Raih IPK 4.0, Regita Anggia Tulis Skripsi dengan Judul #2019GantiPresiden. Berikut 5 Faktanya

Regita Anggia adalah mahasiswi Lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran ini lulus dengan IPK 4.0,makanya dia menyandang predikat summa cumlaude.

Editor: andika arnoldy
capture video
Regita Anggia 

Regita Anggia Tulis Skripsi dengan Judul #2019GantiPresiden. Berikut 5 Faktanya

TRIBUNJAMBI.COM- Ada yang menarik dari Regita Anggia yang sukses lulus berstatus Summa Cumlaude di Universitas Padjajaran.

Dia berhasil menjelaskan skripsinya dengan judul #2019GantiPresiden.

Jelas saja ini membuat gempar dunia akamdemik.

Karena nilai IPK yang luar biasa yakni 4.0

Regita adalah mahasiswi Lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran ini lulus dengan IPK 4.0,makanya dia menyandang predikat summa cumlaude.

Regita Angggia diwisuda pada Rabu (6/2/2019) merupakan mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi.

Tak cuma predikat summa cumlaude yang ia peroleh, tetapi Regita Anggia juga menjadi wisudawan terbaik di Program Sarjana pada Wisuda Gelombang II Tahun Akademik 2018/2019 Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. .

Skripsinya yang mengangkat tema #2019GantiPresiden ini menjadi heboh setelah terangkat ke media sosial.

Tagar ini diperkenalkan elite Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Seri dan belakangan digaungkan mantan artis Neno Warsiman.

#2019tetepviavallen Ramaikan Konser Via Vallen Malam Nanti
#2019tetepviavallen Ramaikan Konser Via Vallen Malam Nanti ()

Kisah Regita Anggia  juga turut diunggah oleh Mardani Ali Sera melalui Twitter miliknya, @MardaniAliSera, Sabtu (9/2/2019).
Mardani Alisera menyebut Regita adalah wisudawan terbaik Universitas Padjadjaran Bandung.

Dalam kicauannya, Mardani memuji Regita Anggia  yang menuliskan skripsi dengan dasar Gerakan 2019 Ganti Presiden yang sering bertengger di sosial media

"Wisudawan terbaik UNPAD, judul skripsinya: "Pengaruh Sikap pada #2019GantiPresiden sebagai Gerakan Populis Terhadap Partisipasi Politik Pemilih

Baca: Daftar Pemenang Grammy Awards 2019 - Dua Lipa Jadi Best New Artist

Baca: Marak Deklarasi Dukung Capres 01, Irma Suryani: Tanda Kuat Kemenangan Jokowi-Maruf Amin

Baca: Priyo Budi Santoso Hingga Andi Arief Tanggapi Pidato Prabowo Soal Arah Pembangunan Keliru Sejak Orba

Pemula Universitas Padjadjaran Melalui Penggunaan #2019GantiPresiden di Media Sosial," tulis Mardani Ali Sera sambil memberikan emotikon.

Regita Anggia mengatakan semenjak awal masuk kuliah, dirinya telah termotivasi untuk mendapatkan nilai sempurna karena seniornya pernah mengalami hal yang serupa.

Regita  Anggia  merupakan mahasiswi yang aktif di kelas walaupun ia mengakui dirinya bukan orang yang senang membaca buku.

Mahasiswi ini pernah meraih sejumlah gelar juara di beberapa kompetisi antar kampus.

“Ke depannya saya ingin terus meneliti, karena amat sangat senang penelitian, lalu ingin lebih baik juga, dan ingin melampaui batas," ujar Regita.
Menangis di Sidang Skripsi

Regita Anggia lewat akun instagramnya @ranggia ternyata membagikan saat dirinya mengikuti sidang skripsinya bertemua #2019GantiPresiden.

Baca: Tinggal di Istana Serasa di Rumah Sakit Jiwa; Putri Diana Seperti Mengalami Mimpi Buruk

Baca: Priyo Budi Santoso Hingga Andi Arief Tanggapi Pidato Prabowo Soal Arah Pembangunan Keliru Sejak Orba

Baca: Pelatih Chelsea Tak Mau Jabat Tangan Pep Guardiola Usai Dicukur 6-0, Ternyata Ini yang Terjadi

Regita Anggia membagikan momen ini dalam insta story instagramnya.

Dari postingan instastory @ranggia tampak ada banyak fakta menarik dibalik skripsi #2019GantiPresiden yang dibuat Regita Anggia.

Inilah deretan fakta yang bisa dipilah dari postingan instastory @ranggia :

Regita Anggia
Regita Anggia (capture video)

1. Paling Pertama Lulus di Angkatannya
Dari postingan instastorynya, tampaknya di angkatannya Regita Anggia termasuk mahasiswa pertama yang paling awal maju sidang skripsi.
Hal itu terlihat dari salah satu postingan rekan Regita Anggita yang dimasukkan ke dalam instastory @ranggia.
Ternyata selain paling pertama sidang skripsi, Regita Anggia juga paling pertama seminar proposal skripsi.

2. Menangis Usai Selesai Sidang
Instastory suasana sidang skripsi #2019GantiPresiden buatan Regita Anggia di Universitas Padjajaran Bandung (UNPAD).
Instastory suasana sidang skripsi #2019GantiPresiden buatan Regita Anggia di Universitas Padjajaran Bandung (UNPAD). (instastory @ranggia)

Potongan berikutnya di instastory @ranggia menunjukkan Regita Anggia disambut oleh rekan-rekannya begitu keluar dari ruang sidang skripsi.

Regita Anggita kelihatan menangis ketika disambut kawan-kawannya di depan ruang sidang skripsi.
Rekan-rekan Regita Anggia sangat ramai di ruang sidang skripsi, sampai kamera tak mampu menyorot mereka semua.

3. Punya Banyak Teman
Regita Anggia juga kelihatan memiliki banyak teman.
Hal itu terlihat sehabis sidang skripsi #2019GantiPresiden dia terlihat berfoto dengan banyak orang denagn saling bergantian.
Bahkan beberapa teman Regita Anggita rela menembus hujan untuk datang ke sidang skripsinya.
Bahkan ada teman dari kecil yang datang ke sidang skripsi Regita Anggia .
Bahkan sang teman juga rela menjadi fotografer dadakan bagi Regita Anggia.
Bahkan di kata pengantar skripsi tersebut Regita Anggia juga memasukkan nama rekan-rekan dekatnya, dan rekan-rekan itu pun datang di sidang skripsinya.

Baca: Pelatih Chelsea Tak Mau Jabat Tangan Pep Guardiola Usai Dicukur 6-0, Ternyata Ini yang Terjadi

Baca: Postingan Mulan Jameela Sebelum Jenguk Ahmad Dhani Ini Jadi Pertanyaan, Sempat Tak Boleh Masuk

Baca: Sadis, Berniat Berbisnis ke Malaysia, Dua Warga Bandung Diduga Tewas Dimutilasi

4. Bunga saat wisuda satu bagasi penuh
Kebahagiaan Regita Anggia tak hanya sampai sidang skripsi, ketika wisuda dia mengalami hal serupa.
Rekan-rekan banyak datang, bahkan ia sampai memegang terlalu banyak bunga.

5. Sering jadi lulusan terbaik
Ternyata menjadi lulusan terbaik program wisuda sarjana bukan untuk pertama kalinya bagi Regita Anggia.
Ternyata di setiap jenjang pendidikan Regita Anggia sudah kerap menjadi yang terbaik.
Salah satunya ketika lulus SMP, Regita Anggia juga menjadi lulusan terbaik di sekolahnya.
Awal Mula Gerakan #2019GantiPresiden

Diketahui, Mardani Ali Sera penggagas Gerakan 2019 Ganti Presiden pernah menjelaskan terkait tagar yang digaungkannya tersebut.

Disampaikan Mardani Ali Sera saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa, ia menjelaskan awal mula gerakan tersebut, Rabu (5/9/2019).

"Tidak ada dalam pikiran saya untuk menggerakkan kondisi yang seperti sekarang. Jadi ceritanya itu diundang ke satu stasiun TV, kemudian ada dialog, tapi kok kayaknya nggak seimbang, yang memuji Pak Jokowi bagus banyak sekali," ujar Mardani Ali Sera yang juga politisi PKS ini.

"Akhirnya saya katakan, nggak kok Pak Jokowi bisa kita kalahkan di 2019. Kemudian diundang lagi, kita katakan 2019 kita akan ganti presiden," jelas Mardani yang dikutip dari Tribun Video.

Semua itu berasal dari ucapan kemudian naik ke dunia maya kemudian ketemu tagar namun akhirnya sambutan masyarakat luar biasa terhadap tagar ini.
Merasa bertanggungjawab, Mardani Ali Sera membuat buku mengenai maksud dari tagar 2019 Ganti Presiden.

Buku tersebut berisi mengenai isi dan landasan hukum, makna dan strateginya.
Ia kemudian lanjut menjelaskan tujuan dari dibentuknya tagar ini.

"Kita ingin menghadirkan demokrasi yang tangguh sehingga Pak Jokowi punya lawan yang seimbang," ujar Mardani.
Sejarah #2019GantiPresiden Dibuat Politisi PKS

Dilansir dari wikipedia.com , #2019GantiPresiden diperkenalkan oleh politikus dari Partai Keadilan Sejahtera yaitu Mardani Ali Sera dengan tujuan untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

Pernyatan Mardani diperkuat dengan pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman.

Sebelumnya, sebuah gerakan bernama sama juga diluncurkan oleh Mardani di akun Twitter pribadinya pada 27 Maret 2018.
Mardani menyebutkan bahwa tagar ini meniru kesuksesan pemain Liverpool Mohamed Salah. Mardani juga menyebut tagar ini merupakan antitesis dari kampanye pendukung Joko Widodo di media sosial.
Sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan gerakan ini dilancarkan. Terdapat ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama mengenakan kaus #2019GantiPresiden.

Reaksi Hotman Paris

Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla turut memberikan tanggapannya soal deklarasi #2019GantiPresiden.
Dikutip dari Tribunnews.com, Wakil Presiden Jusuf Kalla menganggap deklarasi #2019GantiPresiden menjadi gerakan kampanye sebelum waktunya.

"Itu pasti bagian daripada kampanye yang belum waktunya."

"Tapi, kalau mau kampanye jangan bilang ganti presiden, bilang pilih ini pilih ini," kata Kalla di kantor wakil presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (28/8/2018).

Ia berharap cara penyampaian aspirasi politik dapat dilakukan dengan cara yang santun.
"Jadi dengan sopanlah. Bahwa memang tempatnya pemilu itu memang cuma dua pilihannya, tetap presiden atau presiden terganti," ujar JK.

Kalla pun tak sependapat jika kejadian itu disebut makar dan mengkhawatirkan kejadian dapat berlanjut menjadi konflik.
"Enggaklah, kalau makar sih engga. Bahwa tidak pada tempatnya dan takut terjadi konflik," ungkapnya.
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto mengimbau politisi menahan diri agar tidak membuat suasana menjadi tambah panas.
Sebab, saat ini tahapan Pemilu 2019 sedang berjalan.

"Yang penting ialah masyarakat terutama politisi bisa menahan diri untuk tidak membuat suasana menjadi terlalu panas," kata Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin 27 Agustus 2018.

Salah satunya adalah pengacara kondang yang juga memiliki acara talk show di stasiun TV swasta, Hotman Paris Hutapea.
Pada Jumat dini hari (31/8/2018) Hotman mengunggah sebuah foto pria memakai kaus yang bertuliskan kalimat sindiran.
"Seribu kali ganti PRESIDEN pun kalau kamu pemalas hidupmu tetap akan SUSAH," begitu kalimat yang tertulis pada kaus hitam yang dipakai seorang pria bertopi.

Hotman tak menuliskan caption apapun pada foto yang ia unggah.

Namun ribuan netter memberikan komentarnya pada postingan itu.

Berikut ini sejumlah komentar netter yang dirangkum TribunSolo.com.

"Klo saya pro presiden republik Indonesia, siapapun presidennya, 2019 ganti attitude, ganti pola pikir, kerja keras,"

"Orang susah tetep ada sepanjang sejarah indonesia ngga ada kaitan ganti presiden,"

"Ini baru pendapat logis bang hotman,"

"setuju... yg gak setuju itu biasanya orang yg punya mental subsidi, jangan cuma sibuk cari lowongan kerja dong.. harusnya kalian yg bisa menciptakan lapangan kerja tersebut.. apa gunanya kalian sekolah tinggi kalo cuma buat mengembangkan usaha orang lain ?,"

Bagaimana tanggapanmu?

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved