'Cess siaga', Kisah Waria yang Kesulitan Beribadah hingga Diserbu Pria-pria Kuat, Akhirnya Bersatu

Petualangan cinta waria di Aceh berjuluk Angle Vanessa dengan seorang pemuda berakhir. Sementara itu, di Manado para waria curhat. Begini penuturan da

Editor: Duanto AS
Capture Tribun Video
Ilustrasi gerak jalan waria. 

Petualangan cinta waria di Aceh berjuluk Angle Vanessa dengan seorang pemuda berakhir. Sementara itu, di Manado para waria curhat. Begini penuturan dari mulut mereka.

TRIBUNJAMBI.COM - Petualangan cinta waria berjuluk Angle Vanessa dengan seorang pemuda berakhir pada Rabu (6/3/2019) dinihari.

Kisah pasangan sejenis yang menjalin hubungan tak lazim itu berakhir saat diringkus Petugas Wilayatul Hisbah (WH) Kota Langsa, di Jalan Rel Kereta Api, Gampong Paya Bujok Blang Paseh, Kecamatan Langsa Kota.

Sementara itu, di Manado beberapa waria (wanita pria) curhat tentang kehidupannya.

Melansir tribunmanado.co.id, seorang waria bernama Vanessa mengaku tak pernah ingin jadi waria, apalagi menjadi masuk ke dunia prostitusi waria.

"Namun apa mau dikata, saya lahir sudah begini, saya hanya menjalani saja dengan ikhlas," kata dia.

Vanessa mengaku sejak kecil sudah di-bully gara-gara perbedaan orientasi seksual. Ia misalnya pernah diusir guru.

"Rasanya sedih sekali, tak ada yang mau bersimpati dengan saya," kata dia.

Baca Juga

 Status Instagram Luna Maya Pagi Ini, Dua Foto Wajah Sendu, di Saat Syahrini Unggah Foto Pernikahan

 Paranormal Baca Bahasa Tubuh Reino Barack & Syahrini, Jeng Nimas Sebut Rasa Bersalah

 VIDEO VIRAL Dikurung di Kamar Mayat Semalaman, 2 Pencuri Helm di RSUD Jambi Ketakutan

 Rocky Gerung Ditolak di Jambi oleh PMII, Rencananya Cuap-cuap Seminar Pemilih Milenial Hari Ini

Ingin keluar dari bullying, ia berulangkali pindah sekolah, akhirnya dia memilih kuliah di Jawa.

"Pada akhirnya saya harus berhenti kuliah karena tak tahan bully," kata dia.

Dirinya sempat coba cari pekerjaan untuk menghidupi diri. Tapi ia malah di-bully bos dan rekan kerjanya.

"Sampai akhirnya saya pilih untuk jadi seperti ini, diajak teman," kata dia.

Namun ia enggan hidup terus demikian. Ia terpikir suatu waktu akan buka usaha salon.

"Kini saya sudah belajar salon juga," kata dia.

Waria lainnya, Puput mengaku mendapat penolakan orangtuanya.

gaun merah waria
Ilustrasi waria pakai gaun merah waria (stomp)

"Mereka di luar daerah, sedang saya merantau sendirian di sini untuk menekuni jalan hidup saya," kata dia.

Puput menyatakan, ia melacur karena tekanan ekonomi.

Tak seperti umumnya teman temannya, ia tak punya ketrampilan salon.

"Yang bisa saya lakukan hanyalah jadi pembantu rumah tangga," kata dia.

Meski tak akur, namun dirinya masih sering berhubungan dengan orangtuanya lewat telepon.

Setiap bulan Desember, ia merasa nelangsa.

 Sudah Diteken Jokowi, Gaji Perangkat Desa Akhirnya Setara PNS Golongan IIA, Berapa Besarannya?

 Pilih! Daftar 110 Perusahaan BUMN yang Buka Lowongan Kerja, Tutup Pendaftaran 17 Maret 2019

 Live Streaming Garuda Select vs Blackburn Rovers U-18 di Supersoccer TV Nanti Malam, Pukul 20.00 WIB

"Ingin saya berkumpul dengan mereka untuk rayakan Natal tapi itu tak mungkin," kata dia.

Setiap ibadah minggu di salah satu gereja di Sario, Puput selalu mendoakan orang tuanya.

Desi, waria lainnya, mengaku orang tuanya sudah menerima keadaannya.

Ia pun sudah berani pulang ke rumah.

"Tapi saat ke masjid, papa bilang gulung rambutnya lantas pakai kopiah karena kamu laki laki," kata dia.

Bila waria siaga

"Cess siaga".

Demikian perintah Putri (nama samaran) pada beberapa Waria yang mangkal di jalan Dotu Lolong Lasut, tak jauh dari Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Manado, Jumat (9/3/2019) malam.

Demi mendengar perintah itu, para Waria memasang sikap siaga.

Putri mencurigai sejumlah pemuda yang berulangkali lalu lalang dengan sepeda motor di sekitar tempat mereka mangkal.

Para pemuda itu menghentikan motornya di samping TKB, berjalan ke arah mereka, lalu berhenti di suatu tempat.

"Kami harus hati hati, bisa saja mereka bermaksud jahat," kata dia.

tinju waria
Ilustrasi tinju waria (facebook)

Pengalaman sebelumnya, para pemuda dengan gelagat demikian hendak melakukan kekerasan.

Dikatakannya, Waria memang rentan dengan kekerasan.

Pernah, kata dia, sekelompok pemuda menyerbu.

"Pernah pula kami hampir ditabrak dengan mobil, belum lagi diancam dengan pisau dan lainnya," kata dia.

Sebut dia, beberapa waria sudah tak mau lagi mangkal di Seputaran Kubur Borgo.

Penyebabnya, di sana mereka jadi sasaran amuk sekelompok orang.

"Di sana rawan, kami sering dilempari," kata dia.

Terhadap kekerasan yang mereka alami, Putri mengaku sulit mencari keadilan. Justru mereka yang dituding pembuat onar.

"Kami harus cari aman sendiri, caranya ya seperti ini, jika ada bahaya kami hadapi bersama-sama," kata dia.

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Curahan Hati Waria di Manado: Selalu Ditolak, Berhenti Kuliah Lantas Masuk ke Dunia Prostitusi

IKUTI KAMI DI IG

 VIRAL Foto Syur Bidan AY Tanpa Busana di Prabumulih, Penyebar Kecewa Ditolak saat Ajak Nikah

 VIRAL Pencuri Helm Dihukum Nginap di Kamar Mayat RSUD Raden Mattaher Jambi, Gemetar Ketakutan

 Live Streaming Shan United vs Persija Jakarta Piala AFC, Live RCTI Persija Tanpa 3 Pemain Bintang

 Cara Agar Doa Cepat Terkabul Menurut Ustadz Abdul Somad dan 15 Adab Tata Cara Berdoa Agar Mustajab

 Ada Ambulans di Kampus, Mahfud MD Tengak-tengok Cari Rocky Gerung Said Didu, Siapa yang Naik?

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved