KPK Geledah Ruang Menag, Mahfud MD Pernah Beri Penilaian Pada Lukman Hakim Syaifudin, Bersih Tapi.
Mantan Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sempat mengungkapkan kejanggalan yang terjadi di kementerian Agama.
TRIBUNJAMBI.COM- Mantan Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sempat mengungkapkan kejanggalan yang terjadi di kementerian Agama.
Ini dikatakannya sejak beberapa hari sebelum KPK menemukan uang di ruang Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Mahfud MD sempat memberikan penilaian tersendiri terhadap Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Mahfud MD bahkan pernah menyatakan Lukman Hakim Saifuddin merupakan orang yang bersih.
Baca: 25 Pasangan di Tanjab Barat Jambi Ikuti Nikah Massal di Sidang Isbat Nikah
Baca: Nagita Slavina Ancam Raffi Ahmad Akan Dilaporkan ke Polisi Bila Lakukan Ini, Ayu Dewi Jadi Saksi
Baca: Os, Pengusaha Keripik Pisang yang Aktif di PKK, Bersyukur Dibantu dan Dibimbing Pemerintah
Selain itu Mahfud MD juga menilai ada yang kurang dari seorang Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
Mahfud MD berbicara demikian saat menjadi narasumber di Kabar Petang TV One pada 15 Maret 2019

Menurut Mahfud MD waktu itu, ada yang tak beres dalam Kementrian Agama.
Malahan, Mahfud MD sendiri menyebut bahwa Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tak berdaya untuk menyelesaikan kejanggalan tersebut.
"ini juga saya sudah sampaikan Kementrian Agama, Menteri Agamanya juga kurang berdaya menghadapi orang-orang in, saya sudah laporkan ini agar ditertibkan secara administrasif hanya tinggal waktu," kata Mahfud MD
Mahfud MD membeberkan kejanggalan dalam Kementrian Agama yang dimaksud soal penentuan jabatan.
Mahfud MD mengatakan di Kementrian Agama orang bisa pindah secara mendadak.
Malahan, orang yang sudah terpilih untuk menempati jabatan tertentu di Kementrian Agama bisa tidak jadi mengemban tugas.
Menurut Mahfud MD, peran yang 'bermain' dalam penentuan jabatan tersebut bukanlah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
"penentuan jabatan banyak yang tidak wajar, orang dipindah mendadak, orang yang menang pemilihan jadi tidak diangkat, ada tangan lain yang menentukan, bukan Menteri Agama, politik," kata Mahfud MD.
"betul, nanti KPK yang akan menjelaskan itu, kasusnya banyak ini kalau berantai, dan saya sampaikan ke eksekutif juga ini gak bener lambang agama ini timbulnya jadi begini," tambah Mahfud MD.
Tentunya Mahfud MD yang mendapat informasi soal kejanggalan penentuan jabatan di Kementrian Agama tak tinggal diam begitu saja.
Mahfud MD mengaku sudah pernah memberitahu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Namun sayangnya, kata Mahfud MD, Menteri Lukman Hakim Saifuddin sendiri tak berbuat apa-apa
"jawaban Menteri Agama dia bilang kita pertimbangkan kami perhatikan tapi akhirnya ndak juga," kata Mahfud MD
Mahfud MD meyakini bahwa Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin merupakan pribadi yang bersih.
Hanya saja dalam bidang politik, Mahfud MD menyebut Lukman Hakim Saifuddin sebagai Menteri Agama tak bisa independen
"menurut saya Lukman Saiufuddin sangat bersih tapi secara politik dia tidak bisa independen, nanti kita lihat aja akan muncul semua ini, saya kalau mendahuli KPK tidak bagus," kata Mahfud MD.
Baca: LSI Sebut Golput Akan Berpengaruh Pada Pasangan Jokowi Maruf, Begini Reaksi & Strategi TKN
Baca: 71 Koperasi di Muarojambi Positif Dibubarkan, Ini Penjelasan Koperindag Muarojambi
Baca: Terapkan Hukum Newton, Siswa SMPN 11 Batanghari Jambi Berhasil Terbangkan Roket Air
Senin (18/3/2019) atau tiga setelah Mahfud MD membeberkan soal kejanggalan penentuan jabatan di Kementrian Agama, KPK menemukan uang di ruang Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
KPK menggeledah Ruangan Menteri Agama, Sekjen Kementrian Agama dan Kepela Biro Kepegawaian Kementrian Agama.

"Dari ruangan Menteri Agama termasuk juga disita dari ruangan Menteri Agama sejumlah uang dalam bentuk rupiah dan dollar Amerika dengan nilai ratusan juta rupiah. Tapi detailnya tentu akan diupdate lebih lanjut," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah
Melansir Kompas.com, dalam kasus ini, mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy diduga menerima uang dengan total Rp 300 juta dari dua pejabat Kemenag di Jawa Timur.
Mereka adalah Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muafaq Wirahadi.
Uang itu diduga sebagai komitmen kepada Romy untuk membantu keduanya agar lolos dalam seleksi jabatan di wilayah Kemenag Jawa Timur.
Romy dianggap bisa memuluskan mereka ikut seleksi karena ia dinilai mampu bekerja sama dengan pihak tertentu di Kemenag.
Baca: Via Vallen sedang Menuju Rusia untuk Acara Bravo International Music, Simak Penampilannya Disana
Baca: Romahurmuziy, Kementerian Agama dan Korupsi
Baca: Cara Membuat GIF Sendiri di WhatsApp Modal Rekaman Video Sendiri Dari Galeri, Mudah Tanpa Aplikasi
Pada waktu itu, Haris melamar posisi Kakanwil Kemenag Jawa Timur.
Sementara itu, Muafaq melamar posisi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik.
Sehari setelah KPK temukan uang di ruang Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Mahfud MD berkicau di akun Twitter.
Kali ini Mahfud MD mengutip Surat Al Ra'du ayat 19.
"It's a matter of time", hanya soal waktu. "Buih itu akan mengalir dgn percuma", Fa amma al zabadu fayadzhabu jufaa' (Qur'an Surat al Ra'du ayat 19).
Perbuatan dan omongan bernilai buih dan sampah itu akan percuma, mengalir tiada guna bahkan bs menderitakan diri sendiri. Hati2lah
Oleh sebab itu usahakan utk tdk mengeluarkan omongan yg bernilai buih dan tak menanggapi statement sampah.
Tp kalau Anda yakin omongan Anda bkn buih, teruskanlah karena yg baik2 dan bermanfaat itu, mnrt Qur'an Surat Al Ra'du ayat 19, akan abadi (diikuti oleh masyarakat). Maju trs" tulis Mahfud MD di Twitter