Ahlinya Ahli, Intinya Inti Core of the Core Pak Ndul Cerita Soal Penghasilannya Sekarang
Keinginan Ahmad Sukoco, seorang petani asal Desa Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun mendapatkan tambahan penghasilan.
Untuk itu ia bersama timnya membuat video-video lucu dengan konten bahasa Indonesia.
Namun, awalnya konten-konten video berbahasa Indonesa itu seperti tidak ada soul-nya dan lucunya terlihat kering.
Tak menyerah, Pak Ndul bersama timnya mengubah konsep dengan karakter Pak Ndul sejak Desember 2018.
Konsep karakter video berbahasa Indonesia yang diperankanPak Ndul ternyata lebih bisa diterima.
Setelah karakter Pak Ndul diterima, banyak netizen yang komplain agar video berbahasa Jawa diterjemahkan.
Baca: Peran Serta Masyarakat Bahu Membahu Menjadi Kunci Sukses Kegiatan TMMD ke 104
Baca: Inilah Sosok Anak Haji Isam yang Pernah Ngamuk ke Syahrini, Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Untuk menerjemahkan video berbahasa Jawa ke Bahasa Indonesia membutuhkan waktu berjam-jam.
"Untuk menerjemahkan video berbahasa 10 menit butuh waktu hingga sepuluh jam," ujar Pak Ndul.
Menurut Pak Ndul, video-video berbahasa Jawa akhirnya dibuatkan satu chanel lagi dengan Wagu Ndeso.
Sementara itu Wagu Pak Ndul kebanyakan melibatkan dirinya bersama adiknya.
Bagi pak Ndul, penggunaan karakter pak Ndul agar menjadi sesuatu yang unik, beda, baru dan lucu.
Kata-kata pak Ndul itu muncul setelah ia mengenalkan satu-satu nama-nama panggilan personil tim kreatifnya.
"Kalau saya Pak Gundul karena kami menutupi nama aslinya," kataPak Ndul.
Untuk personel tim Wagu berasal dari daerah sekitar di Desa Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.
Tim itu terbentuk lantaran sesama pecinta YouTube yang bisa nongkrong di warungnya yang menyediakan wifi gratis.
Sebelum membuat video, ia bersama adiknya berdiskusi tentang konsep dan idenya.