Viral, Kisah Bocah Yuda Sendirian Rawat Ayahnya yang Tumor Otak, Menangis karena Kelaparan
Kisah Yuda yang mengharukan tersebut diunggah oleh akun Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin pada Minggu (10/3/2019).
Sang Kakak, Julaiha mengatakan, modal awal berjualan cilok itu sekira Rp 200 ribu.
Putra yang sekolah pada siang hari, akan diantarkan ciloknya oleh Julaiha pada pukul 14.30 WIB saat jam istirahat.
"Modalnya sekitar Rp 200 ribu," ujar Julaiha yang sedang menggendong Arsyad di rumahnya.
Pulang sekolah, pukul 17.00 WIB, bocah mandiri itu akan berkeliling sekitar Bintaro menjajakan cilok tusuknya menggunakan sepeda.
Satu di antara gurunya di SDN 01 Jurang Mangu Timur, Diah Indah Puspitasari menjelaskan Putra merupakan sosok yang supel dan gampang bergaul dengan teman lainnya.
"Dasarnya anaknya baik, mudah bergaul, anaknya juga nurut," ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (13/2/2019).
Meski begitu, Diah yang pernah mengajar Putra mengaku bocah 12 tahun itu memiliki kesulitan dalam membaca.
Jika berkaca pada umurnya, Putra seharusnya sudah berada di kelas 6 atau 1 SMP.
"Dia sempat tidak sekolah lama, terus lanjut sekolah lagi jadi masih kelas 3 SD sekarang," ujarnya.
"Dia bacaannya itu agak susah, tapi di sini dibantu kalau ada waktu kosong dibantu dilancarin," lanjut Diah.
Dari informasi yang dikumpulkan, Putra sempat mengikuti orangtuanya ke Indramayu selama beberapa tahun sehingga meninggalkan sekolahnya.
Di sisi lain, menurut Diah, Putra memiliki kemampuan hitung menghitung yang baik berbeda dengan pelajaran lainnya yang mengharuskan untum membaca.
"Matematikanya bagus, mungkin karena dia sudah dagang dari kecil ya," jelasnya.
(Tribunnewsbogor.com, Damanhuri)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Ayah dan Ibu Meninggal, Murid SD Jualan Cilok Pulang Larut Malam Demi Dua Adiknya
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Kisah Bocah Berusia 12 Tahun Merawat Ayahnya yang Sakit Kanker Otak, Ibunya Pergi Tinggalkan Mereka