Pramugari Garuda Indonesia Duduk 'Membeku' Ketakutan, Peluru Kopassus Berhamburan Dalam Pesawat
Pramugari Garuda Indonesia hanya bisa duduk membeku ketakutan ketika Kopassus mendobrak masuk. Sesaat kemudian, peluru berhamburan di dalam pesawat.
Trik Sintong pura-pura gagal
Ketua Tim Operasi Letkol Sintong Panjaitan sempat "menipu" anak buahnya sebelum operasi digelar.
Berpura-pura operasi gagal, Sintong meminta semua anak buahnya tidur.

Ini semata-mata dilakukan agar anak buahnya cukup istirahat dan segar saat melakukan operasi berbahaya ini.
Dan waktunya tiba. Pada tengah malam, 31 Maret sekira pukul 02.30, seluruh pasukan dibangunkan.
Prajurit bersenjata itu mendekati pesawat.
Berpakaian loreng dan mengenakan baret merah kebanggaan Kopassus, mereka telah siap tempur.
Sebagian pasukan menyandang senapan serbu H&K MP5 SD-2 kaliber 9 Mm. Para tentara Kopassus ini siap menyergap teroris.
Pelaku penyanderaan telah teridentifikasi, ada enam orang.
Belakangan, identitas mereka diketahui. Yaitu Abdullah Mulyono, Wendy Mohammad Zein, Zulfikar, Mahrizal dan Abu Sofyan. Kelimanya tewas ditembak mati saat operasi.
Tim telah dibagi. Ada tim merah, tim biru dan tim hijau.
Intelijen Kopassus Sering Gunakan Nama Wanita sebagai Sandi: Operasi Tim Nanggala 2 di Timtim
Digembleng Keras oleh Kolonel Moeng, Sosok Ini Disegani Karena Misi Berbahaya & Jadi Danjen Kopassus
Pramugari Garuda Indonesia Pacaran dengan Anggota Kopassus, Sang Suami Akhirnya Jadi Jenderal TNI
Mereka merencanakan agar Tim Merah dan Tim Biru memanjat ke sayap pesawat dan menunggu di pintu samping.
Tim Hijau akan masuk lewat pintu belakang.
Semua tim akan masuk ketika kode diberikan.
Pada pukul 02.43, tim Komando Angkatan Udara Thailand ikut bergerak ke landasan, menunggu di landasan agar tidak ada teroris yang lolos.