Badai Matahari
Apa itu Badai Matahari? Ini Penjelasan Ferry Simatupang Dosen Astronomi ITB
Apa yang dimaksud badai matahari? Apa dampaknya bagi manusia bila terjadi badai matahari?
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
Matahari memiliki siklus keaktifan dengan periode sekitar 11 tahun.
Siklus keaktifan ini berkaitan dengan pembalikan kutub magnetik di permukaan Matahari.
Keaktifan Matahari ini bisa dilihat dari jumlah bintik matahari yang teramati.
Saat keaktifan Matahari mencapai maksimum, kita akan mengamati bintik matahari dalam jumlah paling banyak di permukaan Matahari.
Baca: Badai Matahari Diprediksi Terjadi Besok, Dosen ITB Dhani Herdiwijaya Ungkap Dampak Bagi Manusia
Baca: Bakal Ada Badai Matahari 15 Maret 2019, Ini Dampak yang Bisa Terjadi, 2700 Tahun Pernah Sampai Bumi
Baca: Besok Badai Matahari Menuju Bumi - Waspada Ganggu Sinyal GPS, Ponsel dan Matikan Listrik
Pada saat keaktifan Matahari mencapai maksimum inilah, angin matahari lebih kencang dari biasanya dan partikel-partikel yang dipancarkan juga lebih energetik.
Peristiwa solar flare dan CME dalam skala besar juga lebih dimungkinkan untuk terjadi.
Dengan kata lain, saat keaktifan Matahari mencapai maksimum, bumi akan lebih banyak dipapar dengan partikel-partikel bermuatan tinggi (lebih tinggi dari biasanya) dan radiasi elektromagnetik energi tinggi.
Saat terjadi badai matahari, partikel-partikel energetik tadi tidak hanya menghasilkan aurora yang indah yang bisa di amati di lintang tinggi.
Tapi bisa memberikan dampak yang relatif lebih besar dan lebih berbahaya.
Dampak yang dimaksud antara lain: gangguan pada jaringan listrik karena transformator dalam jaringan listrik akan mengalami kelebihan muatan, gangguan telekomunikasi (merusak satelit, menyebabkan black-out frekuensi HF radio, dll), navigasi, dan menyebabkan korosi pada jaringan pipa bawah tanah.
Peristiwa gangguan besar yang disebabkan oleh badai matahari, yang paling terkenal adalah peristiwa tahun 1859.
Peristiwa itu dikenal dengan nama Carrington Event. Saat itu, jaringan komunikasi telegraf masih relatif baru tapi sudah luas digunakan.
Ketika terjadi badai Matahari tahun 1859, jaringan telegraf seluruh Amerika dan Eropa mati total.
Aurora yang biasanya hanya bisa diamati di lintang tinggi, saat itu bahkan bisa diamati sampai di equator.
Berdasarkan pengetahuan kita saat ini, badai matahari hanya akan memberikan ancaman bahaya yang rendah.