Masih Cicil Uang Pengganti e-KTP, Setya Novanto Tagih Utang ke Rizal Chalid Penjualan Pesawat
Terpidana skandal mega korupsi e-KTP Setya Novanto menagih utang kepada taipan minyak Riza Chalid guna membayar uang pengganti yang menjadi bagian
Untuk tambahan Rp 1,1 miliar berasal pemindahbukuan dari rekening Novanto.
Dengan begitu, Novanto telah membayarkan uang pengganti atas kasusnya sebesar lebih kurang Rp 7,6 miliar.
Rinciannya, penyerahan awal sebesar Rp 5 miliar, ditambah 100 ribu dollar AS atau sekitar Rp 1.483.500.000 (kurs Rp 14.835 per dollar AS) ditambah Rp 1.116.624.197. Totalnya sebesar Rp 7.600.124.197.
Saat ini, KPK masih menunggu eksekusi penjualan rumah milik Novanto. Terakhir Setya telah membayar Rp 1,1 miliar pada Kamis kemarin.
"Sejauh ini, Setya Novanto menyatakan akan kooperatif untuk membayar uang pengganti," tuturnya.
Seorang sumber Tribun yang juga merupakan orang dekat Novanto mengungkapkan, salah satu aset yang dijual adalah rumah pemberian dari orang tua Novanto yang terletak di kawasan Jatiwaringin, Bekasi.
Rumah yang berukuran sekitar 300 meter persegi dan 270 meter persegi itu akan dijual melalui KPK dengan harga yang belum disebutkan.
Baca: Rocky Gerung dan Amien Rais Sepanggung, Hanum Rais Jadi Demam Panggung
Baca: Cara Isi SPT Tahunan via Online, Perhatikan Dokumen yang Diperlukan, Kamu Sudah?
Rumah itu merupakan pemberian dari orangtua Novanto.
"Ya itu rumah orangtuanya dulu. Dikasih tahun 2005 ke dia. Itu salah satu yang dijual ke KPK, karena tidak pernah dipakai juga," ungkapnya kepada Tribun.
Tidak hanya rumah berlantai dua di Bekasi itu, Novanto juga menjual aset rumah yang berada di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, untuk menutupi kekurangan pembayaran uang pengganti sebesar 7,3 juta dollar AS.
Selain itu, Novanto juga memindahkan dananya yang disimpan tabungan Bank CIMB Niaga dan Bank Mandiri.
Sementara, empat rumah Novanto yang berada di kawasan Pondok Indah yang ditaksir seharga Rp 81 miliar, tidak akan dijual karena merupakan aset bersama istri pertamanya.
Begitu juga dengan rumah gabungan yang sering dipakainya di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, yang ditaksir seharga Rp 200 miliar.
"Enggak lah. Di Pondok Indah itu tidak akan dijual. Soalnya, itu kan aset sama istri pertama. Di jalan Wijaya juga sepertinya tidak. Itu keluarga Pak Nov semuanya masih tinggal di situ," ungkapnya.
Ditemui di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Novanto membenarkan dirinya menjual rumah demi bisa melunasi uang pengganti ke KPK.