1 WNI Tewas saat Pesawat Ethiopian Airlines Jatuh, Terungkap Ini Ternyata Perkerjaan Orang Tersebut

Sebanyak 149 orang penumpang dan 8 awak pesawat Ethiopian Airlines diduga meninggal. Seorang WNI yang meninggal merupakan staf khusus di PBB.

Editor: Duanto AS
voanews.com
Puing-puing pesawat Ethiopian Airlines ET-302 yang jatuh tak lama setelah lepas landas di Hejere dekat Bishoftu, atau Debre Zeit, sekitar 50 kilometer (31 mil) selatan Addis Ababa, Ethiopia, Minggu (10/3/2019). 

"Pada tahap ini, kami tidak bisa menepis apapun," sebut CEO Ethiopian Airlines, Tewolde Gebremariam, kepada para wartawan di Bandara Internasional Bole di Addis Ababa.

"Kami juga tidak bisa mengaitkan suatu hal dengan penyebabnya karena kami harus mematuhi aturan internasional dalam menunggu penyelidikan."

Pandangan di lokasi disebut baik namun laman pemantau lalu lintas udara, Flightradar24, melaporkan "kecepatan vertikal pesawat tidak stabil setelah lepas landas".

Pesawat itu jatuh sekitar enam menit setelah tinggal landas dari ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, dengan tujuan ibu kota Kenya, Nairobi.

Operasi pencarian tengah dilakukan di lokasi jatuhnya pesawat di sekitar Kota Bishoftu, 60km arah tenggara Addis Ababa.

Model Pesawat Ethiopian Airlines sama dengan Lion Air yang Jatuh

Beberapa penerbangan dari Addis Ababa ditunda atau dibatalkan pada Minggu pagi, akibat kecelakaan ini.

Pihak maskapai mengatakan, pesawat yang nahas itu berjenis Boeing 737 800 MAX, model yang sama yang terlibat dalam kecelakaan Lion Air di perairan Karawang pada Oktober 2018 lalu, yang jatuh ke laut tak lama setelah lepas landas.

"Ethiopian Airlines dengan sangat menyesal mengonfirmasi bahwa penerbangan ET 302/10 Maret dalam jadwal layanan dari Addis Ababa ke Nairobi terlibat dalam kecelakaan hari ini di sekitar Bishoftu (Debre Zeit)," demikian pernyataan pihak maskapai.

"Pesawat lepas landas pukul 8.38 pagi dari Addis Ababa, Bandara Internasional Bole dan kehilangan kontak pukul 08.44 pagi," lanjutnya.

"Saat ini operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung dan kami tidak memiliki informasi yang bisa dikonfirmasi tentang korban atau kemungkinan korban," sambung pihak maskapai.

"Staf Ethiopian Airlines akan dikirim ke lokasi kecelakaan dan akan melakukan segala kemungkinan untuk membantu layanan darurat," imbuh pernyataan itu.

Ethiopian Airlines adalah maskapai penerbangan milik negara, dan merupakan yang terbesar di Benua Afrika.

Sebelumnya, pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang, jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin 29 Oktober 2018 lalu.

Pesawat Boeing 737 Max 8 hancur berkeping-keping di lautan, dan sebanyak 189 penumpang dan awak meninggal dunia, setelah pesawat itu dikabarkan hilang sekira pukul 06.33 WIB, tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved