Heboh, Penambang Pasir di Batanghari Jambi Temukan Ikan Tapah 2 Meter, Ngangkatnya Butuh 5 Orang
Warga Desa Bajubang Laut, Batanghari digegerkan dengan penemuan seekor ikan tapah sepanjang dua meter dengan berat 80 Kg.
Penulis: Rian Aidilfi Afriandi | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, BATANGHARI - Sabtu (16/3) lalu, warga Desa Bajubang Laut, Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batanghari digegerkan dengan penemuan seekor ikan tapah berukuran jumbo, di aliran Sungai Batanghari.
Ikan berukuran tak biasa itu ditemukan oleh Edison (35) warga desa setempat dalam kondisi mati, di aliran sungai tersebut sekira pukul 13.00 WIB.
Diperkirakan, panjang ikan tersebut sekira 150 cm - 200 cm dengan berat mencapai 70 kg - 80 kg.
Edison mengatakan, ikan itu dia lihat seusai menambang pasir dan kerikil menggunakan tongkang di aliran Sungai Batanghari.
Awalnya, ia mengira bahwa yang dilihat itu adalah karung bekas. Namun, setelah diteliti, ternyata ikan tapah berukuran besar.
Baca: Belum Satupun Motif Batik Muarojambi Dipatenkan, Pemerintah Kesulitan Temukan Pembuat Motif
Baca: Kecelakaan Speedboad Awet Muda di Sungai Musi, Ini Daftar Enam Korban Tewas dan Belasan Korban Luka
Baca: Siswa Kelas I SD di Jambi, Jadi Korban Pelecehan Kakak Kelas, Begini Kronologis yang Didapat PPA
Baca: Prediksi Sujiwo Tejo Tentang Siapa Yang Menang Dalam Debat Cawapres 2019, Maruf Amin Vs Sandiaga Uno
Melihat ikan itu, dirinya tak pikir panjang dan langsung terjun ke sungai itu untuk mengangkut ikan tersebut.
Namun, Edison kesulitan saat ingin mengangkat ikan itu ke tongkang. Ia dibantu oleh seorang temannya.
"Pertama mengira kalau itu karung. Karena yang nampak hanya perutnya, kepala dan buntut tak terlihat," ujarnya saat ditemui, Senin (18/3).
Untuk mengangkut ikan tersebut ke daratan, dilanjutkannya, butuh empat hingga lima orang untuk mengangkatnya.
"Karena memang ikan itu berat dan panjang," ujarnya lagi.
Setiba di darat, ikan itu menjadi tontonan warga setempat. Rumahnya sekita dipadati ratusan masyarakat dari desa tempatnya tinggal dan desa tetangga.
"Ikan itu langsung kami potong dari bagian buntutnya," kata penambang pasir dan kerikil itu.
Tak sedikit yang ingin menyicipi daging ikan besar itu. Bahkan ada pula yang membeli dagingnya.
"Dagingnya kami potong dan bagikan ke orang sekitar. Tapi ada juga yang beli. Kami jual Rp 20 ribu per kg," tutur Edison.
Penuturan warga setempat yang diberi daging ikam tersebut, kata Edison, ketika dimasak ikan itu malah mengeluarkan banyak minyak dari tubuhnya.
Baca: Detik-detik Ustaz Abdul Somad Harus Pamit & Menangis di Tengah Ceramah saat Tahu Sang Ibu Wafat
Baca: Tempino dan Mestong Sering Gangguan Jaringan, PLN Minta Kerelaan Warga untuk Diizinkan Pangkas Pohon
Baca: Mardinal Dilantik di DPRD Provinsi Jambi, Masih ada 3 Anggota DPRD Jambi Lainya yang Bakal di PAW
Baca: Curi Puluhan Handphone, 2 Warga Bungo Diringkus Polisi di KM 3 Jalan Lintas Sumatera Bungo-Bangko