Kisah Militer
Tim Rahasia Kopassus Pakai Sandi Rahasia 'Cewek', Sebut Satu Kata Intelijen Tempur Langsung Siap
Terkadang, sandi yang dipakai pasukan rahasia di Kopassus ini terdengar remeh-temeh. Tapi begitu mendengar itu, prajurit langsung bergegas siap.
Terinspirasi kehebatan senjata ini, Danjen Kopassus kala itu (1975), Brigjen TNI Yogie Soewardi Memed atau lebih dikenal sebagai Yogie S Memed, menggunakan "Nanggala" sebagai nama tim kecil intelijen tempur Kopassus.
Sebagai tim kecil intelijen Kopassus, personel Nanggala berada di bawah organisasi (military order) Pasukan Sandiyudha (Kopassandha).
Tersangka Pembunuh Guru Honorer Berdandan Seperti Cewek yang Diduga Punya Hubungan Spesial
Dihantam Angin Kencang saat di Jembatang Gantung Teluk Pandah, Zahra Belum Ditemukan Pagi Ini
Ogah Pulang ke Belanda, Sosok Bule Ini Jadi Mualaf & Cetak Pasukan Mengerikan Kopassus di Indonesia
Sejak itu, seluruh operasi Sandiyudha ( intelijen tempur ) dalam bentuk tim-tim kecil diberi nama sandi Nanggala.
Pembentukan tanpa seremonial
Proses pembentukan tim pun berjalan alami. Tidak memakai acara pelantikan atau seremoni tertentu.
Dalam setiap operasinya, tim-tim kecil Nanggala kerap menamai timnya justru dengan nama-nama yang tidak sangar.
Kadang, tim itu menggunakan sandi rahasia berupa nama seorang wanita, seperti Susi, Tuti, Umi, dan lainnya.
Maka tidak mengherankan, jika Tim Susi yang saat itu tengah mengendap-endap di Timor Timur langsung saja diputuskan menjadi Nanggala 2.
Ceritanya bermula pada Mei 1975, ketika Brigjen Yogie S Memed berniat mengirim tim intelijen tempur ke Timor Timur
Ketika perintah diturunkan, Tim Karsayudha grup 4 atau Tim Susi di bawah pimpinan Kapten Inf Yunus Yosfiah yang semula akan ditunjuk, telah berangkat ke Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) dua bulan sebelumnya.
Satu Karsayudha lainnya juga telah diberangkatkan ke Irian Jaya.
Agar tidak bertele-tele, Tim Susi diputuskan sebagai Nanggala 2 dan Karsayudha yang beroperasi di Irian Jaya diberi kode Nanggala 1.
Jauh sebelumnya, dalam Perjuangan Pembebasan Irian Barat Agustus 1962, RPKAD telah menyusupkan para pasukan komando untuk menyusup di sebelah barat Hollandia (Jayapura).
Mereka dikirim menggunakan kapal selam kelas Whiskey buatan Soviet milik ALRI.
Guna mendukung kebutuhan Kolonel Inf Dading Kalbuadi sebagai Komandan Operasi Flamboyan dalam melancarkan operasi intelijen tempur di Timtim, Brigjen TNI Yogie, lagi-lagi membentuk tim intelijen tempur bernama Nanggala.