Mahfud MD Peringatkan Ada yang Mencoba Mengoyak Persatuan Indonesia

Mahfud menyebut, saat ini sudah muncul gejala dan sistem yang mencoba mengganggu ikatan seluruh elemen

Editor: Nani Rachmaini
Gita Irawan/Tribunnews.com
Pakar hukum Mahfud MD sesaat sebelum meninggalkan Gedung KPK Merah Putih, Kuningan Persada, Jakarta Selatan pada Kamis (13/9/2018). 

SURABAYA, Tribunjambi.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengatakan, persatuan bangsa Indonesia sedang mengalami banyak gangguan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. 

Mahfud menyebut, saat ini sudah muncul gejala dan sistem yang mencoba mengganggu ikatan seluruh elemen  kebangsaan Indonesia.

Hal itu dikatakan Mahfud MD usai menjadi pembicara dalam 'Dialog Kebangsaan: Meneladani Patriotisme Arek Suroboyo Bagi Indonesia Emas 2045', di Stasiun Gubeng, Surabaya, Kamis (21/2/2019).

"Karena itu kita datang untuk menyerukan pengokohan ikatan kebangsaan. Karena sekarang sudah banyak gangguan terhadap kebersatuan kita," kata Mahfud.

Baca: Cara & Link Pre-Order Samsung Galaxy S10 di Indonesia, Beragam Bonus Menanti Lho!

Baca: Efek Buruk Jika Tak Pernah Pakai Starter Manual (Kick Starter) pada Motor Metik

Baca: 500 Perkara Masuk ke Pengadilan Agama Sabak Setiap Tahun, Masalah Kawin Cerai Mendominasi

Ketua Suluh Kebangsaan ini menyebut bahwa nilai kebangsaan Indonesia tidak runtuh. Informasi yang menyebut nilai kebangsaan Indonesia runtuh inilah yang sering menimbulkan hoaks di masyarakat.

"Saya tidak pernah bilang nilai kebangsaan kita runtuh. Ada gejala, ada sistem yang mengganggu ikatan kebangsaan kita. Misalnya, fitnah-fitnah melalui hoaks yang selalu diproduksi, meskipun sudah diluruskan," ujar dia.

Selain itu, dalam kontestasi Pemilu 2019, masih sering ditemui adu domba dari pihak-pihak yang mengatasnamakan perjuangan.

"Ada misalnya saling tuding berdasar ikatan primordial. Kamu agama ini, kamu agama itu, kamu masuk surga, kamu masuk neraka, gitu-gitu loh. Yang sering mengatasnamakan perjuangan dan itu mengoyak ikatan kebangsaan kita," ucap Mahfud.

Pria kelahiran Sampang, Madura, ini mengingatkan bahwa Indonesia punya hajatan besar berupa pesta demokrasi untuk memilih pemimpin lima tahun ke depan.

Lantas, apakah kedua kubu baik itu kubu capres 01 maupun kubu capres 02 ikut memproduksi hoaks, Mahfud menyebut, pihak yang memproduksi hoaks bisa berasal dari mana saja.

"Sama, saya tidak menuduh. Yang bikin hoaks itu bisa dari mana saja. Malah menurut saya, yang bikin hoaks itu orang ketiga yang dilakukan untuk mengadu domba kedua kubu," ujar dia.

Ironisnya, lanjut Mahfud, salah satu kubu yang akan berlaga untuk menjadi pemimpin bangsa kerap kali terhasut oleh informasi-informasi yang tidak benar.

Baca: Efek Buruk Jika Tak Pernah Pakai Starter Manual (Kick Starter) pada Motor Metik

Baca: Nyeleneh, SMA di AS Ini Gelar Pemilihan Payudara dan Bokong Terindah, Ini Akibatnya

Baca: VIDEO: Melihat Lebih Dekat, Gunungan Sampah di TPA Talang Gulo

Mahfud lantas menyebut pihak-pihak yang suka memfitnah, mengadu domba, memupuk kebencian, permusuhan, menyulut perpecahan, dengan memproduksi hoaks adalah setan.

"(Hoaks) itu kemudian (membuat) salah satu kubu termakan dan ikut bertengkar. Menurut saya yang bikin hoaks itu setan. Anaknya iblis pembuat hoaks itu," imbuh dia.

Dialog Suluh Kebangsaan seri VIII di Stasiun Kereta Api Gubeng, Surabaya, merupakan rangkaian dari kegiatan 'Jelajah Kebangsaan' dengan rute Merak-Banyuwangi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved