VIDEO VIRAL
Ayah Buruh Bangunan dan Ibu Petani, Ini Keinginan Rina Muharrami Setelah Lulus Dari UIN Ar-Raniry
Sebelum meninggal dunia Rina Muharrami sempat mengucapkan keinginannya setelah lulus dari kuliah Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah UIN
Saat momen itu berlangsung, sontak seisi ruangan auditorium tempat wisuda berlangsung tiba-tiba hening, disusul kemudian suara applus untuk sang bapak dari para hadirin.
Tidak sedikit para peserta, dosen dan undangan berurai air mata melihat momen tersebut Haru dan begitu menyentuh.
Ayah Rina Muharrami yang menghadiri wisuda Bukhari mengatakan kehadirannya untuk mengambil ijazah itu karena ijazah dan gelar sarjana yang berhasil diraih anaknya merupakan salah satu yang terbaik yang ditinggalkan oleh almarhumah anaknya.
Rektor Datang Antar Toga
Sehari setelah wisuda, Rektor UIN Ar Raniry, Prof Dr Warul Walidin MA bersama petinggi kampus datang ke rumah almarhumah di Gampong Cot Rumpun, Blangbintang, Aceh Besar, Kamis (28/2/2019) sore.
Kedatangan selain itu takziah, juga untuk menyerahkan toga beserta selempang kepada pihak keluarga almarhumah Rina sebagai kenang-kenangan.
Karena Rina tak sempat mengenakan toga tersebut, sebagai hasil dari perjuangannya meraih gelar sarjana 'SPdi' di kampus.
Baca: Pendaftaran UTBK Sudah Dibuka Jumat 1 Maret 2019 - Perhatikan Syarat, Jadwal dan Tahapan SBMPTN 2019
Baca: Service yang Diperoleh Rian dari Vanessa Angel, dengan Rogoh Kocek Rp 80 Juta
Baca: Pemilik 3 Zodiak Ini Diramal Kurang Beruntung di Bulan Maret 2019, Kalian Termasuk?
Baca: Ahmad Dhani Nangis Masuk Penjara, Nikita Mirzani Kibas Rambut dan Beri Kiss Bye Wartawan
Meskipun Ilahi sudah memanggil Rina Muharrami kembali kepadaNYA, sebelum ia sempat merayakan perjuangannya.
Namun toga yang seharusnya ia kenakan saat wisuda, akhirnya juga dapat disentuh oleh orang tuanya.
Pihak UIN Ar Raniry berinisiatif menyerahkan toga beserta selempang kepada pihak keluarga almarhumah Rina sebagai kenang-kenangan.
Karena Rina tak sempat mengenakan toga tersebut, sebagai hasil dari perjuangannya di kampus.

Toga itu diserahkan Rektor UIN Ar Raniry, Prof Dr Warul Walidin MA kepada kedua orang tuanya, Bukhari dan Nurbayani diterima dengan tangan bergetar.
Ibunya tak kuasa menerima toga tersebut, terlihat mata berkaca-kaca. Air matanya pun mengalir di pipinya.
Di hadapan rombongan takziah UIN, tampak tak banyak kata yang bisa diucapkan Bukhari.
Ia hanya mengatakan terima kasih karena pihak kampus masih memberi kesempatan kepadanya untuk mengambil ijazah anaknya, meskipun sang anak sudah tiada.
“Saya rasa, ini (ijazah) adalah yang terbaik yang ditinggalkan oleh anak saya, saya rasa cuma ini, saya tidak sanggup tidak berbicara lagi,” tutup Bukhari dengan suara terseda-seda.