PEMBAJAKAN Pesawat Berakhir Mencekam, Pilot Tembak Mati Pembajak yang Masih Pegang Granat

TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah pesawat komersil Vickers Viscount 613 milik maskapai penerbangan Merpati

Editor: ridwan
Ilustrasi : Drama pembajakan 

Pesawat itu dibawa oleh pilot Kapten Herman Rante dan kopilot Hedhy Djuantoro.

Sekitar pukul 11.20 WIB, pesawat itu tiba di Penang. Ketika itu, pesawat minta bahan bakar, tanpa memberitahu tujuan berikutnya.

Pembajak juga menurunkan seorang penumpang, Hulda Panjaitan yang berusia 76 tahun.

Karena pesawat itu dimanfaatkan untuk rute dalam negeri, maka tidak dilengkapi peta untuk rute penerbangan internasional.

Pesawat itu kemudian diketahui diterbangkan ke Bangkok.

Puncaknya terjadi pada 31 Maret 1981, saat pasukan Grup 1 Para Komando dari Komando Pasukan Sandi Yudha (Koppasandha, sekarang bernama Kopassus) yang dipimpin Letkol Infanteri Sintong Panjaitan melakukan operasi pembebasan.

Empat orang teroris ditembak mati dalam peristiwa pembebasan yang berlangsung selama tiga menit itu. Sedangkan satu orang teroris, Imran bin Muhammad Zein, ditangkap lalu dihukum mati.

Pilot Kapten Herman Rante dan anggota Koppasandha bernama Achmad Kirang menjadi korban tewas dalam operasi pembebasan.

Keduanya menderita luka tembak, dan gagal diselamatkan meski sudah dibawa ke rumah sakit.

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul 35 Tahun Silam Pesawat Ini Dibajak Kelompok Komando Jihad,

(Sumber Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, Hendro Sibroto, Penerbit Buku Kompas, 2009).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved