Sudirman Said Ungkap Pertemuan Rahasia Jokowi - Bos Freeport, Kronologi Menurut Tim Sukses Prabowo
Sudirman Said yang kini menjadi Tim Sukses Prabowo-Sandi ungkap pertemuan rahasia Presiden Jokowi dengan Bos Freeport.
TRIBUNJAMBI.COM - Sudirman Said yang kini menjadi Tim Sukses Prabowo-Sandi ungkap pertemuan rahasia Presiden Jokowi dengan Bos Freeport.
Pertemuan tersebut disebut menjadi cikal bakal keluarnya surat tertanggal 7 Oktober 2015 dengan nomor 7522/13/MEM/2015 yang berisi perpanjangan kegiatan operasi freeport di Indonesia.
Kronologi pertemuan antara Jokowi dengan Bos Freeport James R Moffet dilangsungkan di Indonesia itu diceritakan oleh Sudirman Said.
Mantan Menteri ESDM Sudirman Said menceritakan dirinya ikut dipanggil pada pertemuan rahasia tersebut.
Bahkan menurut Sudirman Said, ajudan Presiden meminta bahwa pertemuan antara Jokowi.
Menjawab tudingan tersebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan pertemuan dilangsungkan bukan secara diam-diam atau rahasia.
Sebelumnya Sudirman Said menyebutkan telah terjadi pertemuan rahasia antara Jokowi dan Presiden Freeport.
Baca: Sniper Ini Merayap Sejauh 2,5 Km Selama 4 Hari: Demi Menembak Jenderal Viet Cong
Baca: Pria Ini di Bawah Todongan Pistol Dipaksa Menikahi Wanita yang Tidak Dikenalnya
Baca: Soal Tanah Milik Prabowo yang Disinggung Jokowi, Hotman Paris Beberkan Kasus Terbesar Soal tambang
Baca: Pak Jokowi Ngomongnya “Yunikon”, Bukan “Unicorn”, Fadlizon Debat Budiman
Pertemuan tersebut disebut Sudirman yang saat ini menjadi Tim Sukses Prabowo-Sandi, menjadi cikal bakal keluarnya surat tertanggal 7 Oktober 2015 dengan nomor 7522/13/MEM/2015 yang berisi perpanjangan kegiatan operasi freeport di Indonesia.
Menurut Jokowi, pertemuan dengan bos Freeport tersebut tidak dilakukan secara diam-diam seperti yang dikatakan Sudirman, bahkan pertemuan ini dilakukan berkali-kali dengan tujuan menjadi pemegang saham mayoritas Freeport.
"Enggak sekali dua kali ketemu, diam-diam bagaimana? Pertemuan bolak-balik," ujar Jokowi di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (20/2/2019) malam.
Jokowi mengakui, pertemuan tersebut memang pihak Freeport meminta perpanjangan kegiatan operasi, tetapi saat itu ditegaskan bahwa pemerintah akan mengambil saham Freeport menjadi mayoritas.
"Ya perpanjangan, dia minta perpanjangan tapi sejak awal saya sampaikan, bahwa kita miliki keinginan itu (menguasai 51 persen saham Freeport)," ujar Jokowi
Capres nomor urut 01 itu pun menilai pertemuan Presiden dengan pengusaha termasuk bos Freeport adalah yang biasa dan tidak dilarang.
"Ketemu dengan pengusaha ya biasa saja, ketemu konglomerat biasa saja, ketemu yang sekarang (bos Freeport) biasa saja, ngapain saya," papar Jokowi.
Kronologis Pertemuan Jokowi dan Bos Freeport Menurut Sudirman Said
Mantan Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan adanya pertemuan rahasia antara Jokowi dengan Presiden Freeport McMoran Inc, James R Moffet di Indonesia.
Selama ini, ia sering dituding sebagai orang yang memperpanjang izin tersebut.
"Mengenai surat, tanggal 7 oktober 2015, jadi surat itu menjadi penguatan publik, saya seolah-olah memberi perpanjangan izin, itu persepsi publik," kata Sudirman dalam acara diskusi peluncuran buku 'Satu Dekade Nasionalisme Pertambangan', di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, (20//2/2019).
Sudirman yang kini menjadi Tim sukses Prabowo tersebut kemudian menceritakan kronologis pertemuan antara Jokowi dan Bos Besar Freeport itu.
Sehari sebelum diterbitkannya surat perpanjangan yakni pada 6 Oktober 2015, ia ditelepon ajudan presiden untuk datang ke istana.
Namun, dalam sambungan telepon tersebut ia tidak diberitahu tujuan Jokowi memanggilnya itu.
"Kira-kira jam 8.30 Wib, saya datang dari rumah, duduk sekitar 5, 10 menit, langsung masuk ke ruang kerja pak presiden," katanya.
Namun, anehnya sebelum masuk ke ruang kerja presiden, ia dibisiki ajudan presiden untuk menganggap bahwa pertemuan tersebut tidak ada.
"Sebelum masuk ke ruang kerja, saya dibisiki Aspri, 'pak menteri pertemuan ini tidak ada'. Saya ungkap ini karena ini hak publik untuk mengetahui di balik keputusan ini. Jadi bahkan Setneg tidak tahu, Setkab tidak tahu," katanya.
Sudirman mengaku kaget begitu masuk ke ruang kerja presiden, sudah ada James Moffet.
Dalam pertemuan tersebut tidak ada pembicaraan panjang lebar.
Baca: Disekap dalam Peti Mati Selama 7 Tahun, Wanita Ini Dirudapaksa: Begini Kisahnya
Baca: Ada Sekolah Cuma Punya Satu PNS di Tanjabtim, Banyak Juga yang akan Pensiun
Baca: Timnas Indonesia Ditahan Imbang Malaysia, Bola Mati Jadi Momok
Baca: Abu Sayyaf Ancam Penggal Kepala Dua Warga Indonesia yang Disandera Bila Uang Tebusan Tidak Dikirim
Jokowi hanya memerintahkan membuat surat atau dokumen perpanjangan kontrak freeport di Indonesia.
"Tidak panjang lebar, presiden hanya katakan, tolong siapkan surat, seperti yang dibutuhkan. Kira-kira, kita ini ingin menjaga kelangsungan investasi lah. Nanti dibicarakan setelah pertemuan ini. Saya jawab 'baik pak pres', maka keluarlah saya bersama James Mofet ke suatu tempat. Freeport Indonesia juga tidak tahu Mofet itu ke Indonesia," katanya.
Sudirman mengaku Mofet kemudian menyodorkan draft perpanjangan kerjasama kepadanya.
Setelah membacanya ia kemudian mengatakan kepada Moffet bahwa draft tersebut tidak sesuai.
"Kalau saya ikuti draftmu, maka akan ada preseden negara didikte korporasi. Saya tidak lakukan itu. You tell me what have been discussed with president, dan saya akan buat draft yang lindungi kepentingan republik," katanya.
Sekitar pukul 15.00 WIB, ia kemudian balik lagi ke kantor ESDM.
Sudirman mengaku langsung mengumpulkan sekjen, biro hukum, dan bidang terkait untuk membuat draft surat perpanjangan kontrak.
Setelah rapat, draft yang dibuatnya kemudian dinyatakan clear.
"Namun saat itu belum saya tandatangani," katanya.
Sudirman mengatakan draft tersebut kemudian ia serahkan kepada presiden.
"Bapak ibu mau tahu apa yang dikatakan presiden. Begini saja sudah mau, kalau mau lebih kuat, yang diberi saja (Mofet),” katanya.
Karena itu, menurut Sudirman surat perpanjang kontrak Freeport di Indonesia itu bukan atas inisiatifnya melainkan atas inisiatif presiden.
"Saya katakan surat itu perkuat posisi mereka, lemahkan posisi kita. Jadi kalau saya disalahkan karena posisi negara semakin lemah, maka salahkanlah yang menyuruh surat itu," katanya.
Follow Instagram Tribun Jambi
Subscribe Youtube Tribun Jambi
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sudirman Said Ungkap Pertemuan Rahasia Jokowi dengan Bos Besar Freeport
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/sudirman-said-dan-jokowi.jpg)