Heboh Puisi Neno Warisman "Tak Dimenangkan, Khawatir Tak Ada Lagi yang Menyembah-Mu" Ini Lengkapnya

Macam-macam penilaian dan persepsi berbeda-beda bermunculan terkait Puisi Munajat 212 ala Neno Warisman.

Editor: Nani Rachmaini
Front TV
Puisi Munajat 212 dibacakan Neno Warisman 

Kami khawatir ya Allah

Tak ada lagi yang menyembah-Mu" begitulah potongan Puisi Munajat 212 yang dibacakan Neno Warisman sambil menangis.

Fahri Hamzah memberi pujian untuk Neno Warisman.

Fahri Hamzah (kiri) bersama Fadli Zon (kanan) saat menyambangi Rutan Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2019).
Fahri Hamzah (kiri) bersama Fadli Zon (kanan) saat menyambangi Rutan Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2019). Fahri Hamzah puji puisi Munajat 212 Neno Warisman. (TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci)

Lewat akun Twitternya yang sudah terverifikasi, Fahri Hamzah menyebut bahwa Puisi Neno Warisman mengetuk pintu langit.

"Bener2 mengetuk pintu langit..." tulis akun Twitter Fahri Hamzah.

Berbeda dengan Fahri Hamzah, Budiman Sudjatmiko menulis seruan untuk melakukan perlawanan.

"Mari kita sadar bhw fasis2 ini sdg menebar racun & prasangka. Kita lawan!

Bgm dgn sebagian kenalan2 liberal yg sekarang bersama mereka membangun persekutuan melawan koalisi pemerintahan progresif moderat & konservatif moderat ini? Kita lawan juga," tulis Budiman Sudjatmiko lewat akun Twitternya.

http://cdn2.tstatic.net/surabaya/foto/bank/images/isi-lengkap-pusi-munajat-212-neno-warisman-jadi-kontroversi-beda-fahri-hamzah-budiman-sudjatmiko.jpg
Neno Warisman bacakan Puisi

Penasaran lirik Puisi Munajat 212 ?

Berikut ini Isi lengkap Puisi Munajat 212 yang dibacakan Neno Warisman :

Allahu Akbar
Puisi munajat kuhantarkan padamu wahai berjuta-juta hati yang ada di sini
Engkau semua bersaudara dan kita bersaudara tersambung, terekat, tergabung bagai kalung lentera di semesta
Sorot-sorot mata kalian bersinar, wahai saudara
Mencabik-cabik keraguan
Meluluhlantakkan kesombongan

Karena mata-mata kalian nan jernih mengabarkan pesan kemenangan yang dirindukan, insyaallah, pasti datang
Allahku Akbar
Kemenangan kalbu yang bersih
Kemenangan akal sehat yang jernih

Kemenangan gerakan-gerakan yang berkiprah tanpa pamrih
Dari dada ini telah bulat tekad baja
Kita adalah penolong-penolong agama Allah

Jangan halangi
Jangan sanggah
Jangan politisasi
Sebab ini adalah hati nurani

Dari mulut-mulut kita telah terlantun salawat, zikir, dan doa bergulir
Mengalir searah putaran bintang-bintang bertriliun banyaknya
Tersatukan dalam munajat 212

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved