Ali Mochtar Ngabalin Tanggapi Pertanyaan Jika Prabowo-Sandi Menang, Gabung?
Saat ditanya jika capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang, mau gabung?
"Pada waktu itu orang memberikan penilaian, sejak Jokowi walikota masuk menjadi gubernur DKI, orang belum lihat ketajaman dan cara berfikir (Jokowi) mengambil keputusan, waktu itu, sampai dengan Ibu Mega (Megawati-red) memberikan kata kerempeng (kurus) tapi ternyata kurus itu memberikan isyarat dia lihai dalam mengurus kepentingan bangsa dan negara."
"Setelah saya ada di dalam dan, ooh ini makanya maksud Tuhan membuat Pak De (Jokowi) ini tidak gemuk-gemuk," jelas Ali Ngabalin.
"Artinya orang salah menilai termasuk saya pun, tadi ceking itu," tambahnya.
Di segmen lain, Om Way mengatakan Ali Ngabalin merupakan sosok yang kontroversial karena berapi-api saat berdebat.
Om Way mengungkapkan pihaknya memiliki semua jejak digital perdebatan Ali Ngabalin.
"Terkenal sangat kontroversial, ngomongnya segala macam, kalau speak up segala macam, tone-nya juga macam-macam itu. Ini jejak digitalnya ada ini," kata Om Way.
Mendengar hal itu, Ali Ngabalin tak mempermasalahkannya dan meminta agar perdebatannya ditayangkan.
"Coba diputar," kata Ali Ngabalin.
Baca: Link Video Aura Kasih dengan Ariel Noah Viral, Begini Fakta Sebenarnya
Baca: Pramugari Garuda Indonesia Duduk Membeku Ketakutan, Peluru Kopassus Berhamburan Dalam Pesawat
Baca: Sejarah Bom Molotov, Diambil dari Nama Menteri Hingga Digunakan Dalam Aksi Teror
Beberapa tayangan yang diputar beberapa di antaranya perdebatan Ali Mochtar Ngabalin dengan sejumlah tokoh, mulai dari Rocky Gerung hingga Fadli Zon.
Tak hanya itu, Ali Mochtar Ngabalin juga tertawa saat melihat tayangan debatnya bersama Rocky Gerung dan Ahmad Dhani.
Setelah itu, Ali Ngabalin tampak bengong setelah menyaksikan beberapa tayangan itu.
Pembawa acara lantas memuji Ali Ngabalin karena perdebatan yang dilakukannya dengan beberapa politisi itu.
Lantas, Ali Ngabalin menilai para tokoh itu sering menyebarkan berita bohong hingga menggunakan narasi kebencian.
"Orang-orang ini lebih banyak menyebarkan berita bohong, orang-orang ini banyak menggunakan narasi dan diksi kebencian," ujar Ali Ngabalin.
"Masak? Apa iya?" tanya Om Way.