Bule Belanda Kumpul Kebo, Ditegur Warga Ditodong Senjata Api, Warga Desak Segera Angkat Kaki

Seorang bule Belanda diduga berbuat asulila seperti kumpul kebo dengan pasangan tanpa ikatan pernikahan, warga meminta pria itu angkat kaki.

Editor:
ist
Pasangan Selingkuh digrebek di Kos Jalan Pulau Salawati, Denpasar, Bali, Kamis (18/1/2018) 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang bule Belanda berbuat diduga asusila di Buleleng, Bali.

Seorang bule Belanda diduga berbuat asulila seperti kumpul kebo dengan pasangan tanpa ikatan pernikahan.

Seorang bule Belanda diduga berbuat asusila, selain itu menurut warga bule Belanda itu kerap meresahkan warga seperti menodongkan Senjata Api hingga mencuri anjing.

 Sosok bule Belanda bernama Johannes Franciscus Peters (60) dituding kerap membuat keonaran di sekitar tempat tinggalnya, di Perumahan Cempaka Residen Banjar Dinas Kawan, Desa Petandakan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Pria bule  Belanda itu lantas dilaporkan warga ke Kantor Imigrasi Singaraja, serta Mapolsek Kota Singaraja pada Senin (8/4/2019), dengan harapan agar Peters segera angkat kaki dari desa tersebut.

Perbekel Desa Petandakan, Wayan Joni Arianto mengatakan, sejak dua tahun tinggal di perumahan tersebut, Peters sudah empat kali membuat keonaran dengan warga.

Keonaran yang dimaksud sebut Joni, seperti mengendarai motor dengan kecepatan tinggi disekitar perumahan.

 
Seorang warga bernama Putu Suriati bahkan pernah diancam dengan menggunakan senjata api, lantaran Peters tidak terima dirinya dituding mengendarai motor dalam kecepatan tinggi.

Kejadian itu berlangsung pada Mei 2018 lalu, dan diselesaikan secara kekeluargaan.

Sekitar dua bulan yang lalu, warga juga melaporkan jika Peters telah mencuri seekor anjing.

 
Namun saat aparat desa mendatangi kediamannya, Peters mengaku jika anjing tersebut ingin dipelihara.

"Kemarin juga ada warga yang memutar musik padahal volumenya tidak terlalu keras, namun WNA ini marah-marah, rumah warga digedor.

Baca: Prediksi Presiden Indonesia Lawyers Club (ILC) Karni Ilyas Siapa Pemenang Pemilu Presiden 2019

Baca: Otak di Balik Kasus Mayat Tanpa Kepala di Koper Terungkap, Ini Sosok Sadis yang Bunuh Budi Hartanto

Baca: Guru Beladiri di Lampung Tega Paksa Siswi SD Berhubungan Intim, Korban Pendarahan dan Diopname

Baca: Hasil Survei Puskaptis Sebut Elektabilitas Prabowo-Sandiaga Unggul Dibandingkan Jokowi-Maruf

Baca: Jadwal Liga Champion 2019, 10-11 April 2019, Mu vs Barca dan Ajax vs Juve, Liverpool vs FC Porto

Bukan dengan warga kami saja, warga di Banyuning Selatan dan Desa Penglatan juga sering mengeluh jika WNA ini sering bikin onar," terang Joni.

Mengingat Peters sudah berulang kali membuat keonaran, warga di desa setempat pun berharap agar pria kelahiran 20 Agustus 1959 itu tidak lagi tinggal di Desa Petandakan.

Ini ditunjukkan dengan dibuatnya surat pernyataan pada Minggu (7/4/2019), lengkap dengan tanda tangan dari 10 kepala keluarga desa setempat.

"Sepengetahuan kami Peters tidak bekerja. Dia ngontrak diperumahan itu, dan tinggal bersama seorang wanita asal Buleleng. Bisa dibilang mereka kumpul kebo lah. Perempuan itu sebagai penjaminnya.

Selama tinggal di desa ini, Peters memang telah melaporkan diri. Namun kalau sudah terlalu sering membuat keonaran, kami ingin agar pihak berwajib segera bertindak, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tutupnya.

Baca: (VIDEO) Terdengar Suara Seperti Pesawat Jatuh, Tiba-tiba Kafe di Jalan Ringroad Runtuh Rata Tanah

Baca: Rumah Nenek Yuda Husnah Diobrak-abrik Puluhan Anggota Brimob, Komandan Akhirnya Minta Maaf

Baca: Rahasia di Kopassus, Sersan Badri Menyamar hingga Diminta Sembunyikan Istri Panglima Musuh

Baca: Hasil Liga Inggris - Chelsea vs West Ham 2-0, Cuplikan Gol Eden Hazard

Baca: Link Live Streaming Singapore Open 2019 - Marcus/Kevin & Fajar/Rian Main di Singapura Open 2019

Sementara Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma mengaku akan segera menindaklanjuti laporan dari warga tersebut.

Dalam waktu dekat pihaknya akan mencoba menggali keterangan terlebih dahulu dari teman dekat Peters.

Senada dengan Kapolsek Kota, Kepala Imigrasi Singaraja Gusti Agung Komang Artawan juga mengaku akan segera mengecek legalitas keberadaan Peters di Desa Petandakan.

Namun terkait adanya aksi pengancaman, Artawan menilai jika perbuatan itu merupakan tindakan pidana, dan menjadi ranah pihak kepolisian.

"Kami akan cek track recordnya. Apakah yang bersangkutan masuk dengan visa kerja atau visa liburan.

Izinnya masih berlaku atau tidak. Kalau melanggar kami ada pengawasan keimigrasian dan akan ditindaklanjuti," singkatnya.

Bule Jerman Berbuat Onar

Seorang warga negara asing berkebangsaan Jerman berbuat onar di seputaran Jalan Drupadi, Denpasar Timur, Bali.

Informasi yang dihimpun dari Satpol PP Kota Denpasar, Jumat (25/1/2019), pria ini berteriak-teriak tidak jelas, bahkan memaki-maki warga yang lewat.

Dia mengaku membawa pistol dan mengancam warga yang mendekatinya akan ditembak.

Karena dianggap meresahkan warga, akhirnya pria bernama Seemann Alex (32) ini diamankan warga sekitar dan diserahkan ke Satpol PP di Renon.

 
Kepala Satpol PP Kota Denpasar, Dewa Sayoga saat dikonfirmasi Tribun Balimembenarkan adanya laporan masyarakat soal bule berbuat onar ini.

Peristiwa ini terjadi Kamis (24/1/2019) sore.

Sejumlah warga bersepakat meringkusnya dan menyerahkan kepada aparat.

 
Warga setempat, juga mengaku agak kesulitan saat meringkus pria ini.

Dia sempat kabur, melawan bahkan mengancam akan menembak warga dengan pistol yang ia bawa di tasnya.

"Tapi saat penyerahan kepolisian ke kami dilaporkan bahwa korban tidak membawa pistol. Mungkin hanya bohong-bohongan saja menakuti orang-orang," tuturnya saat dikonfirmasi, Jumat.

Usai ditangkap kepolisian, bule ini lantas diserahkan ke Satpol PP Kota Denpasar, Jumat sekira pukul 01.00 Wita dan ditahan di ruang binaan.

"Selama seharian di ruang binaan kami, pria ini terus berulah, mengamuk dan merusak kamar binaan kami. Dia bahkan sampai telanjang," ungkapnya.

Berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, kronologis kejadian ini bermula saat pria ini datang ke seputaran Jalan Drupadi dengan menggunakan jasa ojek online.

Usai turun, bule ini berteriak-teriak mengucapkan nama seseorang.

Kelakuan ini terus berlanjut hingga dia diamankan di ruang binaan Satpol PP.

Pihaknya telah berhasil berkoordinasi dengan pihak Konsulat Jerman.

Seorang warga negara asing berkebangsaan Jerman berbuat onar di seputaran Jalan Drupadi, Denpasar Timur, Bali.

Jumat sore pihak konsulat bersama tim medis RSUP Sanglah datang menjemput pria ini.

Gangguan Jiwa
Kepala Bagian (Kabag) Humas RSUP Sanglah Denpasar, Ketut Dewa Kresna membenarkan pihaknya menangani Seemann Alex.

Pasien dinyatakan mengalami gangguan psikotik akut.

Kini, pasien sedang diobservasi dan ditempatkan di ruang isolasi di zal Lely RSUP Sanglah.

"Penanganan pasien kita pantau terus, sesuai standar penanganan yang ada, tanpa menunggu ada jaminan dari pihak Konsulat Jerman," ungkapnya.

Baca: Takjubnya BTP Ketika Pertama Kali Melihat Indahnya Simpang Susun Semanggi

Dari hasil pemeriksaan tim medis Dinas Kesehatan Kota menyimpulkan dugaan bahwa pria ini mengalami gangguan kejiwaan.

Usut punya usut, dari celotehannya ini menurut pengakuan warga bahwa pria ini diduga stres lantaran ditinggal sang pacar.

Ocehan-ocehan bernada kasar ini kemudian masih berlanjut meski ia sudah diamankan di ruang binaan.

"Sudah diperiksa juga kemarin, diduga mengalami gangguan kejiwaan. Jika mendengar ocehan-ocehannya, baik berdasarkan laporan warga dan juga pengakuannya di sini sih seperti itu (ditinggal pacar)," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, Dewa Sayoga.

Artikel Ini Telah Tayang di Tribun-Bali dengan judul http://bali.tribunnews.com/ 2019/04/08/bule-belanda- kumpul-kebo-hingga-lakukan- hal-tak-biasa-di-buleleng- warga-sepakat-ambil-langkah- ini?page=all
 

 
 

 

 

 
 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved