Kisah Militer
Kisah Pilot Tempur TNI AU, Naik Pesawat Tua, Disuruh Ngebut 1.000 Km/Jam Buntuti Rudal Harpoon
Misi pilot Indonesia merekam penembakan rudal penghancur kapal Harpoon ketika terbang menuju target. Gila memang ...
Program upgrade kemampuan itu diberi nama Modernisation of Avionics Capabilities for Armament and Navigation (MACAN).
Empat Karyawan BNI Terbakar, 1 Karyawan Bank Mandiri Hangus, Kecelakaan Maut di Merangin
KPU Kota Jambi Selesaikan 191 Boks Surat Suara Pasangan Capres dan Cawapres, Masih Tersisa 15 Boks
Siti Zulaeha Tak Buang Plastik Pipis? Doktor di Universitas Negeri Makassar Tersangka Pembunuhan
Pemenang kontrak adalah SABCA, sebuah perusahaan Belgia. Pada 1995, dialokasikan waktu 18 bulan untuk memodernisasi F-5E Tiger.
Namun Yuyu mengkisahkan ada keterlambatan waktu modernisasi karena kendala pembuatan konfigurasi sistem avionik yang harusnya selesai tujuh bulan malah molor sampai dua tahun.
"Saya adalah salah satu penerbang yang menguji dan menerbangkan pesawat program MACAN tersebut. Pesawat ini unik, bisa start scramble dengan satu mesin, lalu menjelang take off menyalakan mesin kedua," kata Yuyu Sutisna.
Yuyu juga menceritakan bagaimana ia bersama pilot F-5E Tiger lainnya pernah terjebak awan badai (Cumulonimbus) di atas Perairan Laut Jawa Utara Cirebon ketika terbang dari Pekanbaru ke Lanud Iswahjudi, Madiun.
"Selama tiga-empat menit kami terjebak Cumulonimbus. Bahkan, pesawat yang diterbangkan Errys Heryanto dihantam petir di bagian ekor. Pesawat anjlok dari ketinggian 37.000 kaki (10,6 kilometer) ke 13.000 kaki (4.000 meter). Kami tidak bisa saling berkomunikasi dan saling menjaga heading arah pesawat agar tidak bertabrakan," kata Yuyu.

Semenjak didatangkan pada 21 April 1980, F-5E Tiger selalu dilibatkan dalam segala operasi militer maupun pengamanan yang dilakukan oleh TNI AU.
Pernah tepatnya pada 3 November 1989 Mayor Dradjad Rahardjo dan Letda Agung Sasongkojati sebagai juru kamera menerbangkan F-5E Tiger.
Misi mereka ialah merekam penembakan rudal penghancur kapal Harpoon ketika terbang menuju target.
Gila memang, F-5E harus memacu kecepatan sampai 0,93 Indicated Mach Number atau 1.000 Km per jam membuntuti laju rudal Harpoon.
Salah sedikit saja dalam perencanaan operasi tersebut, fatal akibatnya, karena senggolan bisa saja terjadi antara rudal dan F-5E. (Seto Aji/Gridhot.ID)
Subscribe Youtube
Jawaban Ustaz Abdul Somad, Apa Beda Salat Sunah Tarawih 8 dan 20 Rakaat? Tausiah di Kota Jambi
Kencan Dulu Baru Bunuh, Terkuak Alasan Seorang Dosen Doktor di UNM Bunuh Siti Zulaeha
Cara Unik Tawar Menawar Rian Subroto, Akhirnya Deal Vanessa Angel dan Avriellya Rp 135 Juta
Siapa Sebenarnya Rian Subroto? Misteri Tiga Pengusaha Kelas Kakap Pelanggan Vanessa Angel
Terjebak Dalam Mobil Lalu Terbakar, 5 Karyawan Bank BUMN Tewas Mengenaskan, Kecelakaan Maut
Kisah militer dan pasukan eliter TNI dapat dibaca di Tribunjambi.com.