Tempe Makanan Asli Indonesia yang Mendunia, Disukai Para Bule, Yuk Kenali Manfaat Tempe Buat Tubuh
Tempe merupakan makanan asli Indonesia ini harganya relatif terjangkau oleh semua kalangan di Indonesia. Murah namun bergizi tinggi
TRIBUNJAMBI.COM - Tempe merupakan makanan asli Indonesia ini harganya relatif terjangkau oleh semua kalangan di Indonesia. Murah namun bergizi tinggi. Tak heran makanan yang berasal dari kedelai ini kerap menjadi andalan hampir semua keluarga di Indonesia.
Bicara makanan, ada juga orang Indonesia yang hanya bisa menyantap nasi putih berlauk tempe.Uniknya, bukan hanya karena pertimbangan ekonomi saja ada orang yang hanya makan nasi dan tempe.
Tak hanya di Indonesia, di luar negeri tempe juga menjadi makanan yang banyak digemari.
Kira-kira, bagaimana jadinya kalau tiap hari kita hanya makan nasi dan tempe?
Jika dilihat kandungan gizinya, apakah makan tempe dan nasi saja sudah cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi kita?berikut manfaat tempe dilansir Tribunbali (Tribunjambi Network) dari Bobo.id
Baca: Tips agar Tak Kehabisan Tiket Kereta Api Mudik Lebaran hingga Tips Mendapatkan Tiket Pesawat Murah
Baca: Tahun Depan, Eks Arena MTQ Kabupaten Batanghari, Bakal Disulap Jadi Area Wisata Kuliner
Baca: Jadwal MotoGP Qatar 2019 Live Trans 7, Jumat Malam Ini Latihan Bebas Mulai Pukul 19.40
Baca: Uya Kuya Beri Umrah Kepada Bukhari, Ayah yang Gantiin Wisuda Anaknya yang Meninggal Dunia
1. Protein
Kandungan protein tempe mendekati protein daging dan telur. Protein tempe juga tergolong protein sederhana, jadi mudah sekali diserap oleh tubuh.
Kandungan lisin dan metionin pada tempe dan nasi saling melengkapi. Jadi, makan tempe dan nasi cukup untuk memenuhi kebutuhan protein harian kita.
2. Karbohidrat
Nasi adalah sumber karbohidrat yang paling umum dikonsumsi oleh orang Indonesia. Tahukah kamu? Tempe juga mengandung karbohidrat.
Jadi, makan tempe dan nasi saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat dan energi harian.
3. Vitamin dan mineral
Kedelai yang digunakan untuk membuat tempe kaya akan berbagai jenis vitamin dan mineral.
Tempe juga mengandung Vitamin B12, jenis vitamin yang sangat jarang ditemukan dalam makanan yang bersumber dari tumbuhan.
Jadi, kebutuhan vitamin dan mineral kita bisa dipenuhi dengan makan tempe.
4. Serat
Tubuh teman-teman membutuhkan serat untuk menjaga kesehatan usus dan melancarkan pencernaan.
Tempe mengandung serat yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan usus dan pencernaan.
5. Antioksidan
Tempe juga mengandung komponen flavonoid yang berperan penting menjaga kesehatan tubuh dari radikal bebas.
Wah, ternyata nutrisi nasi dan tempe saling melengkapi dan cukup untuk memenuhi kebutuhan harian kita.
Tentunya, porsi makannya juga harus disesuaikan, dan lebih baik lagi bila ditambah dengan sayuran.
Tempe di luar negeri jadi makanan langka, dicari, dan disukai banyak orang.
Seperti saat KompasTravel mengikuti kelas kreatif tempe bersama Benny Santoso di Ubud Food Festival 2018 persembahan ABC dan didukung Kementerian Pariwisata. Betapa terkejut, ternyata dari 20 peserta hanya KompasTravel saja yang orang Indonesia. "Saya pertama kali mencoba tempe di Indonesia dua tahun lalu. Saya makan tempe yang ada gado-gado dan rasanya super enak," kata Ashley asal Melbourne, Australia.
Baca: Doa Pagi dan Sore, Puasa & 4 Amalan Sunnah Pahala Besar di Bulan Rajab Bulan Mulia Sebelum Ramadhan
Baca: Jadwal Liga Spanyol Pekan Ke-27, Tiga Tim Besar Tanding, Barcelona Coba Tinggalkan Atletico Madrid
Baca: Tekan Human Error Soal Laporan Keuangan, Pemkot Sungai Penuh dan BPKP Launching SIMDA Perencanaan
Baca: Pengendara dan Warga Berjibaku Selamatkan Ibu dan Balita, di Genangan Banjir Tol Madiun
Ashley mengatakan ia tak biasa makan tempe tanpa makanan pendamping lain. Jadi biasanya ia makan tempe dengan sambal atau daging.
"Keripik tempe itu enak banget. Saya menghabiskan satu kantong sendirian," jelas Ashley sambi mengemil emping.
Rupanya Ashley gemar makan makanan Indonesia juga. Ia mengatakan restoran Indonesia di Australia mulai berkembang dan dicari banyak orang. Beda dengan Ashley, ada Max asal Darwin, Australia. Max adalah seorang vegetarian dan tempe pertamanya ia santap 20 tahun lalu.
"Suka sekali, buktinya sampai sekarang saya masih makan tempe," kata Max. Saking sukanya, Max sering ngidam makan tempe di Australia.
Kalau sedang makan tempe, Max langsung berkunjung ke restoran Indonesia di Australia untuk sekadar makan gado-gado atau lotek. "Masalahnya tempe di Australia yang dijual di supermarket itu tidak enak. Rasanya beda dengan di Indonesia, warnanya saja bukan putih kekuningan, tetapi putih keabu-abuan. Terus kalau kita patahkan, tempe di Indonesia hancur. Di sana tempenya elastis seperti karet," jelas
Sebagai seorang vegetarian, Max mengatakan tempe adalah pengganti daging yang sangat baik. Kini teman-temannya yang non-vegetarian di Australia mulai melirik tempe. Max bahkan mengatakan pasar tempe di Australia terbuka lebar dan ia tertarik untuk belajar membuat tempe.
Perintis usaha tempe di Bali Initempe, Benny Santoso mengakui peminat tempe terutama dari luar negeri sangat banyak. Tiga kali mengadakan workshop tentang tempe sekitar 70 persennya orang luar negeri. Mereka aktif bertanya mengenai cara pembuatan tempe dan tertarik dengan hidangan kreasi tempe. Maka dari itu Benny fokus menjadi artisan tempe.
Menggunakan bahan lokal, mengutamakan higienitas, dan membuat kreasi makanan tempe. Bali menjadi pasar yang menjanjikan bagi Benny untuk memasarkan produk tempe ke wisatawan internasional.