ILC TVOne
ILC TVOne, Selasa 2 April 2019 Bahas Serangan Fajar Caleg, Rocky Gerung & Ngabalin Diminta Hadir
ILC TVOne, Selasa 2 April 2019 Bahas Serangan Fajar Caleg, Rocky Gerung & Ngabalin Diminta Hadir
Mimpi Anggota Fraksi Golkar DPR RI Bowo Sidik Pangarso kembali ke Senaya pada Pemilu 2019 kandas.
Padahal Bowo Sidik Pangarso sudah menyiapkan Rp 8 miliar untuk dibagi-bagi kepada calon pemilihnya.
Kiprah politisi Golkar ini terhenti oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah kena kasus OTT KPK.
Baca Juga:
Foto-foto Tubuh Gisella Anastasia Dibalut Dress & Bikini Transparan,Terlihat Lari-larian di Pantai
Live Streaming Indosiar LIDA 2019 Selasa (2/4/2019) - Siapa yang Bakal Tersenggol malam Ini?
Bantah Ada Pengadangan Dari Massa Prabowo, Penjelasan Polisi Soal Kunjungan Maruf Amin di Pamekasan
Gadis Muda dan Polos Jadi Sasaran Kawin Kontrak WNA Tiongkok dan Taiwan, Iming-Iming Mahar Besar
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang tunai lebih Rp 8 miliar dari rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) anggota Komisi VI DPR Fraksi Golkar, Bowo Sidik Pangarso.
Uang tersebut diduga suap kerja sama pengangkutan di bidang pelayaran PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG) dengan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK).
Pihak KPK menduga kuat Bowo Sidik mengumpulkan uang tersebut untuk dana logistik 'Serangan Fajar' selaku calon anggota DPR periode 2019-2024 dari Dapil Jawa Tengah II (Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Jepara).
Uang miliaran rupiah itu telah dibagi dalam pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu dalam 400 ribu amplop putih. Ratusan amplop itu dikemas di 82 kardus besar.
Pihak KPK mengantongi bukti uang tersebut akan dibagikan kepada para calon pemilih di dapil Jateng II, tempat Bowo Sidik akan bertarung memperebutkan suara pada Pemilu 2019.
"Satu pemilih nanti, akan dikasih Rp 20 ribu per kepala, yang punya posisi dikasih Rp 50 ribu sebelum nyoblos," ujar sumber internal di KPK, Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Temuan uang miliaran rupiah itu ditemukan di sebuah kantor di Jakarta.
Uang tersebut merupakan pengembangan dari temuan barang bukti awal uang Rp 89,4 juta diduga suap antara Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia, Asty Winasti dengan orang kepercayaan anggota DPR Bowo Sidik, Indung, di kantor PT HTK di Gedung Granadi, Jakarta Selatan, pada Rabu (27/3/2019) sore.
Sumber tersebut menceritakan, saat ditemukan, ratusan amplop berisi uang itu tersusun rapi di lemari besi besar yang berada di kantor kawasan Pejaten, Jakarta Selatan.
Pada saat menjelang hari tenang, amplop tersebut baru akan dikirim ke daerah pemilihan tempat Bowo akan bertarung.
Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan menjelaskan amplop-amplop tersebut diperuntukkan bagi 400 ribu orang calon pemilihnya.
Meski dalam hitungan suara, hanya perlu 120 ribu suara untuk mendapatkan satu kursi dari Dapil Jateng II. "Kan belum tentu kalau satu orang ini saya kasih, terus dia pilih saya.
Basaria menjelaskan 400 ribu amplop tersebut untuk kepentingan pribadi dan tidak terkait dengan tim pemenangan pasangan calon