Diprediksi Berbarengan, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan Pada 6 Mei
Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah diprediksi akan melaksanakan hari pertama Ramadhan diwaktu yang sama.
Dalam bulan Hijriyah, umur bulan itu antara 29 atau 30 hari.
"Jadi, apabila hilal dapat dilihat umur bulan Syaban 29 hari, bila tidak terlihat umur Syaban akan digenapkan 30 hari," jelasnya.
Dalam Lokakarya Imsakiyah yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) dan Prodi Magister Ilmu Falak UIN Walisong, prediksi awal Ramadhan dihitung menggunakan hisab wujudul hilal jatuh pada Senin, 6 Mei 2019.
Sedangkan awal Syawal diprediksi jatuh pada Rabu, 5 Juni 2019.
Izzudin dan tim imsakiyah dari UIN Walisongo juga sudah merumuskan jadwal imsakiyah (pedoman waktu salat) untuk wilayah Kota Semarang.
Tujuan dari adanya jadwal imsakiyah, agar menjadi pedoman waktu salat di bulan Ramadhan agar lebih baik.
Ia mengaku khawatir perbedaann waktu azan salat maghrib mengakibatkan puasa orang-orang jadi tidak sah.
Sehingga menurutnya perlu ada jadwal imsakiyah yang bisa dipertanggungjawabkan.
"Secara syariah belum masuk maghrib, kok sudah berbuka, itu kan bisa menjadi sia-sia puasanya,"
Namun ia juga menggagas gerakan kalibrasi penyocokan akurasi jam di musala dan masjid di Kota Semarang.
Ia sering menemui ketidaksamaan waktu jam yang menjadikan adzan di musala dan masjid berbeda-beda.
"Lah kalau berbeda, lalu yang dibuat pedoman azan itu jam yang mana dan saya kok belum pernah mendengar ada takmir yang memikirkan keakurasian jam, lalu dicek sebulan sekali padahal jam itu sangat penting sekali," jelasnya. (Tribun Jateng/Fajar Bahruddin Achmad)