Merayap dari Serbuan Peluru GAM, Prajurit Kopassus Bertaruh Nyawa Menolong Bocah dari Zona Konflik

Demi negara dan keutuhan NKRI, nyawa pun jadi taruhannya. Bahkan melihat rakyat yang dalam bahaya pun, tak segan anggota TNI rela bertaruh nyawa

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Korps Marinir
Ilustrasi Perang 

TRIBUNJAMBI.COM - Demi negara dan keutuhan NKRI, nyawa pun jadi taruhannya. Bahkan melihat rakyat yang dalam bahaya pun, tak segan anggota TNI rela bertaruh nyawa menyelamatkannya dalam sebuah perang.

Seperti yang terkisah dalam cerita ini.

Pasukan Khusus besutan TNI angkatan Darat, yaitu Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memang sudah terkenal 'tajinya'.

Ahli perang di medan berbahaya, Kopassus sudah menorehkan beragam aksi heroik yang mendunia.

Pembebasan Sandera Pesawat Woyla, buat melongo Menhan Amerika Serikat, hingga pembebasan sandera Perompak Somalia.

Itu merupakan deretan kisah heroik Kopassus di Indonesia hingga negara tetangga.

Baca Juga:

Kenakan Baju Preman, Jenderal TNI Cuma Diam saat Dibentak Keras Bintara Marinir Karena Salah Parkir

Jokowi Utus Dokter Terawan Rawat Ani Yudhoyono di Singapura, Ini Reputasi Dokter Hebat TNI AD Itu

Waktu Pendaftaran & Finalisasi SNMPTN 2019 Diperpanjang, Manfaatkan Peluang & Klik Link untuk Daftar

Khasiat Bawang Putih yang Sangat Baik Bagi Tubuh, Peneliti Ungkap Manfaatnya

Ahli dalam berbagai misi sampai-sampai disegani pasukan khusus luar negeri, Kopassus ternyata 'tercipta' berkat gemblengan dari latihan yang keras.

Komando Pasukan Khusus atau yang disingkat menjadi Kopassus merupakan bagian dari Komando Utama (KOTAMA) yang dimiliki TNI Angkatan Darat, Indonesia.

Latihan ekstrem yang dilakukan oleh tentara Kopassus sempat membuat media luar takjub. Kopassus berlatih dengan penuh risiko.

Seperti yang diwartakan situs DailyMail, terdapat sebuah video yang menampilkan enam orang pasukan tentara Kopassus sedang merangkak berkamuflase di atas lumpur, sembari dua orang tentara senior menembaki peluru disekitar tempat tentara merangkak.

Aksi Dopper, latihan Kopassus yang harus merayap dengan serbuan peluru
Aksi Dopper, latihan Kopassus yang harus merayap dengan serbuan peluru (Daily Mail)

Dari gambar di atas, di tanah tampak seorang calon anggota Kopassus merangkak sambil ditembaki oleh seorang perwira Kopassus dalam latihannya.

Terlihat dengan sangat jelas peluru yang menembaki tentara berada sangat dekat disekitar posisi mereka merangkak disepanjang lintasan latihan.

Latihan ini disebut juga dengan 'Doper Kopassus'.

Hujan peluru terlihat dengan jelas sangat dekat di antara para tentara yang tengah merangkak di lumpur.

Dopper brutal TNI
Dopper brutal TNI (Youtube/CHS Andra)

Latihan doper sendiri tidak hanya dikhususkan oleh pasukan elite TNI saja.

Hampir seluruh satuan TNI mewajibkan latihan ini kepada seluruh prajuritnya.

Tidak diketahui secara pasti di mana lokasi tepatnya video tersebut direkam, terlihat pasukan Kopassus sedang menjalani latihan di lahan perkebunan karet di Indonesia.

Rupanya latihan ekstrem yang biasa dilakukan prajurit Kopassus ternyata membuat takjub negara lain.

Media Inggris DailyMail mengungkapkan jika latihan yang dilakukan pasukan Kopassus sangatlah menakutkan.

Baca Juga:

KONDISI Terkini Ibu Ani Yudhoyono Dibocorkan Anaknya, AHY Tuliskan Pesan Ini Soal Kekuatan Sang Ibu

Sejarah Hari Valentine, 14 Februari 2019, Ada Kisah Tragis Sosok Valentine yang Dipenggal Kaisar

Potret Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang Setia Temani Ibu Ani Yudhoyono yang Dirawat di Singapura

10 Mobil Ditangkap di Bajubang, 20 Ton Minyak Ilegal Gagal Dikirim ke Sumsel

Pasukan Kopassus dituntut memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian dan anti teror.

Kopassus sendiri memiliki catatan sejarah yang mengagumkan, pasukan Kopassus telah berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas berat.

Kopassus terbukti mampu bertahan di berbagai kondisi tanpa teknologi canggih dan digital.

Pasukan Kopassus sangat unggul berlatih di hutan belantara daripada pasuka elite negara lainnya.

Dari Discovery Channel military edisi 2008 memaparkan jika Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat merupakan pasukan elite paling kuat dan berada di posisi ke 3 di dunia.

Dikarenakan misi dan tugas operasi yang bersifat sangat rahasia, mayoritas dari kegiatan tugas satuan Kopassus tidak akan pernah diketahui publik secara menyeluruh.

Di sisi lain Kopasus juga sering terlibat dalam misi militer untuk membantu menyelesaikan konflik perdamaian dunia.

Selain latihan di Indonesia, rupanya Kopassus juga rutin melakukan latihan dengan pasukan khusus di Korea Selatan.

Biasanya mereka berlatih bersama di Training Site 47-Kwangju, Korea.

Sebuah area latihan untuk berlatih anti-teror dengan fasilitas sangat lengkap.

Latihan prajurit Kopassus di Korea untuk menguji pasukan elite ini selain unggul berperang di hutan tetapi juga dituntut mampu bertempur di daerah bersalju dan wilayah ekstrem lainnya.

Kondisi cuaca dingin tak menjadi halangan bagi prajurit kopasus.

Hal ini terbukti prajurit Kopassus dapat menang dan mencapai puncak lebih dulu.

Kisah ini dimuat di dalam buku berjudul Kopassus untuk Indonesia yang ditulis oleh Iwan Santoso dan FA Natanegara. (DailyMail)

Berikut video latihan keras Kopassus:

Kisah Pratu Stenley Merayap di Bawah Desingan Peluru Gam Demi Nyawa Bocah Tak Berdosa

Kisah kehebatan anggota Kopassus dalam setiap pertempuran selalu menyisakan kisah yang bisa dikenang.

Misalkan saja kisah satu kompi Kopassus di tengah pertempuran ini seakan menepis mitos tersebut.

Saat itu Letnan Satu Djon Afriadi memimpin 10 orang anggota Kopassus di Aceh.

Misi tempurnya jelas, rebut sebanyak-banyaknya senjata musuh dan tekan gerakan separatis (Foto cover: TNI latihan ditembaki).

Kisah ini dimuat dalam buku Kopassus untuk Indonesia yang ditulis Iwan Santosa dan EA Natanegara terbitan R&W.

Tanggal 9 Mei 2001 tim yang dipimpin Lettu Afriadi terlibat kontak dengan sejumlah besar anggota Gerakan Aceh Merdeka.

Afriadi optimistis timnya bisa menang dan merebut banyak senjata.

Namun tiba-tiba di tengah sawah, tempat pertempuran itu, seorang ibu berlari sambil menggendong anak perempuannya.

Prajurit Kopassus menghentikan tembakan. Mereka berteriak-teriak agar ibu itu menyingkir.

Apalagi pihak GAM terus menerus menembak. Namun nahas, sebelum tim Kopassus menyelamatkannya, sebutir peluru yang diduga dari pihak GAM mengenai ibu tersebut.

Kopassus
Kopassus (tribunnews)

Melihat hal itu, seorang anak buah Lettu Afriadi yang bernama Pratu Stanley langsung merayap maju.

Tindakan yang dilakukan Pratu Stanley sungguh nekat.

Dia maju sampai 30 meter sambil terus menembak ke arah musuh dan melindungi anak perempuan itu.

Aksi Pratu Stanley menyelamatkan anak perempuan tersebut. Dia dibawa ke Posko Parako untuk kemudian dicari sanak keluarganya.

Selama seminggu Pratu Stanley hanya bisa 'melongo'. Tak percaya dengan keputusan dan keberaniannya yang diambilnya.

Sementara Letnan Afriadi menerima teguran keras dari komandannya.

Karena menyelamatkan anak perempuan itu, Afriadi terpaksa membiarkan ratusan prajurit GAM lolos.

Dia juga akhirnya tak berhasil membawa sepucuk senjata musuh satu pun.

Menyesalkah Letnan Afriadi? Ternyata tidak. Dia menerima bulat-bulat semua teguran dari komandannya.

Baca Juga:

Baru Dua Bulan Keluar, Edo Kembali Terancam Lima Tahun Penjara, Ini Gara-garanya

Kematian Bintang Film Dewasa Ames Menyisakan Misteri: Ini Fakta yang Mengerikan

10 Pelaku Pengangkut Minyak Ilegal Ditangkap di Bajubang

Peneliti Buktikan Rutin Lihat Payu Dara Membuat Pria Panjang Umur, Ini Penyebabnya

Dia juga memaklumi apa yang dilakukan Stanley. Semuanya karena hati nurani di tengah pertempuran.

"Itu adalah nurani setiap manusia. Saya sangat mengerti kenapa Stanley sampai melakukan hal itu. Buat saya dia tidak salah. Memang saya dimarahi banyak pihak karena seolah-olah tidak fokus pada tugas, tetapi saya tidak melihat ada yang salah. Stanley tidak pernah saya beri tahu mengenai teguran itu. Dia sudah cukup stres," tutup Lettu Afriadi.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved