Ahlinya Ahli, Intinya Inti Core of the Core Pak Ndul Cerita Soal Penghasilannya Sekarang
Keinginan Ahmad Sukoco, seorang petani asal Desa Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun mendapatkan tambahan penghasilan.
Setelah sepakat, dilakukan pengambilan video lalu diedit hingga diunggah di YouTube dengan handycam.
Ia memilih topik orang desa karena mudah diterima. Apalagi ia hidup di pedesaan. Untuk membuat video dan editing, tidak ada keahlian khusus yang dimilikinya.
Baca: Bupati Resmikan Gedung Farmasi RSUD H Hanafie, Mashuri: Ini Punya Masyarakat Bungo
Baca: Klub Liga Spanyol Ini Dituntut DC Comic, Logo Kalelawar Ultah Seabad Mirip dengan Milik Batman
Baca: Diklat 40 Hari Dinilai Terlalu Mudah, Guru Harus Kuliah Satu Semester untuk Dapatkan Sertifikasi
Pasalnya ia bersama adiknya tidak memiliki keahlian videografi, seniman dan panggung.
"Kami dari teknik. Maka kami belajar secara otodidak," ujarPak Ndul.
Suka duka berkecimpung sebagai YouTuber, Pak Ndul menceritakan membuat YouTube itu tidak semudah dibayangkan.
Pasalnya, pembuatannya membutuhkan proses yang tidak sebentar.
Selain itu, ia pun harus sabar ketika ada orang yang menyebut tidak lucu hingga menyebutnya orang gila.
"Kalau diomongin orang edan (gila) malah senang saya. Saya yang tidak suka itu dikaitkan dengan politik," jelas Pak Ndul.
Ia mencontohkan salah satu videonya tentang penghemat BBM dipotong lalu disandingkan dengan salah satu capres.
Ditanya munculnya kata-kata ahlinya ahli, Pak Ndulmengungkapkan kata-kata muncul ketika ia membuat video teknik matun suket.
Kata-kata itu munculnya spontan. Kemudian dikembangkan kata-kata intinya inti kemudian ditambahkan dalam bahasa Inggris core of the core.
"Untuk kata-kata saya buat keyword-nya saja. Lalu mengalir," kataPak Ndul.
Agar dikenal banyak orang, awalnya konten-konten di-share di Facebook.
Hanya saja, kontenya kala itu kurang banyak dikenal. Namun setelah video cangkok pisang itu dibagikan seorang netizen dari Ngawi, ia mulai terkenal hingga pemirsanya di YouTube menjadi tiga jutaan orang.
Meski sudah dikenal banyak orang, Pak Ndul mengakui masih ada yang mencibirnya.