VIDEO: Lukah Gilo di Penyengat Rendah, Seni Tradisi Jambi Sarat Mistis, Gerakkan Boneka Pakai Mantra
Desa Baru, Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muarojambi memiliki satu permainan unik yang diberi nama Lukah Gilo.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: bandot
Permainan tersebut akan berhenti jika sang pawang yang menyebutkan nyanyian-nyanyian tersebut berhenti berucap.
Ataupun jika anggota yang memegang luka gilo tersebut melepaskan dari pegangan tangannya.
Sementara itu, dikatakan oleh Jancik, Ia bersama anggota lainnya untuk memulai permainan tersebut harus mengambil air wudhu.
Hal ini dilakukan untuk mensucikan diri, karena menurutnya jika itu tidak di lakukan maka luka gilo tersebut tidak dapat di mainkan.
Uniknya, yang ikut dalam permainan tersebut tidak hanya laki-laki, namun perempuan juga diizinkan untuk ikut dalam permainan yang unik ini.
Baca: UPDATE Kondisi Sumur Minyak Ilegal di Batanghari Usai Terbakar, Pertamina EP Tutup 25 Titik
Baca: Ahmad Dhani Ditahan, Beredar Video Mulan Jameela Dengan Mantan Suami
Baca: Disebut Jebakan untuk Prabowo, Apa Unicorn Itu? 7 Unicorn di Asia Tenggara, 4 Berada di Indonesia
Baca: Rayakan Ulang Tahun J-Hope BTS, ARMY Mesir Beri Donasi ke Rumah Sakit Anak
Namun, dikatakan oleh Jancik, perempuan tersebut juga tidak sembarangan, dalam artian bukan perempuan yang dalam keadaan haid.
“Kalau perempuan itu bisa, tapi ya tadi harus suci, tidak boleh dalam keadaan halangan,”katanya
Permainan tersebut layaknya seperti uji nyali, karena anggota yang ikut dalam permainan tersebut harus benar-benar kuat memegang lukah gilo.
Bahkan di ungkapkan oleh Jancik, jika nyanyian-nyanyiannya terus di ucapkan, dan anggota tidak kuat, bisa saja terpental.
“Selama ini yang paling ekstrim itu bisa yang main tadi terbang. Dio kalo nyanyian kita semakin cepat dan semakin kencang kita ucapkan, semakin kuat permainannya. Kalau anggota dak kuat tadi ya itu lah, terpental orang tadi,”ungkapnya
Lebih lanjut diterangkannya bahwa permainan tersebut merupakan permainan untuk hiburan masyarakat.
Hal inilah yang dikatakannya perlu di lestarikan, satu upaya agar permainan ini terus ada yakni Jancik mengajarkan mantra/mantra serta nyanyian tersebut pada anak laki-laki keturunannya.
“Jadi anak-anak saya yang laki-laki saya kasih tau mantranya, ada bukunya dan itu memang dari turun temurun. Karena memang yang bisa mainkan itu anggota keluarga, jadi saya libatkan juga anak-anak saya khususnya laki-laki untuk ikut dalam permainan ini,”sebutnya
“Kita berharap permainan ini tetap ada dan tetap di lestarikan, karena kalo bukan yang muda-muda siapa lagi yang akan menjaganya. Itu yang saya pesankan ke anak-anak saya,”pungkasnya.
Baca: Anak Indigo Ungkap Ciri-ciri Pemakai Susuk, Syaikh Abdul Somad Sebut Wajah Akan Terlihat Seperti Ini
Baca: Imuwan Sebut Hantu tak Ada, Yuk Kita Buktikan Keberadaan Hantu Dengan Ponsel