3 Anggota Brimob Tim BELUKAR Diserang KKB Papua, 1 Diantaranya Gugur saat Lakukan Pengamanan Bandara

3 Anggota Brimob Tim BELUKAR Diserang KKB, Satu Diantaranya Gugur saat Lakukan Pengamanan Bandara

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/Facebook
Bharada Aldy yang gugur diserang KKB di Papua 

Menanggapi sejumlah aksi penyerangan KKB ini, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, bahkan berdukacita atas meninggalnya tiga prajurit TNI dalam kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019) lalu itu. 

Menyikapi itu, pun mendorong pemerintah dan TNI penambahan pasukan di Nduga, Papua.

Hal ini perlu dilakukan terutama demi menjaga moral seluruh prajurit yang bertugas di Nduga.

Berbekal kekuatan yang lebih memadai, Bambang Soesatyo juga mendorong dilakukannya eskalasi operasi. 

''Setelah tewasnya sejumlah prajurit TNI dan warga sipil, diperlukan respons yang lebih tegas dan terukur. Karena itu, operasi yang lebih ofensif tampaknya sangat diperlukan untuk menumpas gerakan KKB di Nduga dan sekitarnya," ujar Bambang melalui keterangannya, Jumat (8/3/2019).

Apalagi, dari kronologi peristiwa kontak senjata Kamis kemarin, terkesan bahwa kekuatan KKB tidak bisa danggap remeh.

Kelompok kriminal bersenjata masih mampu memberi perlawanan dan mengganggu proses evakuasi ketika helikopter yang akan mengangkut prajurit TNI yang gugur masih ditembaki KKB.

Sertu Anumerta Yusdin dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Salobulo Palopo, Sulawesi Selatan, Sabtu (09/03/2019)
Sertu Anumerta Yusdin dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Salobulo Palopo, Sulawesi Selatan, Sabtu (09/03/2019) (KOMPAS.com/AMRAN AMIR)

Selain itu, kemampuan KKB membawa lari jenazah rekan mereka yang tewas juga membuktikan kekuatan KKB.

Mereka memiliki markas dan tempat-tempat persembunyian di Nduga.

"Operasi yang lebih ofensif diperlukan untuk menjangkau dan menemukan tempat-tempat persembuyian KKB," kata Mantan Ketua Komisi III DPR RI itu.

Selain memperkuat moral prajurit TNI, operasi yang lebih ofensif secara tidak langsung akan meningkatkan aspek pengamanan proses pembangunan infrastruktur di Nduga

Pembangunan di Papua hendaknya tidak boleh dihambat oleh gerakan KKB.

Ketua DPR juga berharap keluarga dari tiga prajurit yang tewas di Nduga itu tabah menghadapi musibah ini.

"Selain penghormatan kepada ketiga prajurit yang tewas, negara melalui TNI hendaknya memberi penghargaan dan apresiasi kepada keluarga yang ditinggalkan," pungkas Legislator Partai Golkar itu. 

Presiden Joko Widodo mengakui anggota TNI-Polri tidak mudah memberantas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved