Isra Miraj
Isra Miraj 2019, Tradisi Rajaban Tanggal 27 Rajab Berziarah ke Makam Keraton Kasepuhan di Cirebon
Isra Miraj adalah peringatan dimana Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah SWT agar umat Islam menjalankan ibadah shalat 5 waktu
Isra Miraj 2019, Tradisi Rajaban Tanggal 27 Rajab Berziarah ke Makam Keraton Kasepuhan di Cirebon
TRIBUNJAMBI.COM - Tanggal 27 Rajab umat Islam memperingati Isra Miraj perjalanan Nabi Muhammad ke Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu naik ke Sidratul Muntaha.
Isra Miraj adalah peringatan dimana Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah SWT agar umat Islam menjalankan ibadah shalat 5 waktu.
Isra Miraj tahun 2019 ini bertepatan dengan tanggal 27 Rajab atau bakal jatuh pada tanggal 5 April 2019.
Perayaan Isra Miraj 2019 diperingati secara berbeda di berbagai daerah di Indonesia, termasuk tradisi Rajaban di Cirebon, Jawa Barat.
Tradisi Rajaban dalam rangka merayakan Isra Miraj 2019 dilakukan para warga Cirebon setiap tanggal 27 Rajab dalam kalender Hijriyah.
Uniknya, pada gelaran tradisi Rajaban untuk memperingati Isra Miraj 2019 di Cirebon ini, warga beramai-ramai berziarah ke makam para pangeran Keraton Kasepuhan sebagai penghargaan atas jasa mereka dalam menyebarkan Islam.
Baca: Polisi Bergerak Tangkap Pembunuh Pendeta Melinda Zidoni, Ciri Berbadan Kurus Tinggi 165 Sentimeter
Baca: VIDEO: Live Streaming India Open 2019 Sore Ini, Tiga Wakil Indonesia akan Menghadapi Tuan Rumah
Baca: INDONESIA Kini Jadi Pemasok Tuna Terbesar Dunia, Berkat Aksi Menteri Susi Tenggelamkan Ratusan Kapal
Kota Cirebon telah lama dikenal sebagai salah satu daerah di Nusantara yang sarat akan budaya Islam.
Agama Islam telah mengakar di kota yang terletak di timur laut provinsi Jawa Barat ini sejak berdirinya Kesultanan Cirebon pada abad ke-15.
Inilah yang lantas membuat Kota Cirebon memiliki tradisi unik tersendiri dalam merayakan Hari Isra Miraj yang merupakan momen penting bagi umat Muslim.
Momen di mana Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah salat 5 waktu ini diperingati masyarakat Cirebon dengan menjalankan tradisi Rajaban.
Mengutip Kompas.com, tradisi Rajaban adalah tradisi upacara dan ziarah ke makam Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan.
Pada hari itu, masyarakat Cirebon berbondong-bondong pergi berziarah ke makam 2 tokoh penting dari Keraton Kasepuhan tersebut yang terletak di kawasan pemakaman Plangon, Cirebon.
Tak cuma masyarakat umum, Rajaban umumnya dihadiri oleh para kerabat dari keturunan kedua pangeran tersebut.
Istilah Rajaban sendiri berasal dari kata 'Rajab' yang merupakan bulan ketujuh dalam kalender Hijriyah di mana Isra Miraj diperingati.
Seperti inilah pemakaman Plangon yang kini telah menjadi objek wisata religi di Cirebon seperti dilansir Kompas.com.

Rupanya terdapat sejarah di balik tradisi ziarah ini.
Pasalnya, hari Isra Miraj yang jatuh pada 27 Rajab bertepatan dengan wafatnya Pangeran Kejaksan yang merupakan tokoh penyebar agama Islam di Cirebon.
Baca: Bilqis Iri Lihat Temannya Puna Papa, Ayu Ting Ting Menangis: Besok Kita Cari Papa Sama-sama Ya!
Baca: Link Nonton Captain Tsubasa Eps 51 Gratis, Cedera Tsubasa Tetap Perkuat Nankatsu Menantang Hyuga
Sedangkan, Pangeran Panjunan turut diperingati pada hari tersebut lantaran jasa murid Sunan Gunung Jati ini dalam menyebarkan agama Islam.
Mengutip laman Wikipedia, Pangeran Panjunan merupakan tokoh yang berjasa mengajarkan Islam di Kampung Panjunan, sentrapengrajin tembikar di Cirebon pada masa itu.
Tradisi Rajaban setiap perayaan Isra Miraj ini ternyata memiliki makna mendalam.
Mengutip laman Budayajawa.id, tradisi Rajaban bertujuan sebagai 'pangeling-eling' atau momen introspeksi diri agar umat Islam tak melupakan jati dirinya.
Selain itu, tradisi ini juga menjadi pengingat agar Muslim dan Muslimah dapat lebih teliti dan berhati-hati dalam menjalani hidup agar selalu mendapat ridha Illahi.
Menariknya, tak cuma berziarah, Keraton Kasepuhan biasanya menggelar pengajian untuk umum dan melakukan tradisi membagikan nasi bogana pada hari itu.
Nasi bogana merupakan menu khas Cirebon yang terdiri dari nasi berlaukkan kentang, telur ayam, tempe, tahu, parutan kelapa dan bumbu kuning yang dijadikan satu.
Nasi bogana ini lantas dibagikan oleh pihak keraton kepada penghuni keraton (atau disebut wargi keraton), kaum masjid, abdi dalem, dan masyarakat mager sari.
Beginilah kesyahduan tradisi Rajaban pada perayaan Isra Miraj seperti yang tampak dari unggahan laman Budayajawa.id.

(*)