Sejarah Indonesia

UCAPAN 'ALLAH' Terakhir dari Soekarno (Bung Karno) Tandai Detik-Detik Wafat Sang Proklamator

Menjadi seorang Proklamator, bukan berarti membuat Soekarno mendapatkan perlakuan istimewa di akhir jabatannya.

Editor: Suci Rahayu PK
Presiden Soekarno menangis 

5 Polisi Jepang Kabur Saat Akan Tangkap Soekarno, Takut Lihat Benda yang Dibawa Pengawal

Cerita saat 5 polisi kejam Jepang lari terbirit-birit saat hendak tangkap Soekarno. Ketakutan lihat benda para pengawal di depan rumah sang presiden!

Ada satu cerita menarik yang berhubungan dengan Presiden Soekarno (Bung Karno) setelah Indonesia merdeka.

Saat itu, sehari setelah memproklamasikan kemerdekaan, Soekarno harus istirahat karena menderita malaria dan kelelahan.
Rupanya, saat itu ada 5 polisi Jepang yang hendak menangkapnya.

Namun, para polisi tersebut tak jadi melakukan aksinya dan malah kabur ketakutan.

Apa yang terjadi?

Simak ceritanya berikut ini.

Soekarno membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah diketik oleh Sayuti Melik dan telah ditandatangani oleh Soekarno-Hatta.
Soekarno membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah diketik oleh Sayuti Melik dan telah ditandatangani oleh Soekarno-Hatta. ((Wikipedia))

Sehari setelah memproklamasikan kemerdekaan RI, SoeKarno yang masih dalam kondisi sakit, rumahnya dijaga oleh para pengawal.

Dilansir Intisari (grup TribunJatim.com) dari "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Cindy Adams, Media Pressindo, 2014", para pengawal tersebut mempersenjatai diri dengan senjata apa saja, termasuk bambu runcing.

Pengawalan, bagi Soekarno itu untuk mengantisipasi pasukan Jepang yang sewaktu-waktu bisa datang karena mereka, atas perintah pasukan Sekutu, yang telah melarang Soekarno untuk memproklamasikan kemerdekaan.

Esok harinya datang lima anggota polisi Jepang yang terkenal kejam dan brutal (Kempeitai) untuk menemui sekaligus bermaksud membawa Soekarno ke kantor Kempeitai.

Baca: Ramalan Asmara & Keuangan Zodiak Kamis 11 April 2019 - Aries Lajang Pantaskan Dirimu

Oleh Kempeitai, Seokarno dianggap telah bersalah karena memproklamasikan kemerdekaan RI secara sepihak.

Apalagi, tindakan itu dianggap tidak sesuai dengan prosedur Sekutu yang dipercayakan kepada Jepang.

Melihat lima personel Kempeitai yang garang dan akan menangkap Bung Karno itu para pemuda pengawal pun segera bertindak.

Mereka dengan sigap melakukan pengepungan sambil mengacungkan senjata berupa kapak, golok, cangkul, dan bambu runcing.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved