OTT Bowo Sidik Pangarso
Bowo Sidik Pangarso Diduga Siapkan 400 Ribu Amplop Berisi Uang, Renacana Serangan Fajar 2019
KPK menemukan ratusan ribu amplop tersimpan di dalam 84 kardus. Masing-masing amplop berisi pecahan uang Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu.
Dia pernah menjadi auditor di BDNI (Bank Dagang Negara Indonesia), bank swasta yang kini dilebur menjadi Bank Mandiri setelah Krisis Ekonomi 1998.
Setelah tak lagi menjabat sebagai auditor, ia menjabat sebagai direktur PT Inacon Luhur Pertiwi.
Pada periode 2014-2019, Bowo Sidik Pangarso duduk di Komisi VII yang membidangi riset dan teknologi, lingkungan hidup dan energi sumber daya mineral.
Pada April 2015 terjadi banyak mutasi di Fraksi Golkar dan sekarang Bowo ditugaskan di Komisi VIII yang membidangi agama, sosial dan pemberdayaan perempuan.

Pada Januari 2016, ia dipindah kembali ke Komisi VII. Namun, surat yang keluar pada akhir Januari 2016 yang ditandatangani oleh Ketua Fraksi Golkar, Setya Novanto, menjelaskan ia dipindahkan ke Komisi VI DPR-RI, dan menempati posisi sebagai anggota Badan Anggaran dan Badan Musyawarah.
Dalam OTT KPK itu, KPK juga mengamankan tujuh orang, selain Bowo Sidik pangarso, dari unsur pejabat BUMN, sopir dan swasta.
Dikompilasi dari artikel Kompas.com berjudul "OTT KPK, Bowo Sidik Pangarso Diduga Persiapkan 400.000 Amplop Uang "Serangan Fajar"" dan naskah Tribunjambi.com.
Subscribe Youtube
Video Gisella Anastasia Pakai Baju Ketat Minim Bocor ke Publik, Berjoget di Klub Malam
Wanita Ini Sebut Kalau Reino Barack Masih Terjebak Bayang-bayang Luna Maya Usai Nikahi Syahrini
Viral Video Prajurit TNI Lepas Senjata Bujuk Anggota KKB Papua Menyerahkan Diri, Lihat Aksinya
YouTuber Atta Halilintar Kena Batunya, Mobil BMW I8 Rp 3,5 Miliar Diacak-acak, Stres dan Marah