25 Satwa Dilindungi Diselundupkan ke Batam, Diduga Berasal dari Jawa Timur
Sebanyak 25 burung langka yang rencananya diselundupkan ke Batam lewat Tanjab Timur itu disinyalir berasal dari Jawa Timur.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan Wartawan Tribunjambi.com, Abdullah Usman
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Sebanyak 25 burung langka yang rencananya diselundupkan ke Batam lewat Tanjab Timur itu disinyalir berasal dari Jawa Timur. Polisi belum pastikan tangkapan tersebut berhubungan dengan jaringan internasional.
Sebanyak 25 satwa langka yang dilindungi tersebut terdiri dari, 12 ekor burung kakak tua berbagai jenis: kakak tua jambul kuning, jambul merah, jingga dan kaka tua pilutih polos (kakak tua mauluku) serta satu Kakak tua raja berwarna hitam pekat.
Baca: Selundupkan 25 Satwa Langka, ER Diupah Rp 500 Ribu per Ekor
Baca: Penyelundupan Satwa Monyet Emas, Cendrawasih, Kakak Tua Berhasil Digagalkan Polres Tanjabtim
Baca: Begini Modus Karyawan Mini Market Gasak Sembako di Tempat Kerjanya
Baca: Jalanan Sempit, Truk Fuso Terbalik di Tikungan Simpang Empat Tanjung Tanah
Selain satwa yang masih hidup, terdapat 13 burung Cendrawasih yang diawetkan. Diketahui burung Cendrawasih merupakan burung langka yang hanya dapat ditemui di Papua. Selain itu satu lutung merah yang sudah mati.
Dengan penangkapan tersebut Kapolres Tanjung Jabung Timur belum dapat memastikan apakah ada keterkaitan dengan jaringan internasional.
"Saat ini kita masih melakukan pengembagan lebih lanjut di wilayah Batam, dan melakukan pendalaman bekerja sama dengan BKSDA Provinsi Jambi," ujar Kapolres Tanjab Timur AKBP, Agus Desri Sandi.
Diketahui pemilik burung-burung dilindungi tersebut untuk sementara milik ER warga Jawa Timur, dan masih akan dilakukan pengembangan lebih dalam lagi untuk mendapatkan aktor utamanya.
Baca: VIDEO: Pengakuan Pengguna Jaringan Gas Rumah Tangga, Lebih Hemat dari Gas LPG
Baca: Jelang Debat Ketiga Maruf Amin vs Sandiaga Uno - Penonton Bisa Tanya Langsung?
Baca: Menang di PTUN Jambi, Ratusan Juta Gaji Fauzi Yusuf Tetap Tertahan
Baca: Ini Profil Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) St Paulus Ledalero yang Menolak Kunjungan Sandiaga