Kisah Nekat IPDA Bambang yang Selamatkan Pilot dari Drama Pembajakan Pesawat Pertama di Indonesia
Dari sederet peristiwa, pembajakan pesawat komersial yang pertama di Indonesia dialami pesawat Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 171.
Akhirnya, dia berhasil menggeret sebuah tangga.

Walaupun sudah naik tangga, Bambang tetap tak bisa leluasa menembak pembajaknya. Jendela cokpit hanya sampai di muka Bambang.
Baca: Kepala Samsat yang Baru Blak-blakan Kondisi Pajak Kendaraan di Jambi, akan Door to Door
Baca: Bukannya Menolong, Orang Ini Malah Merekam Mahasiswa Itera Bunuh Diri, Sambil Tertawa-tawa
Pilot dapat pistol
Baru saja dia menyodorkan kepalanya, sang pilot yang berbaju putih setengah berteriak. “Mana duitnya!”
Belum juga menjawab pertanyaan yang mengejutkan itu, jendela ditutup kembali, Bambang langsung melorotkan tubuhnya menghindari penglihatan pembajak yang memasuki kokpit. Bersembunyi di leher pesawat.
Bambang sempat melihat ke sekeliling dan melihat aparat yang mengepung di kanan kiri pesawat, tetap bersiaga pada posisinya masing-masing, tanpa ada upaya apa pun.
Setelah jendela kokpit kembali terbuka, sebagai tanda pembajak berada di belakang, kembali Bambang menaiki tangga.
Kali ini, dia menjulurkan tangannya dengan mengangkat pistol tujuannya menunggu pembajak masuk ke kocpit. Dia akan menembak.
Namun posisi untuk menembak itu buat Bambang cukup sulit, karena tinggi dirinya tidak sampai menjangkau jendela secara penuh.
Melihat kondisi tersebut sang pilot setengah berteriak,
“Saya AURI, saya AURI, saya bisa menembak.”
Mendengar teriakan lirih pilot yang meminta pistol, Bambang secara reflek memberikan pistolnya kepada sang pilot.
Suasana tegang itu berlangsung lima menit lamanya.
Mendadak co-pilot dan pilot turun dari pesawat tergesa-gesa.
Ternyata tembakan telah dilepaskan dan pembajak Hermawan telah mati.

Captain Hindiarto menuturkan kepada Kompas, bahwa tembakan pertama yang dilepaskan, tepat mengenai leher si pembajak.
“Saya yakin satu tembakan itu sudah mematikannya,” kata Hindiarto.
Baca: Jika MotoGP Diadakan di Indonesia, Adakah Manfaat yang Bakal Didapatkan? Ternyata Begini Jadinya
Baca: Sebelum Bunuh Diri, Mahasiswa yang Lompat dari Transmart Sempat Pamit
Baca: Pertempuran North West Derby, Ini Head to Head Liverpool vs Manchester United sejak 12 Februari 1898
Tapi karena Co-pilot Soleh berteriak, “Tembak lagi Cap,” maka dua peluru menyusul menembus tubuh si pembajak, yang terguling menutup api yang sudah menyala, sehingga api padam (api ini sulutkan Hermawan pada serbuk TNT yang ditaburkan di lantai pesawat).
“Sungguh miracle (mukjizat), saya masih hidup,” kata penerbang Merpati asal Solo ini.
Tiga peluru yang dimuntahkan bekas penerbang DAUM (Djawatan Angkutan Udara Militer) tersebut menyarang di kepala Hermawan.
Peluru menamatkan riwayat pembajak dan drama pembajakan pertama di Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Baru 5 Bulan Lulus Akmil, Pria Ini Gagalkan Pembajakan Pesawat, Lempar Pistol ke Pilot, http://jambi.tribunnews.com/2018/10/09/baru-5-bulan-lulus-akmil-pria-ini-gagalkan-pembajakan-pesawat-lempar-pistol-ke-pilot?page=all.
Penulis: duanto
Editor: duanto