Kisah Paspampres dari Kawal Soekarno Hingga Jokowi, Ada yang Dilempar Granat Sampai Beli Nasi Goreng
Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) memiliki kemampuna hebat dan dikenal dari prajurit pilihan dari TNI.
TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) memiliki kemampuna hebat dan dikenal dari prajurit pilihan dari TNI.
Bertugas mengamankan Presiden, Wakil Presiden maupun orang-orang penting lainnya personel Paspampres direkrut dari berbagai pasukan elit TNI.
Paspampres beranggotakan mulai dari Kopassus, Denjaka, Kopaska hingga Den Bravo.
Paspampres harus siap dan rela mengorbankan nyawanya untuk menjadi tameng hidup keselamatan presiden beserta VVIP lainnya.
Baca Juga:
Pasca Debat Ketiga, Bagaimana Elektabilitas Pasangan Calon Presiden Jokowi- Maruf dan Prabowo-Sandi
PEMUDA Ini Dipaksa Saksikan Pacarnya Dirudapksa di Depan Matanya: Esoknya Dia Tewas Gantung Diri
Syahrini Kisahkan Caranya Menyenangkan Suami, 3 Momen Ini Sweet Banget
PANAS, Debat Rocky Gerung Vs Nusron Wahid Bahas Debat Cawapres 2019, Maruf Amin Vs Sandiaga Uno
Nah, metode pengawalan dan pengamanan presiden RI berkembang menyesuaikan dengan gaya kepemimpinan presiden RI yang menjabat.
Beberapa kisah Paspampres mengawal 7 presiden RI pun muncul.
Berikut kisah unik pengamanan presiden RI dari masa ke masa, disarikan Tribunjambi.com dari Visual Interaktif Kompas :
1. Bung Karno Dilempar Granat

Presiden Soekarno selamat dari tujuh upaya pembunuhan.
Beberapa di antaranya, pasukan pengamanan presiden mengorbankan diri sebagai perisai hidup presiden.
Ketujuh upaya pembunuhan itu antara lain ketika Bung Karno dua kali mengalami pelemparan granat, masing-masing di Sekolah Perguruan Cikini tahun 1957 dan Makassar tahun 1962.
Lalu ada penembakan Istana dari pesawat Mig-17 yang diterbangkan Daniel Maukar tahun 1960.
Ada pula momen mengerikan pencegatan di Jembatan Rajamandala tahun 1960.
Belum pula insiden penembakan saat shalat Idul Adha pada tahun 1962, penembakan mortir oleh kelompok Kahar Muzakar pada tahun 1960-an, dan granat Cimanggis tahun 1964.
2. Trik Lampu Hijau Soeharto

Pengamanan masa Presiden Soeharto dikenal sangat ketat, bahkan ibaratnya, lalat saja tak boleh masuk ring 1 pengamanan Presiden.
Meski Soeharto dikenal tertib mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan, ada kalanya dia tak ingin pengawalan berlebihan.
Misalnya, saat hendak menuju Istana dari rumahnya di Jalan Cendana, Menteng, dia tidak ingin iring-iringan pengawalan panjang karena akan membuat macet jalan.
Baca Juga:
Pegawai Dukcapil Sarolangun Kerja Lembur untuk Cetak 7.500 KTP elektronik Jelang Pilpres
VIDEO: HUT Tribun Jambi ke 9, Gelar Syukuran dan Potong Tumpeng
SINOPSIS Film Blue Crush di Big Movies Platinum GTV Pukul 23.00 WIB, Aksi Anne Taklukan Ombak Besar
Investigasi Bank Mandiri Palembang Temukan Kredit Fiktif KUR Tebo Jambi, Rugikan Negara 2,4 M
Paspampres pun mencari akal dengan meminta pihak kepolisian menyalakan lampu hijau setiap kali rombongan presiden melintasi lampu lalu lintas.
Trik Paspampres 'membohongi' Soeharto ini kemudian terendus oleh sang presiden yang populer dijuluki The Smiling General oleh media asing itu.
Soeharto akhirnya meminta agar cara itu tak dilakukan lagi.
3. Habibie Setir Mobil Sendiri

Presiden Habibie yang lama menetap di Jerman sangat mandiri dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu kesukaan Habibie adalah menyetir mobil sendiri.
Saat keinginan ini muncul, Habibie biasanya hanya memperbolehkan Komandan Paspampres dan ajudan untuk ikut serta dalam mobil tersebut.
4. Sarung dan Sandal Teman Gus Dur

Teman-teman Gus Dur ketika itu kerap mengunjungi Istana dengan menggunakan sarung dan sandal jepit sehingga tidak sesuai dengan protap, yakni berkemeja, sepatu, dan celana rapi.
Alhasil, Paspampres pun melonggarkan protapnya dengan memperbolehkan tamu-tamu Gus Dur tersebut.
Kepemimpinan Gus Dur yang kontroversial juga memicu banyak gelombang protes masyarakat.
Suatu ketika, pesawat Gus Dur yang baru mendarat dikepung demonstran.
Baca Juga:
TAK Masuk di Akal, Merpati Balap Ini Laku Rp 20 Milliar Lelang Online: Ternyata Ini Kehebatannya
SINOPSIS Film Italian Job di Trans TV Malam Ini Pukul 21.30 WIB, Lihat Aksi Seru 3 Mobil Mini Cooper
Penonton Tertawa Dengar Maruf Amin Sebut Infrastruktur Langit, Apa Maksudnya? Sandiaga Angkat Tangan
INI Dia Program dan Janji Cawapres Nomor Urut 01 Maruf Amin Saat Debat Cawapres 2019. Lihat Di Sini
Paspampres saat itu meminta Gus Dur tidak keluar karena ancaman yang mungkin muncul.
Namun, dengan santai, Gus Dur mengaku ingin turun dari pesawat. “Mereka hanya butuh diajak ngobrol,” ucapnya enteng.
5. Nasi Goreng Mega

Ketika berada dalam iring-iringan dan melewati keramaian, Megawati kerap menurunkan kaca “mobil keras” (mobil pengamanan presiden) untuk sekadar menyapa dan melambaikan tangan kepada khalayak.
Karena “mobil keras” didesain untuk pengamanan tertutup, fungsi naik kaca mobil ini sering rusak dan butuh perbaikan.
Megawati juga suka berkeliling Ibu Kota dengan menggunakan VW Caravelle.
Suatu ketika saat menggunakan mobilnya itu, Megawati ingin mencicipi nasi goreng Kebon Sirih.
Maka, Paspampres-lah yang kemudian memesan nasi goreng itu dan memastikan keamanan nasi goreng itu.
Setelah aman, nasi goreng itu baru diberikan kepada Megawati.
6. SBY Minimal 5 Meter

Protokoler pada masa pemerintahan SBY sangat tertib dan teratur dijalankan dengan pengamanan Paspampres.
Setiap acara temu warga hingga doorstop bersama wartawan, Paspampres memastikan ada jarak 5 meter dengan Presiden SBY.
Pada era pemerintahan SBY ini pula, Grup D Paspampres yang bertugas mengamankan para mantan presiden dan mantan wakil presiden dibentuk.
Baca Juga:
CATAT, Ini 8 Janji Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno vs Maruf Amin Pada Debat Ketiga Pilpres 2019
Heboh, Penambang Pasir di Batanghari Jambi Temukan Ikan Tapah 2 Meter, Ngangkatnya Butuh 5 Orang
Gaji Anggota Polri Alami Kenaikan, Mulai dari Bhayangkara Dua Hingga Jendral, Ini Besarannya
7. Pesawat Ekonomi Iriana Jokowi

Setelah Jokowi dilantik, jutaan warga memenuhi sepanjang Semanggi hingga Istana Merdeka.
Iring-iringan kendaraan yang mengangkut Jokowi pun terjebak kemacetan parah.
Paspampres pun memutuskan berjalan kaki sampai ke Istana sambil menghalau massa yang ada di sekeliling mobil Jokowi.
Kisah menarik juga datang dari keluarga Jokowi yang dikenal sederhana.
Ibu Negara Iriana, misalnya, lebih suka pulang ke Solo, Jawa Tengah, dengan menggunakan pesawat komersial di kelas ekonomi.
Paspampres pun harus berimprovisasi. (Visual Interaktif Kompas)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: