Luhut dan Prabowo Dikirim Berlatih ke Negara Ini: Serap Ilmu Anti Teros Kopassus, Ini Kisahnya
TRIBUNJAMBI.COM--Cikal bakal pasukan antiteror Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran Letjen TNI Sintong
Berdasar sukses menanggulangi aksi teror di tahun 1981 itulah kemudian nama pasukan antiteror Kopassus dinamai Satuan Penanggulan Teror 81 ( Sat Gultor 81).
GSG-9 der Bundespolizei (sebelumnya GSG-9 adalah kependekan dari Grenzschutzgruppe 9, Penjaga Perbatasan, Grup 9) adalah unit taktis operasi khusus anti-terorisme elit dari kepolisian Federal Jerman.
Unit ini dianggap sebagai salah satu unit khusus terbaik di dunia. Banyak unit-unit anti-terorisme negara-negara lain dibentuk menurut model GSG-9 ini.
Baca: Link Lowongan Kerja PT KAI, Begi Persyaratannya, Gaji Rp 6,5 juta dan Dapat Tunjangan Rumah
Baca: Tips dan Trik Whatsapp Cara Mengubah Video menjadi GIF, Biar Chattingan Lebih Seru
Baca: Pemkab Sarolangun Lelang 35 Kendaraan Dinas, Ini Syarat untuk Ikuti Lelang
Unit Sat-81 Gultor dari Kopassus dibentuk berdasarkan bimbingan dari GSG-9.
GSG-9 dan Indonesia
Mengantisipasi maraknya tindakan pembajakan pesawat terbang era tahun 1970/80-an, Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI menetapkan lahirnya sebuah kesatuan baru setingkat detasemen di lingkungan Kopasandha.
Pada 30 Juni 1982, muncullah Detasemen 81 (Den-81) Kopassandha dengan komandan pertama Mayor Inf. Luhut Binsar Panjaitan dengan wakil Kapten Inf. Prabowo Subianto.
Baca: Terungkap Masa Muda Fachrori Umar, Pengganti Zumi Zola Ternyata Aktivis Mahasiswa, Gubernur Jambi
Baca: Pesawat Lion Air Turbulensi, Penumpang Histeris. Ini yang Harus Dilakukan Penumpang Saat Turbulensi
Baca: Mengenal Mien Uno Ibunda Sandiaga Uno, Orang Kaya Dan Pengusaha
Baca: Kabar Raisa Melahirkan Terdengar, Ternyata sudah 5 Hari Instagram Tak Update, Ini Jawaban Manajer
Kedua perwira tersebut dikirim untuk mengambil spesialisasi penanggulangan teror ke GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9) Jerman dan sekembalinya ke Tanah Air dipercaya untuk menyeleksi dan melatih para prajurit Kopassus yang ditunjuk ke Den-81.
(Sumber : Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, Hendro Subroto, Penerbit Buku Kompas, 2009)