Penembakan di Masjid New Zealand

Sambil Live Streaming! Pelaku Bunuh 30 Orang di 2 Masjid di New Zealand, Ini yang Diucapkan Pelaku

Polisi New Zealand, sudah menangkap terduga pelaku rangkaian dua penembakan di Masjid An-Nur atau An Noor dan Masjid Linnwood, di pusat kota Catenbury

Editor: Tommy Kurniawan
istimewa
pelaku penembakan pelaku penembakan New Zealand, Brenton Tarrant 

Seorang wanita terlihat berbaring di jalan berteriak. “Help Me, Help Me.”

Di bagian lain video yang sudah viral itu, dia terlihat sempat mengetik alamat lain di gadget GPS. 

Diperkirakan dia berkendara menuju Masjid Linnwood, lokasi insiden kedua.

Mantan Presiden Komunitas Muslim Canterbury, Mohammed Jama, mengutuk pelaku penembakan.

Dia menyebut, insiden itu terjadi saat jamaah tengah bersiap menggelar salat Jumat, pukul 01.40 siang, waktu setempat.

Kebanyakan korban adalah pria dewasa, senior, anak-anak dan wanita, yang tengah bersiap melaksanakan salat Jumat.

Belasan warga Indonesia dilaporkan ikut jadi korban. Belum ada rilis resmi dari kedutaan dan polisi, WNI yang jadi korban di insiden ini.

Seorang warga  Freyberg Street, sekitar 40 meter dari Masjid An Nur, melaporkan mendengar ratusan kali suara tembakan dari senapan mesin.

Walikota Christchurch Lianne Dalziel mengaku "sangat terkejut" dengan aksi penembakan liar itu.

"Saya tidak akan pernah berharap ini terjadi di Christchurch dan Selandia Baru.” katanya seraya menyebut, dia mendapat pesan duka berdana terkejut dari seluruh dunia atas kejadian yang baru pertama kali terjadi di kotanya.

KOmandan Polisi Christchurch Komisaris  Mike Bush menegaskan penyidikan ketat atas insiden ini. 

Peluang masih adanya orang lain atau organisasi yang terlibat masih diselidiki.

Dia berharap publik tak berspekulasi atas motif kejadian ini hingga penyidikan dan langkah hukum dituntaskan.

Dalam jumpa pers, Perdana Menteri New Zealand, Jacinda Ardern menyebut ini sebagai “hari paling kelam di New Zealand.”

Di bagian lain, kutipannya, dia menyebut insiden ini sebagai kejadian luar biasa dan kekerasan yang tak pernah termaafkan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved