Selamat dari Amukan Badai "Kematian" di Atas Segitiga Bermuda: Pilot Ini Mengisahkan
TRIBUNJAMBI.COM -Segitiga Bermuda merupakan wilayah di Samudra Atlantik seluas 4 juta km2.
Bagaimana caranya mereka bisa menempuh jarak 402 km hanya dalam waktu 47 menit? Inilah misterinya. Tapi mereka berhasil keluar dari Segitiga Bermuda dengan selamat.
Cary Gordon Trantham
Cary Gordon Trantham memang sudah biasa menerbangkan pesawat. Namun ada satu pengalaman tidak biasa ketika ia harus melewati kawasan Segitiga Bermuda.
Cary berencana terbang dari Naval Air Station di Key West menuju ke Ormond Beach.
Saat ia terbang di atas laut, Cary teringat seorang pilot yang memperingatkannya tentang dead air space.
Area ini berada di atas teluk antara Keys dan Florida. Di area ini ia kehilangan kontak dengan radio.
Saat perjalanan ke Ormond Beach, Cary sampai dengan selamat. Namun saat perjalanan pulang, ia mengalami masalah.
Cary diberitahu untuk mengubah rutenya karena diperkirakan akan ada badai. Saat terbang di atas Naples, Cary mulai kehilangan kendali atas pesawatnya.
Ia tidak bisa lagi melihat batas langit dan laut. Semuanya benar-benar gelap.
Kompas di pesawatnya tidak berfungsi. Pengukur ketinggiannya pun terus berputar-putar seperti rusak.
Cary mencoba mengendalikan pesawatnya. Ia mencoba menghubungi radio pengontrol tapi tidak berhasil.
Ia sempat membayangkan bagaimana kalau ia tidak selamat. Akhirnya, setelah naik 4000 kaki (1219 m) dari posisi awal, Cary berhasil terhubung dengan radio pengontrol.
Ia juga mulai bisa melihat cahaya lampu di bawahnya. Ia merasa beruntung sekali bisa selamat setelah melewati Segitiga Bermuda. (Bobo/ Aisha Safira)