Cekcok Berkepanjangan, Suami Cekik Istri dan Masukan Cairan Sampo ke Mulut Hingga Tewas

Marlon membunuh sang istri Ferolon Sister Djorebe hingga tega mencekik bahkan memasukan cairan sampo ke mulut korban.

Editor:
Tribun Jambi/Wahyu Herliyanto
Pembunuhan terjadi di Desa Siliwangi, Dusun 1 Mekar Sari, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun, pada Jumat (18/1) malam. 

TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa pertengkaran suami istri di Kota Bitung berakhir menyedihkan.

Bermula dari pertengkaran suami istri yang tak kunjung usai terjadi kisah sadis.

Marlon membunuh sang istri Ferolon Sister Djorebe hingga tega mencekik bahkan memasukan cairan sampo ke mulut korban.

Perempuan berusia 36 tahun itu tewas setelah dicekik Marlon.

Ferolin kemudian ditemukan tewas di kamar mandi sebuah indekos di Perum Walekesia, Kelurahan Manembo-nembo Tengah, Kota Bitung pada Rabu (6/3/2019).

Kapolsek Matuari Kompol Ferry Manoppo menceritakan, keluarga korban semula menduga Ferolin meninggal dunia akibat bunuh diri dengan meminum sampo.

Namun, polisi menemukan fakta sebaliknya.

Kapolsek Matuari Kompol Ferry Manoppo mengatakan setelah mengumpulkan keterangan saksi dan mendapati lebih dari dua alat bukti, polisi akhirnya menetapkan Marlon sebagai tersangka.

"Tim Tarsius Matuari menangkap tersangka Senin (1/4/2019) lalu di sebuah pabrik tempat ia bekerja. Tersangka telah kami tahan dan kasus ini tengah berproses untuk pelimpahan berkas ke kejaksaan," ujar Kapolsek

Menurutnya, tersangka Marlon mengaku geram saat mendengar korban tidak lagi mau hidup bersamanya. Korban bahkan menegaskan ingin bercerai dari pelaku.

Pertengkaran pun terjadi.

Amarah Marlon memuncak. Ia bahkan mencekik leher korban hingga tak sadarkan diri.

Melihat Ferolin tak berdaya, Marlon justru berbuat sadis.

Ia memindahkan tubuh sang sitri ke kamar mandi.

Tersangka lalu memasukkan cairan sampo ke mulut korban.

Ia sengaja melakukan hal itu agar kasus ini terkesan kasus bunuh diri.

Marlon meletakkan korban dalam kondisi duduk. Ia kemudian menaruh botol dan pewangi di dekat tangan sang istri.

Baca: BUKA Pendaftaran 19 Perguruan Tinggi Kedinasan Mulai 9 April 2019, Ini Link dan Syarat

Baca: Dirilis 11 April - Sinopsis & Trailer Film Ave Maryam, Kisah Cinta Terlarang dan Janji pada Tuhan

Baca: Bupati Safrial Sambut Kunjungan Kerja Danrem 042/Gapu Ke Tanjung Jabung Barat

Baca: Sumber Kekayaan Harvey Moeis, Suami Sandra Dewi Beli Pesawat Jet untuk Anaknya

Baca: Pakai Kaus & Celana Pendek Penuh Keringat, Reino Barack Pikat Kaum Hawa, Syahrini Telepon Manja

Jasad korban pertama kali ditemukan anaknya pada 6 Maret 2019 pukul 14.30 Wita.

Anak korban yang baru saja pulang sekolah lalu menggedor pintu.

Karena tak dibukakan, anaknya curiga. Apalagi, sang ibu tak menyahut saat dipanggil.

Ia memanjat jendela dan masuk ke dalam rumah.

Alangkah kagetnya dia ketika melihat ibunya sudah terbujur kaku dalam kamar mandi dalam posisi duduk dan mengeluarkan busa dari mulut.

Anak ini langsung meminta tolong, kemudian tetangga datang ke lokasi.

Dikenal Baik

Nona Galelabale, keluarga dekat korban mengatakan Ferolin adalah sosok yang kuat.

Sehingga tak mungkin korban memilih jalan bunuh diri karena persoalan keluarga.

Keluarga pun merasa ada kejanggalan.

Kecurigaan mereka terbukti setelah polisi menetapkan Marlon sebagai tersangka,

"Setahu saya mereka baik-baik saja. Kalau mereka cek-cok saya pikir itu pertengkaran keluarga biasa. Suaminya ini baik sekali," katanya.

Tak hanya tersangka, Korban pun dikenal sosok yang baik. Dia pernah dibantu Ferolin mendapatkan pekerjaan di perusahaan ikan di Bitung.

"Saya dulu dikasi kerjaan di pabrik ikan. Dia sudah lama bilang-bilang mau pulang kampung (Tobelo), karena sudah lama tinggal di Bitung. Belum sempat balik, ternyata sudah meninggal," kenangnya seraya mengungkapkan dalam pernikahan korban dan tersangka dikarunia dua orang anak.

Baca: Nekad Hubungan Intim Dengan Pacar Sampai Hamil, Pria di Malang Ngaku Pengen Nikah Tapi Takut

Baca: Sempat Menolak, BJ Habibie Setuju Maudy Ayunda Perankan Ainun Remaja, Gantikan BCL Muady Rela Diet

Baca: Dipersidangan, Jaksa Ungkap Ada Menteri Sempat Tawar Vanessa Angel untuk Mimik-mimik Cantik

Baca: Terungkap, Oknum Menteri Ajak Vanessa Angel Untuk Mimik-mimik Cantik (Mimican) Namun Ditolak

Baca: BLACKPINK Rilis Mini Album Kill This Love, Terjemahan Inggris & Indonesia Serta Cara Download MP3

"Anak mereka ada dua," ujarnya.

Pembunuhan di Bekasi

Mangaritua Sidabutar merupakan saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus pembunuhan satu keluarga yang dilakukan Haris Simamora terhadap keluarga Daperum Nainggolan.

Saat memberikan keterangan di hadapan mejelis hakim, Mangaritua mengatakan ia diperiksa pihak kepolisian sejak hari pertama jasad empat orang anggota keluarga Daperum Nainggolan ditemukan tewas di kediamannya di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa, (13/11/2018).

"Sejak hari pertama ditemukan itu hari selasa saya diperiksa polisi saya juga hari itu ada di rumah korban," kata Mangaritua di runag sidang Pengadilan Negeri Bekasi, Jalan Veteran, Kota Bekasi, Senin, (1/4/2019).

Mengaritua menjelaskan, kepada pihak kepolisian, dia sudah curiga dengan terdakwa Haris Simamora yang sempat membalas pesan whatsapp-nya menggunakan nomor milik korban Daperum Nainggolan.

Dari situ, polisi terus mengajaknya dalam proses pengungkapan kasus dan memburu terdakwa Haris Simamora yang ditangkap pada, Rabu, (14/11/2018) di kaki Gunung Guntur, Garut Jawa Barat.

"Dari situ saya di bawa polisi, pertama saya di bawa ke Alfamart enggak tahu daerah mana, terus saya di bawa ke mobil, sampai saya diajak menginap di hotel, saya enggak tahu di daerah mana," jelas dia dalam keterangan persidangan.

Mangaritua di hotel yang dia sendiri tidak tahu didaerah mana tidak sendiri, terdapat dua orang saksi lainnya yang menurut pengakuan dia merupakan kakak dan adik dari terdakwa Haris Simamora.

"Dua orang setahu saya dia kakak sama adiknya Haris," kata dia.

Selanjutnya, Mangaritua pada Kamis, (15/11/2018) di bawa ke Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta. Di sana, dia baru bertemu dengan Haris yang sudah berhasil diringkus pihak kepolisian.

"Di sana (Resmob) saya baru pertama ketemu Haris, sebelumnya saya enggak pernah ketemu, baru sebatas kenal lewat whatsapp aja karena saya sama Kak Maya dijanjikan bekerja di tempat Haris, di Resmob juga saya enggak sempet ngobrol, setelah itu saya baru dibebaskan," jelas dia.

Mangaritua merupakan kerabat sekaligus karyawan yang biasa membantu korban Daperum Nainggolan mengantar pesanan barang di tokonya.

Dia sudah bekerja sejak Juli 2018, bekerja di toko milik Daperum merupakan sambilan sambil sebelum dia mendapatkan pekerjaan tetap. Adapun setiap mengirim barang, dia dibayar Rp 80 ribu.

"Saya sambil cari kerja, kalau tinggal saya di Grogol, setiap ada kerjaan saya ke rumah Abang Daperum," jelas dia.

Dari hasil pengungkapan kasus tersebut, kepada pihak kepolisian, Haris mengaku membunuh Daperum Nainggolan dan Istrinya Maya Boru Ambarita dengan menggunakan linggis saat keduanya tengah tertidur.

Sementara, dua anak Daperum, Sarah (9) dan Arya Nainggolan (7), dibunuh dengan cara dicekik hingga tewas. Pembunuhan didasari motif sakit hati lantaran Haris yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan korban kerap dihina.

Harris Simamora didakwa dengan pasal berlapis akibat perbuatnnya membunuh Daperum Nainggolan, Maya Ambarita dan dua anaknya Sarah dan Arya. Jaksa mendakwa dengan pasal 340 KUHP dan 363 KUHP subsider pasal 338 KUHP dan 365 KUHP.

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Suami Cekik Istri Lalu Masukkan Cairan Sampo ke Mulut, Bermula dari Cekcok Urusan Keluarga, http://kaltim.tribunnews.com/2019/04/05/suami-cekik-istri-lalu-masukkan-cairan-sampo-ke-mulut-bermula-dari-cekcok-urusan-keluarga?page=all.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved