TNI Selidiki Kejanggalan Mobil Dinas Plat Militer 3005-00 di Acara Relawan Prabowo - Sandiaga Uno

TNI Selidiki Kejanggalan Mobil Plat Dinas Militer 3005-00 di Acara Relawan Prabowo - Sandiaga Uno

Editor: Suang Sitanggang
Wartakota
Dinas TNI bernomor plat 3005-00 tepergok digunakan mengangkut bingkisan pada acara diduga berbau kampanye Pilpres 2019. 

TRIBUNJAMBI.COM - Media sosial diramaikan video Mobil Dinas dengan plat militer yang berisi logistik, diduga di sebuah acara yang diadakan relawan pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Sesuai aturan, semua prajurit TNI harusnya netral dalam Pemilu 2019.

Adanya kendaraan dinas TNI digunakan untuk membawa logistik diduga berkaitan dengan kebutuhan politik sontak menjadi perhatian netizen.

Baca: 1.600 Tamu Hotel Jadi Korban Kamera Misterius di Kamar, Videonya Beredar di Website Dewasa Berbayar

Baca: Kekejaman KKB Terkini, Guru & Ahli Medis Diperkosa, Sadisnya Catatan Kriminal KKB, 27 Korban Tewas

Baca: VIDEO Otomotif: Motor Custom Toni Basro Pal Merah Jambi, Sulap Motor Jadi Lebih Gahar

Baca: Mabes TNI Angkat Bicara Soal Mobil Dinas TNI Aktif yang Bawa Bingkisan di Acara Prabowo-Sandi

Video tentang mobil dinas TNI yang berdurasi 1 menit itu menunjukkan mobil Pajero plat dinas militer 3005-00 sedang terparkir di depan sebuah bangunan.

Saat kamera video mengarah ke bagian belakang mobil yang terbuka itu, tampak di dalamnya plastik merah berisi logistik peserta acara.

Tampak pula sejumlah orang dari dalam kendaraan itu mengambil plastik merah tersebut, kemudian menyerahkannya ke orang lain di luar mobil.

Tak diketahui pasti di mana peristiwa itu direkam dan siapa pemilik kendaraan berpelat dinas militer tersebut.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi mengaku sudah mendapatkan laporan mengenai video itu.

Berdasarkan pengecekan, Sisriadi mengakui, plat nomor itu seharusnya dimiliki oleh TNI aktif yang bertugas di Detasemen Markas (Denma) Mabes TNI.

Tapi ada kejanggalan.

Sebab, berdasarkan data di Denma Mabes TNI sendiri, plat itu harusnya diletakkan di kendaraan sedan Mitsubishi Lancer, bukan Pajero.

"Jadi, akan didalami itu. Siapa yang pakai itu. Karena kalau plat secara fisik kan bisa dibuat di mana saja," kata Sisriadi.

"Kita juga tidak pernah memberikan pelat nomor dinas untuk dipakai orang di luar dinas," tutur dia saat jumpa pers di Balai Wartawan, Kompleks Mabes TNI, Jakarta Timur, Jumat (22/3/2019).

Sisriadi menegaskan, sesuai amanah undang-undang, TNI netral dalam pesta demokrasi.

Baca: 1.600 Tamu Hotel Jadi Korban Kamera Misterius di Kamar, Videonya Beredar di Website Dewasa Berbayar

Baca: Kekejaman KKB Terkini, Guru & Ahli Medis Diperkosa, Sadisnya Catatan Kriminal KKB, 27 Korban Tewas

Baca: VIDEO Otomotif: Motor Custom Toni Basro Pal Merah Jambi, Sulap Motor Jadi Lebih Gahar

Baca: Mabes TNI Angkat Bicara Soal Mobil Dinas TNI Aktif yang Bawa Bingkisan di Acara Prabowo-Sandi

Oleh sebab itu, apabila ada dugaan ketidaknetralan, pihaknya akan serius dalam menindaklanjutinya.

Diberitakan sebelumnya, mobil Mitsubishi Pajero Sport berplat TNI mengangkut sembako dekat spanduk Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pada video viral itu, belum diketahui pemilik mobil dinas plat merah 3005-00 tersebut, tetapi diduga milik perwira TNI aktif.

Di video viral tersebut tampak mobil dinas TNI dekat spanduk Prabowo-Sandi bermerk Mitsubishi Pajero plat bernomor 3005-00, dikelilingi banyak warga.

Seorang pria mengenakan kemeja biru, masuk ke mobil lalu membagi-bagikan bingkisan dari palstik.

Bingkisan dalam mobil dinas Tentara Nasional Indonesia (TNI), sekilas tampak seperti nasi bungkus.

Informasi yang diperoleh WartaKotaLive.com menyebut, kegiatan tersebut terjadi di seputaran Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

"Kegiatannya di Mabes TNI Cilangkap," ujar seorang staf TNI melalui chating kepada WartaKotaLive.com.

Spanduk bertulis Selamat Datang Para Relawan Se-Bogor Raya pada Dialog Kebangsaan.

Pada spanduk terdapat logo pasangan calon presiden Prabowo Subianto - Snadi S Uno.

Terdengar suara orasi.

Seorang laki-laki bercelana panjang hitam, mengenakan sepatu Pantofel, kemeja lengan panjang biru dan mengenakan penutup kepala, topi.

Terdapat tulisan pada topi, namun buram, tidak terbaca.

Banyak warga berkerumun di sekitar mobil, yang tampaknya berada di halaman satu gedung.

Terdengar pula suara, seperti sedang orasi yang mengenalkan seseorang untuk berbicara.

Samar-samar terdengar nama seorang predikat doktor dan profesi dokter.

"Berikutnya adalah doktor dokter Toni Muhtasani. Beliau adalah seorang dokter ahli jantung, dan (... suara kurang jelas, Red) 74. Beliau akan ingin menceritakan bagaimana kondisi kesehatan yang dileselanggarakan penguasa saat ini," ujar suara laki-laki menggunakan pengeras suara.

Baca: 1.600 Tamu Hotel Jadi Korban Kamera Misterius di Kamar, Videonya Beredar di Website Dewasa Berbayar

Baca: Kekejaman KKB Terkini, Guru & Ahli Medis Diperkosa, Sadisnya Catatan Kriminal KKB, 27 Korban Tewas

Baca: VIDEO Otomotif: Motor Custom Toni Basro Pal Merah Jambi, Sulap Motor Jadi Lebih Gahar

Baca: Mabes TNI Angkat Bicara Soal Mobil Dinas TNI Aktif yang Bawa Bingkisan di Acara Prabowo-Sandi

Pesan Panglima TNI: Jaga Netralitas Anggota TNI

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan seluruh prajurit TNI untuk memegang teguh netralitas dalam penyelenggaraan Pemilu 2019.

“Sejak Pilkada serentak (2018) saya sudah sampaikan edaran untuk merealisasikan (netralitas), kemudian kemarin serah terima jabatan Kasad (Jenderal TNI Andika Perkasa) saya tekankan soal netralitas,” ujar Hadi di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, saat TNI menggelar apel kesiapan untuk membantu Polri dalam pengamanan Natal 2018, Tahun Baru 2019, dan Pemilu 2019, Jumat (30/11/2018).

Hadi menuturkan, buku tentang netralitas TNI juga sudah dibagikan kepada seluruh prajurit.

“Sudah dibagikan kepada seluruh prajurit sebagai pegangan prajurit melaksanakan pengamanan pemilu 2019 nanti,” kata Hadi, dilansir WartaKotaLive.com dari Kompas.com.

Hadi menuturkan, sudah menjadi kewajiban TNI untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan wilayah NKRI, dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah dari segala ancaman dan gangguan.

“Saat ini sangatlah tepat ketika di penghujung tahun 2018 kita menyelenggarakan apel untuk memperkuat sinergi dan konsolidasi yang telah terjalin selama ini,” kata Hadi.

Pada kesempatan lain, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan, TNI tidak akan mentolerir personel TNI yang tidak netral dalam Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.

Hal itu disampaikannya di sela kunjungan kerja ke Sumatera Utara, seperti dikutip dari siaran pers resmi Puspen TNI, Jumat (20/4/2018).

"Pedomani netralitas sebagai penjabaran maupun pelaksanaan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Tidak ada toleransi bagi prajurit pelanggar netralitas tersebut," ujar Hadi.

"Untuk itu, pegang teguh misi utama, yakni Pilkada Serentak tahun 2018 dan tahapan Pemilu 2019 harus sukses," kata dia.
"Jaga kepercayaan rakyat kepada TNI-Polri, jangan sampai dinodai, dirusak atau dihancurkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," lanjut Hadi.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara itu juga menekankan bahwa netralitas TNI, Polri, merupakan bagian dari haluan politik negara. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya garis komando.

"Bagi prajurit TNI, hanya ada satu komando tegak lurus dari Panglima TNI, tidak ada komando atau perintah dari pihak lain," kata Hadi menegaskan.

Tugas TNI, antara lain menjamin kelancaran, keamanan, dan kesuksesan Pilkada Serentak 2018 maupun Tahapan Pemilu 2019.

Tugas-tugas itu meliputi pengamanan distribusi logistik dan pengamanan saat masa kampanye, pelaksanaan dan penetapan hingga pasca penetapan, terutama jika didapati adanya sengketa hasil Pilkada.

Baca: 1.600 Tamu Hotel Jadi Korban Kamera Misterius di Kamar, Videonya Beredar di Website Dewasa Berbayar

Baca: Kekejaman KKB Terkini, Guru & Ahli Medis Diperkosa, Sadisnya Catatan Kriminal KKB, 27 Korban Tewas

Baca: VIDEO Otomotif: Motor Custom Toni Basro Pal Merah Jambi, Sulap Motor Jadi Lebih Gahar

Baca: Mabes TNI Angkat Bicara Soal Mobil Dinas TNI Aktif yang Bawa Bingkisan di Acara Prabowo-Sandi

"Semuanya harus berjalan tertib dan aman serta konstitusional," ujar dia. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved