Daftar Nama Purn TNI/ Polri Pendukung Capres. Dua Mantan Panglima Adu Strategi

Tak kalah disorot, Pilpres 2019 juga menjadi palagan dua mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso dan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.

Penulis: andika arnoldy | Editor: andika arnoldy
Kompas.com
Debat Capres 2019 Jokowi/Maruf vs Prabowo/Sandiaga 

TRIBUNJAMBI.COM- Sempat geger dukungan Mantan Jenderal Muchdi PR yang awalnya adalah pendiri partai Gerindra, kini malah berbelok mendukung pasangan calon presiden nomor urut satu Jokowi-Maruf Amin.

Hal ini tentu menjadi pertanyaan mendasar atas keputusan tersebut.

Semakin menarik jika telisik pertarungan mantan jenderal pada pemilu 2019 ini.

Akan ada adu taktik strategi ala militer untuk memenangkan pasangan yang didukung.

Tak kalah disorot, Pilpres 2019 juga menjadi palagan dua mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso dan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.

Semakin menarik karena keduanya yang pernah jadi atasan dan bawahan saat aktif sebagai prajurit TNI Angkatan Darat berada di dua kubu yang berseberangan.

Baca: Daftar Mobil Bekas dengan Konsumsi BBM Irit, Ada yang Sampai 24km/Liter Loh, Perawatan Juga Mudah

Baca: Kurang dari 24 Jam, Ditreskrimum Polda Jambi dan Polres Merangin Tangkap Tersangka Pembunuhan

Baca: Menikah Desember 2018, Aura Kasih Syukuran 4 Bulan Kehamilan Pertamanya, Penampilan Jadi Sorotan

Muchdi PR merupakan pendiri Gerindra bersama Prabowo Subianto yang kini menjadi Capres menantang Jokowi di Pilpres 2019.

Namun, Muchdi PR sempat keluar dari Gerindra dan berganti partai di PPP. Terakhir, ia bernaung di Partai Berkarya milik anak mantan Presiden Soeharto, Tommy Soeharto.

Seperti diketahui, Partai Gerindra merupakan pengusung Capres Prabowo-Sandi. Sedangkan Partai Berkarya sebagai partai pendukung capres-cawapres nomor urut 02 tersebut.

Di Partai Berkarya, Muchdi PR menjabat sebagai Wakil Ketua Umum.

Ia juga menjabat sebagai Anggota Majelis Tinggi untuk partai berlambang pohon beringin itu.

Muchdi bergabung dengan partai besutan Tommy Soeharto itu sejak Maret 2018.

Namun, Muchdi PR memilih mendukung Jokowi-Maruf Amin di Pilpres yang akan digelar pada 17 April 2019 nanti.

Berikut dua alasan yang dikemukakan Muchdi PR sekaligus mantan Deputi V BIN ini untuk mendukung Jokowi-Maruf Amin sebagaimana di kutip dari wartakota.com

"Pertama, karena saya melihat Pak Jokowi ini sudah berbuat banyak selama lima tahun ini. Pembangunan yang dirasakan masyarakat Indonesia itu sudah jelas, mulai jalan tol, masalah pelabuhan, masalah airport, masalah industri, dan lain-lain," beber Muchdi dalam sebuah video yang beredar.

Muchdi PR
Terdakwa mantan Deputi V Badan Intelijen Negara Muchdi Purwopranjono menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum dalam sidang perkara pembunuhan berencana terhadap aktivis hak asasi manusia, Munir, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2006). Pendiri Gerindra ini membelot dukung Jokowi, rupanya ini alasannya.

Menurut Muchdi, hal itu tidak dilakukan oleh presiden siapa pun selama 15 tahun reformasi.
Itulah yang menjadi alasannya menyatakan dukungan kepada Jokowi pada Pilpres 2019.

Kedua, dalam video wawancara itu, Muchdi PR menyatakan Prabowo tidak akan bisa melakukannya lima tahun ke depan.

Sebab, Muchdi PR yang juga pernah menjabat Danjen Kopassus TNI AD mengaku sudah lama mengenal Prabowo sebagai kawan.

"Pak Prabowo itu kan kawan saya. Jadi, saya kira itu tidak bisa dilakukan Pak Prabowo lima tahun ke depan," ucap Muchdi.

Selain Muchdi PR nama Jenderal lainnya yang turut mendukung Jokowi-Maruf yang dikutip Kompas.com
Beberapa di antaranya yakni:

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko saat wawancara dengan Kompas TV, Harian Kompas, dan Kompas.com, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (4/9/2013).
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko saat wawancara dengan Kompas TV, Harian Kompas, dan Kompas.com, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (4/9/2013). (KOMPAS.COM/Sandro Gatra)

1. Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi,

2. Letjen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy,

3. Jenderal (TNI) Subagyo HS,

4. Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh,

5. Laksamana Madya TNI (Purn) Freddy Numberi, dan

6. Marsekal (TNI) Agus Supriyatna.

Sementara, dari Polri diwakili oleh tiga mantan Kepala Polri.
Masing-masing yakni:

Baca: Pimpin Apel Peningkatan Disiplin, Syarif Fasha Minta ASN Teken Perjanjian Kinerja

Baca: Kasus Alkes Unja, Terdakwa Masrial Ajukan Novum di Sidang PK. Ini Bukti Baru yang Diajukannya

Baca: PUBG Lite untuk PC Kentang Siap Masuk ke Indonesia, Simak Tanggal dan Link Download dan Registrasi

1. Jenderal Pol (Purn) Roesmanhadi,

2. Jenderal Pol (Purn) Da'i Bachtiar, dan

3. Jenderal Pol (Purn) Bimantoro.

Daftar purnawirawan jenderal yang baru saja deklarasi dukungan untuk Capres dan Cawapres, Jokowi dan Maruf Amin.

Sebanyak 1.000 perwakilan purnawirawan TNI- Polri mendeklarasikan dukungan kepada calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan calon wakil presiden Maruf Amin.

Mantan Panglima TNI, Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso saat deklarasi dukungannya kepada pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, di posko Djoko Santoso Center 328, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2014).
Mantan Panglima TNI, Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso saat deklarasi dukungannya kepada pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, di posko Djoko Santoso Center 328, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2014). ((TRIBUNNEWS/HERUDIN))

Dukungan disampaikan langsung di hadapan Jokowi di Jakarta International Expo Kemayoran, Minggu (10/2/2019).

"Kami purnawirawan TNI-Polri menyatakan bahwa dalam semangat dan optimisme kerja nyata, kami dengan bulat mendukung Bapak Jokowi dan Bapak Maruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden melanjutkan pembangunan sesuai nawacita kedua," ujar Laksamana TNI (Purn) Arief Koeshariadi saat membacakan deklarasi.

Menurut Arief, Indonesia sebagai negara maritim memerlukan sosok pemimpin yang bisa jadi teladan, bersih, jujur, merakyat, kerja nyata, dan memiliki komitmen kuat membangun kesehahteraan rakyat.

Arief mengatakan, sosok pemimpin tersebut tercermin dalam sosok Jokowi.

Pengalaman Jokowi selama 4 tahun memimpin dinilai cukup meyakinkan sejumlah purnawirawan TNI-Polri.

Deklarasi tersebut diwakili sejumlah mantan pimpinan tinggi TNI dan Polri.

Tak kalah dengan kubu pasangan calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, pasangan ini juga di kelilingi jenderal dan mantan panglima TNI.

Ketua Umum Gerram Komjen Pol (Purn) Moch Sofjan Jacoeb mengatakan dukungan ini diberikan setelah sekitar tiga minggu lalu Prabowo mengumpulkan 300-an Jendral untuk bertemu dengannya.

Baca: Pimpin Apel Peningkatan Disiplin, Syarif Fasha Minta ASN Teken Perjanjian Kinerja

Baca: PUBG Lite untuk PC Kentang Siap Masuk ke Indonesia, Simak Tanggal dan Link Download dan Registrasi

Baca: Fakta Pernikahan Ahok dengan Puput Nastiti Devi, Ini Lokasi dan Tanggalnya

Diantara nama jenderal yang bergabung yakni mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso Letjen TNI Purnawirawan Johannes Suryo Prabowo, Suryo pernah menjabat sebagai Kepala Zeni Kopassus dan Komandan Batalyon Zeni Tempur 10, divisi infanteri 2, Kostrad. Dia pernah turut mengalang dukungan dari TNI dan Polri untuk Prabowo di Pilpres 2014 silam. bekas anak buah Prabowo saat di Kopassus.

Seperti dilansri dari Tribunjakarta.com Nama Djoko Santoso menjadi yang terunggul sebagai ketua tim pemenangan Prabowo-Sandi, selain tidak ada nama yang beredar di luar itu.

"Kalau nama sudah jelas saya. Insya Allah jelas saya ya," ujar Djoko seusai menghadiri upacara peringatan HUT RI ke 73 di kampus Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta Pusat, Jumat (17/8/2018), disitat dari Kompas.com.

Kendati demikian, seluruh parpol koalisi belum menentukan orang-orang yang akan berada dalam struktur tim pemenangan.

Ia mengatakan, pembahasan soal pembentukan tiba baru dilakukan bersama PAN. Sementara pembahasan dengan PKS dan Partai Demokrat kemungkinan dilakukan pada Senin (20/8/2018).

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved