WANITA Cantik Mantan Pilot Jet Tempur Ini Dirudapaksa Atasan Saat Bertugas: Begini Isi Curhatannya

TRIBUNJAMBI.COM, WASHINGTON DC --Seorang wanita mantan pilot jet tempur Amerika Serikat menceritakan

Editor: ridwan
www.scmp.com
ILUSTRASI ---Yu Xu, wanita China pertama yang menerbangkan jet tempur J-10 tewas dalam kecelakaan udara, saat sesi latihan terbang akrobatik. 

Kasus pelecehan juga dialami seorang anak baru gede (ABG) oleh instruktur pengemudinya, dan menjadi viral di medsos (media sosial) dan whatsapp (WA)

Baca: Elite Spring Bed Berikan Promo Bebas Bunga dan DP 0 Persen

Dilansir dari mStar, ABG yang bernama SA (18) itu menyebut guru mengemudinya telah membuatnya mengalami trauma berkepanjangan akibat pelecehan seksual.

Kasus ini terjadi di Malaysia. Peristiwa itu terjadi pada 25 Februari 2019 di mana Ro melecehkannya selama empat jam penuh.

"Saya merasa aneh. Apakah cara mengemudi saya begitu buruk sehingga guru harus sering menyentuh tangan saya ketika saya memegang kemudi?"

"Dia menyentuh/meraih tanganku, paha dan pantatku." tambah Syazwani

Baca: Pemilihan Miss Duta Pariwisata Waria 2019 Dibubarkan Polres Tana Toraja, Panggung Langsung Dibongkar

Menurut Syazwani, guru mengemudinya itu dikatakan telah meremas paha Syahwani agar mengemudi dengan cepat.

"Dia meminta detail kontak saya, mengajak nonton film dan nongkrong di tempatnya setelah selesai kelas."

Tak hanya itu, instruktur tersebut juga mulai memberikan komentar tentang penampilan fisik gadis itu.

"Dia mengatakan banyak lelucon kotor dan membuat komentar tentang tubuhku"

"Teman-temannya juga menggodaku dan membuatku merasa tidak nyaman."

Syazwani juga mengatakan guru itu mengancam akan menggigit lehernya

Baca: Seminggu, Tim Gabungan Telusuri Empat Hutan untuk Cari Penggembala Sapi yang Hilang di Hutan Kerinci

Menanggapi pertanyaan mengapa dia tidak menolak, Syazwani berkata, "Saya bukan pengemudi yang baik. Saya takut untuk melawan karena kecelakaan mungkin bisa terjadi."

"Ro telah mengambil keuntungan dari saya sebagai SISWA."

"Bukankah pusat ini mengajarkan etika kerja staf mereka? Saya memposting ini secara publik karena ini bukan tuduhan belaka."

"Saya trauma atas apa yang terjadi."

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved