Asusila

Istri Sedang Hamil, Guru Olahraga Cabuli 7 Siswi SD,: 'Saya Bukan Nafsu Tapi Gemas Saja'

Namun ada saja guru yang melebihi batas tugasnya sebagai fasilitator pendidikan, di Muaraenim diduga seorang guru cabuli 7 siswi SD

Editor:
huffington post
Ilustrasi korban pencabulan 

TRIBUNJAMBI.COM - Tugas guru adalah mendidik siswa agar mampu menyelesaikan pendidikan dengan baik dan bermanfaat buat masa depannya.

Namun ada saja guru yang melebihi batas tugasnya sebagai fasilitator pendidikan, di Muaraenim diduga seorang guru cabuli 7 siswi SD.

Parahnya lagi, aksi  guru cabuli 7 siswi SD tersebut dilakukan dalam kondisi istri hamil.

Mardiono alias Dion (27) oknum guru olahraga di SD Negeri di Lembak Muaraenim mengaku ia memang mencabuli 7 siswi SD ditempatnya mengajar.

"Jadi saya itu melihat AA itu gemes, pengen mencubit pipi dan pegang dadanya. Saya bukan nafsu, tapi hanya gemes saja," ungkap Dion ketika dibincangi dihadapan Kapolsek dan anggota Polsek Lembak ketika dibincangi, Kamis (21/3/2019).

Menurut Dion, dirinya melakukan perbuatan pencabulan terhadap AA sebanyak dua kali pertama di ruang kelas 5 dan kedua di perpustakaan di hadapan murid-murid yang lainnya.

Baca: Jadwal salat Hari Ini Jumat 22 Maret 2019 untuk wilayah Jambi, Jakarta, Surabaya dan Kota Lainnya

Baca: Amalan dan Doa Spesial Buat Pencari Jodoh yang Sedang Menanti Belahan Jiwa

Baca: Pohon Terkenal Tayang di Bioskop Hari Ini Jumat 22 Maret 2019 Cinemaxx Lippo Plaza

Baca: Prakiraan Cuaca Hari Ini Jumat 22 Maret 2019, Jambi Hujan Lokal, Jakarta dan Denpasar Berawan

Baca: The Crabbys Jambi Siapkan Kepiting dan Lobster dari Tarakan dan Papua, Mau Coba? di Sini Alamatnya

"Pertama saat usai olahraga jam ganti pakaian, AA saya dekati lalu saya pegang pipinya dan saya ciumi. Dia berontak, lalu saya pegangi payudaranya dan kemudian kemaluannya saya pegang, saat itu ada dua siswi lainnya," katanya.

Dion yang baru delapan bulan berumah tangga dan istri baru hamil empat bulan itu mengaku, ketika ia mencabuli AA siswi lain hanya menyaksikan dan tidak berani melakukan apa-apa.

"Kedua di perpustakaan juga saya pegang payudara dan kemaluannya, waktu itu ramai. AA ini memang dekat dengan saya sehingga saya gemes, saya tidak nafsu karena alat kelamin saya tidak berdiri tapi saya puas," bebernya.

Lebih lanjut Mardiono menjelaskan, dirinya mulai menjadi honorer di sekolah tersebut sejak Agustus 2018 dan anak didik yang dicabuli hanya satu orang yakni AA, sementara enam lainnya hanya sekedar salah pegang saja.

"Kalau enam siswi lain saya hanya salah pegang payudaranya, rata-rata murid saya dan saya minta maaf karena salah pegang payudara mereka. Itu enam salah pegang bulan ini saja," bantahnya.

Dion menuturkan, ia mendapat kepuasan tersendiri dengan melakukan aksi bejat tersebut dan meminta kepada para murid agar tidak menceritakan hal itu ke guru lain maupun orang tua.

"Memang saya melakukan itu karena istri saya lagi hamil, AA itu dekat dengan saya, sering saya rangkul dan tiap dekat saya selalu gemes, rasanya pingin cubit pipinya terus," katanya dengan ekspresi tangan diborgol ingin mencubit pipi.

Guru Raba Siswi

Kejadian serupa juga sempat terjadi di Jombang Jawa Timur beberapa waktu lalu. Polres Jombang akhirnya menetapkan ME (49), oknum guru SMPN 6 Jombang sebagai tersangka dalam kasus pelecehan seksual terhadap 25 siswinya.

Bahkan saat ini guru mata pelajaran Bahasa Indonesia itu ditahan di polres setempat.

"Begitu kami tetapkan sebagai tersangka, mulai kemarin sore langsung kami tahan," ujar Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Gatot Setyo Budi kepada SURYAMALANG.COM (TRIBUNJAMBI NETWORK), Rabu (14/2/2018).

Gatot mengatakan, pihaknya terus melakukan pemeriksaan terhadap korban. Hingga saat ini sudah 10 orang yang diperiksa. Jumlah itu diperkirakan akan bertambah.

"Sekitar enam orang lagi yang akan kami periksa," ujarnya.

Dari pemeriksaan terhadap saksi korban, terungkap pelaku memperdayai korban dengan alasan rukyah.

Korban ada yang disuruh membuka baju kemudian diraba-raba bagian-bagian tubuhnya oleh ME.

Ada juga korban yang diraba dengan masih mengenakan pakaian.

Baca: Fasha Tanggapi Kritikan Fraksi pada LKPJ 2018, Dari Kenaikan Tarif PDAM Hingga Aset Kota Jambi

Baca: Dua Wakil Bupati di Jambi Diperiksa Penyidk KPK Sebagai Saksi Suap Ketok Palu RAPBD Provinsi Jambi

Baca: Facial Wajah di Rumah Spa Beauty, Dapat Masker LED Gratis, Ini Manfaat Masker LED Buat Kecantikan

Baca: Diperiksa KPK Soal Uang Ketok Palu, Bupati Masnah Dapat Dua Pertanyaan

Baca: Polisi Temukan Rumah Khusus Pesta Sabu di Pulau Pandan, 15 Orang Positif Narkotika Ditangkap

"Lokasi kejadian pelecehan seksual ini di beberapa tempat-beda. Ada yang di sekolah, ada juga yang di luar sekolah. Bahkan ada yang di luar kota," ujar Gatot.

Diberitakan sebelumnya, belasan perwakilan wali murid menggeruduk Kepala Sekolah SMPN 6 Jombang, Senin (12/2/2018).

Kedatangan mereka guna memrotes ulah oknum guru inisial ME yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap puluhan murid

Salah satu wali murid, mengungkapkan, pelecehan seksual dilakukan di sekolah dan luar sekolah ketika kegiatan Pramuka.

Bentuk pelecehan, antara lain diremas bagian tubuhnya terutama bagian dada dan alat vital.

Kejadian baru terbongkar setelah enam orang anak didik melaporkan kepada guru bimbingan dan konseling (BK) tentang perbuatan pelaku.

Guru di Jombang Leluasa Remas Bagian Vital Puluhan Siswi, Modus yang Dipakai Sungguh Manjur

Sejumlah perwakilan wali murid menggeruduk Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Jombang, Senin (12/2/2018).

Kedatangan mereka guna memprotes ulah oknum guru inisial EA yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap puluhan siswi.

Salah satu wali murid, EK, menyatakan, pelecehan seksualdilakukan di sekolah dan luar sekolah ketika kegiatan Pramuka.

Bentuk pelecehan, antara lain diremas bagian tubuhnya terutama bagian dada dan alat vital.

Warga Desa Sambongdukung ini menyebutkan menerima keluhan anaknya, D.

Anaknya ini kerap menangis usai pulang sekolah.

Setelah ditanya, D mengaku menjadi korban pelecehan seksual.

"Tidak hanya anak saya. Masih ada beberapa korban lain. Karena pelaku melakukan perbuatannya sejak 2017.

"Kita sudah lapor ke Polres Jombang. Hari ini kita klarifikasi ke Kepala Sekolah ini bisa terjadi di lingkungan sekolah,” katanya.

Kejadian ini, kata EK baru terbongkar setelah enam orang anak didik melaporkan kepada guru bimbingan dan konseling (BK) tentang perbuatan pelaku.

Pelaku ini, sambung EK, juga mengancam korban akan memberi nilai jelek jika melaporkan kejadian ini kepada orang tua atau guru lain.

"Kepada para murid, pelaku mengaku orang sakti dan kaya raya serta dapat melakukan banyak hal. Korban merata dari kelas VII, VIII dan IX, ada puluhan siswa,” ujarnya.

Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Jombang, Suprayitno mengatakan pihaknya tidak pernah menutupi masalah ini.

Pihaknya sudah menemui pelaku dan sudah mengakui perbuatannya.

“Kita terbuka kepada semua pihak, kejadian ini sudah kita laporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang. Guru yang bersangkutan juga sudah dibebas tugaskan,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Puluhan Siswi Diremas-Remas Bagian Vitalnya, Guru Cabul di Jombang Akhirnya Bernasib Begini, http://suryamalang.tribunnews.com/2018/02/14/puluhan-siswi-diremas-remas-bagian-vitalnya-guru-cabul-di-jombang-akhirnya-bernasib-begini?page=all.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Pengakuan Lengkap Guru Olahraga di Muaraenim Cabuli 7 Siswi, Istri Hamil dan Masih Berstatus Honor, http://sumsel.tribunnews.com/2019/03/21/pengakuan-lengkap-guru-olahraga-di-muaraenim-cabuli-7-siswi-istri-hamil-dan-masih-berstatus-honor.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved