Viral, Kisah Bocah Yuda Sendirian Rawat Ayahnya yang Tumor Otak, Menangis karena Kelaparan
Kisah Yuda yang mengharukan tersebut diunggah oleh akun Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin pada Minggu (10/3/2019).
Sudah dua bulan Putra merelakan waktu bermainnya untuk berjualan cilok tusuk menggunakan sepeda selepas pulang sekolah.
Simak videonya:
Bahkan, ia harus berjualan hingga larut malam demi mencari uang untuk kehidupan sehari-hari.
"Jualan cilok goreng buat beli susu adek," ujar Putra.
Sementara Putra berkeliling berjualan cilok mencari rupiah, sang kakak, Siti Julaiha (17) mengurus si bungsu di rumah.
Julaiha sudah menikah, dan suaminya bekerja sebagai sopir angkot.
"Habis sekolah dagang cilok, pulangnya bisa jam 12 atau jam 9 malam. Sampai Bintaro Xchange atau Bintaro Plaza," jelas Putra dikutip TribunnewsBogor.com dari Warta Kota.
• 6 Tahun Menjalin Asmara, Nenek Sukinem Tewas di Tangan Kekasih Berondongnya Seusai Bercinta
Putra menambahkan, cilok-cilok itu ia jual seharga Rp 2.000 per tusuk.
Jika dagangannya itu dibawa ke sekolah, teman-temannya pun sering ikut membeli ciloknya.
"Kadang bawa 100-200, kalau jual di sekolah lumayan laku," tambahnya.
Sepeda tua yang catnya sudah tak terlihat warnanya lagi itu dimodifikasi sedemikian rupa, agar di bagaian boncengannya bisa terpasang keranjang untuk membawa cilok.
"Sampai jam 12 malam, kadang kalau jam sembilan sudah habis ya pulang," ujar Putra saat ditemui di kediamannya dikutip dari Tribun Jakarta.
Sehari ia membawa 250 tusuk cilok. Putra menjual ciloknya seharga Rp 2 ribu per tusuk. Namun laiknya orang dagang, tidak jarang ciloknya tidak laku.
"Biasanya kalau enggak habis, dikasih ke tetangga," ujarnya.