Kolaborasi Kopassus & Pendekar Banten, Peluru & Golok Tangkal Ilmu Hitam Musuh yang Menyandera WNI

Bukan hanya digunakan sebagai motto semata, ternyata banyak pula perjuangan anggota TNI dalam setiap misi dengan bantuan warga sipil atau rakyat biasa

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/TribunJambi.com/Imgrum
Ilustrasi Kopassus dan Pendekar 

Kala itu sebuah misi penyelamatan dibebankan oleh TNI baret hijau dan pasukan khususnya yang berbaret merah, yaitu Kopassus dalam menyelamatkan sandera

TRIBUNJAMBI.COM - "TNI Kuat Bersama Rakyat" Motto itu yang terus digemakan oleh prajurit TNI di setiap momen, baik dalam HUT TNI dan juga momen besar lainnya.

Bukan hanya digunakan sebagai motto semata, ternyata banyak pula perjuangan anggota TNI dalam setiap misi dengan bantuan warga sipil atau rakyat biasa.

Seperti halnya kisah satu ini, seorang pendekar yang disebut rakyat biasa pernah berkolaborasi dengan Kopassus, pasukan elite TNI AD.

Perjuangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menjalani beberapa misi, terkadang tidak terlepas pula dari bantuan rakyat sipil.

Baca Juga:

Pernah Jadi Korban Ganjal ATM? Polda Jambi Telah Tangkap Pelakunya, Raup Uang Korban Rp300 Jutaan

VIDEO: Pelaku Ganjal ATM Ditangkap oleh Polda Jambi, Ini Trik dan Cara Pelaku Melakukannya

Kisah Fela Gadis Indonesia Lelang Perawan Rp 19 Miliar, Pemenang Berencana Menikahi dan Nafkahi

Tiga Oknum Anggota Polisi dan Satu Desersi Pesta Sabu, Ditangkap di Atas Kasur Bersama Gadis Cantik

Bahkan ada semboyan TNI 'Bersama Rakyat TNI Kuat' merupakan pesan patriotik yang dipakai hingga kini dalam menjaga dan mengamankan NKRI dari asing dan kelompok jahat lainnya.

Seperti cerita satu ini yang dikutip TribunJambi.com dari seorang penulis bernama Ian Douglas Wilson.

Kala itu sebuah misi penyelamatan dibebankan oleh TNI baret hijau dan pasukan khususnya yang berbaret merah, yaitu Kopassus dalam menyelamatkan sandera.

Siapa sangka, di antara sepasukan berbaret hijau dan pasukan khusus berbaret merah itu, terdapat tiga orang sipil menjadi ujung tombak operasi pembebasan sandera di Desa Mapenduma, Kecamatan Tiom, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Mereka, H Tubagus Zaini, Tubagus Yuhyi Andawi, dan Sayid Ubaydillah Al-Mahdaly merupakan jawara asal Banten.

Ilustrasi Jawara Banten
Ilustrasi Jawara Banten (Jakartanews)

Ketiga jawara pemilik ilmu adikodrati tersebut, dianggap berguna untuk menghalau serangan ilmu hitam pihak musuh.

Kolaborasi itu nampak apik dipertunjukkan keduanya, Kopassus yang lihai dalam penggunaan senjata api, sang jawara Banten pun memainkan golok tajamnya.

“Waktu itu kami diminta membantu. Tugas kami memberikan perlindungan spiritual para anggota pasukan. Termasuk menangkal illmu gaib yang mungkin dipakai para penyandera,” ungkap Sayid Ubaydillah, seturut dikutip Kompas, 9 November 1998.

TNI, termasuk Kopassus kala itu memang kesulitan menerabas lokasi penculikan di rimba belantara Mapenduma lantaran tak memiliki peta daerah.

Selain menghalau ilmu gaib musuh, tiga pendekar tersebut dianggap perlu terlibat operasi pembebasan sandera penuh bahaya, karena memiliki ilmu kanuragan, dapat melihat, mengendus, dan meraba bahaya tanpa pancaindera sanggup melakukannya.

Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) (net)

Saat operasi Timor-Timur pada 1988-1989, Prabowo sebagai komandan Batalyon 328, menurut Douglas Wilson, telah aktif memperkenalkan SMI kepada para pemuda lokal.

Seorang instruktur senior SMI bercerita pernah ada pelatihan anggota SMI di Timor-Timur.

Pada tahun 1993, lanjut Douglas Wilson, instruktur-instruktur SMI telah melatih para anggota Grup III Kopassus di Batujajar, Bandung.

Lantas dua tahun melatih Korps Marinir, Korps Brigade Mobil (Brimob), Paskhas AU, dan Batalyon 321, 315, 328, dan 330 Kostrad.

Prabowo menganggap pencak silat merupakan antara sipil dan kehidupan militer.

Baca Juga:

Tiga Oknum Anggota Polisi dan Satu Desersi Pesta Sabu, Ditangkap di Atas Kasur Bersama Gadis Cantik

Terungkap! Ini Dua Pelaku Kasus Pencurian dengan Modus Ganjal ATM

Warga Geger Seorang Wanita Tinggalkan Koper Di Warung, Polisi Temukan Benda Ini

Mendagri Tegaskan Dukung Kepala Daerah yang Kampanye Dukung Paslon, Dengan Syarat. . .

“Pendidikan Pencak Silat dapat menjadi aspek penting memperkenalkan pertahanan negara Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Melalui Pencak Silat, kita dapat membuat masyarakat bersiap menjadi pertahanan negara dan Sishankamrata,” ungkapnya.

Ide tersebut, kolaborasi grup Silat dan militer, kemudian diterapkan saat operasi pembebasan sandera Mapenduma, Papua.

Tiga pendekar atau jawara asal Banten ikut pada operasi.

“Prabowo beranggapan memperkuat antara grup Pencak Silat dan militer sangat penting untuk pertahanan negara,” tulis Douglas Wilson.

Banten merupakan tanah bagi seluruh pendekar silat.

Tak heran bila sejarah sosial di Banten sering berisi kisah tentang para jawara dan para jago silat dari pelbagai aliran serta paguron atau perguruan.

Di seantero Banten, tak kurang 50 perguruan silat tersebar, antara lain Gagak Lumayung, Pacar Putih, dan Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH).

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) namanya begitu membanggakan masyarakat Indonesia. Banyak sudah prajurit terbaik TNI Angkatan Darat itu yang telah gugur demi saat tengah bertugas.
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) namanya begitu membanggakan masyarakat Indonesia. Banyak sudah prajurit terbaik TNI Angkatan Darat itu yang telah gugur demi saat tengah bertugas. (Hobby militer)

Meski dasar pencak sama, masing-masing kelompok telah mengembangkan kekhasan teknik silatnya.

Di Banten, anggota SMI mencapai 9000, banyak di antaranya juga merupakan anggota Persatuan Persilatan dan Seni Budaya Banten Indonesia (PPSBBI) Chasan Sochib.(*)

SUMBER: Buku berjudul The Politics of Inner Power: The Pratice of Pencak Silat in West Java, telah terjalin lama melalui kelompok pencak silat Satria Muda Indonesia (SMI) binaan Prabowo Subianto.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

BACA BERITA TERKAIT KISAH HEROIK ANGGOTA KOPASSUS LAINNYA DI TRIBUNJAMBI.COM:

Anggota Kopassus
Anggota Kopassus (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Lima Hari Tidur di Antara Mayat, Anggota Kopassus Kaget karena Orang-orang Ini Muncul Menyelamatkan

Hanya Butuh 78 Menit, Kopassus-Kostrad Selamatkan 347 Sandera: KKB Kocar-Kacir, Ini Kronologinya

Cara Tak Biasa Prajurit Kopassus Gunakan Taktik Mistis, Usir 3.000 Pemberontak Karena Sosok Hantu

Kisah Kopassus Bebaskan Sandera 3 Menit, Nyaris Gagal, Untung Sintong Ngotot Meski Benny Marah

Pengalaman Prajurit Kopassus Gagal Ambil Senjata Musuh di Timtim, Harus Tidur di Tempat Tak Lazim

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved