Ahmad Dhani Ditahan

Ahmad Dhani Ditahan Kasus Ujaran Kebencian, Lawyer Ungkap Keuangan Menipis dan Surat Untuk Jenderal

Sejak ditahan itu pula Ahmad Dhani tidak bisa bekerja, sehingga kondisi keuangan keluarga menipis

Editor: Suang Sitanggang
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Ahmad Dhani dan Sang Ibunda, Joyce Theresia Pamela Kohler 

"Itu seharusnya menjadi perhatian juga dari majelis hakim," pungkas Ali.

Baca: Penyakit Jantung Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang: Ini Dia 7 Tanda-tandanya

Baca: Hening, Suasana Saat Sang Ayah Terima Ijazah Anaknya yang Telah Meninggal di Wisuda UIN Ar-Raniry

Ahmad Dhani menangis saat memegang kue dab meniup lilin di ultah putrinya
Ahmad Dhani menangis saat memegang kue dan meniup lilin di ultah putrinya (Capture Video Youtube.com)

Surat untuk Ryamizard

Ahmad Dhani beberapa waktu lalu menulis surat yang ditujukan ke Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

Surat dari Ahmad Dhani ini berjudul 'Surat kepada Jenderal Ryamizard Ryacudu'.

Pengacara Ahmad Dhani, Hendarsam Marantoko membenarkan kliennya memang menulis surat tersebut.

"Sudah terkonfirmasi dari Ahmad Dhani Prasetyo," ujar Hendarsam Rabu (27/2/2019).

Dalam suratnya ke Ryamizard, Dhani menceritakan kisahnya yang divonis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagai pengujar kebencian berdasarkan SARA.

Pentolan grup band Dewa 19 ini mengatakan dirinya divonis sebagai anticina dan antikristen.

Menurut Dhani, Ryamizard tidak akan percaya bahwa dirinya disebut anticina dan antikristen. Sebab, kata dia, hal itu dibuktikan dengan banyaknya saudaranya beragama Kristen serta partner bisnis kebanyakan orang Tionghoa.

"Tapi kenyataannya saya divonis begitu," kata dia.

Dhani juga menceritakan bagaimana dirinya selama ini hidup dengan darah NKRI yang bergelora. Menurut dia, Ryamizard merupakan saksi hidup Dhani sebagai orang yang mencintai NKRI.

"Saat kakanda adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), pada tahun 2003 kakanda perintahkan Band Dewa 19 memberi semangat warga Aceh untuk tetap setia kepada NKRI," tulis Dhani mengutip Tempo.co.

Dhani bertutur, saat itu, dia dan teman-temannya konvoi keliling Aceh di atas tank milik TNI.

Hal ini, menurut Dhani, merupakan bukti dirinya setia pada NKRI.

"Bisa saja GAM menembaki saat itu, tapi kami teriakkan NKRI harga mati," ucapnya. "Kalau sekedar ngomong 'Saya Indonesia Saya Pancasila' itu tidak sulit jenderal."

Dhani mengatakan konvoi di atas tank kala itu sangat berisiko.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved