Kisah Kopassus Mencari Putra Raja Minyak Hilang di Papua, yang "Dihantui" Suku Pemakan Manusia

TRIBUNJAMBI.COM -- Dalam sejarah panjangnya, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Dara

Editor: ridwan
Kolase/Ist
Ilustrasi 

Sintong akhirnya membiarkan saja ketika sejumlah warga suku menyentuhnya, lalu memeganginya, untuk memastikan bahwa `manusia burung' yang jatuh dari langit itu masih hidup dan merupakan manusia seperti mereka.

Baca: Sambut HPN 2019, Rektor Universitas Islam Riau Prof Dr Syafrinaldi Beri Ucapan Selamat

Meski diliputi oleh perasaan was-was dan awalnya merasa akan diserang dan `dimakan', semua tim ekspedisi ternyata diperlakukan secara bersahabat dan kemudian bisa berinteraksi secara normal dengan suku terasing itu.

Sebagai suku terasing dan menggunakan bahasa yang saat itu tidak bisa dipahami, semua anggota tim ekspedisi pun harus belajar keras memahami bahasa setempat dengan cara mencatatnya.

Meski bukan merupakan suku kanibal, suku terasing di Lembah X masih sangat primitif dan sama sekali belum mengenal korek api, cermin, pisau, pakaian, apalagi kamera televisi yang bisa merekam mereka.

Warga suku Lembah X juga masih lari tunggang langgang setiap ada pesawat lewat atau sedang melaksanakan dropping logistik karena mengira sebagai burung raksasa yang akan menyambarnya.

Semua warga suku juga takut air dan tidak pernah mandi dan untuk minum mereka mengandalkan tanaman tebu liar.

Kebiasaan memakan tebu itu sekaligus berfungsi sebagai sikat gigi sehingga semua warga suku giginya tampak putih bersih.

Baca: Penampilan Terbaru Selvi Ananda, Menantu Jokowi, Tetap Sederhana, Tapi Harga Tasnya Bikin Kaget

Meski sempat mengalami musibah ketika sejumlah perahu karet yang ditumpanginya terbalik di jeram dan tim NBC kehilangan rekaman film yang sangat berharga, semua tim ekspedisi bisa pulang selamat pada akhir Desember 1969.

Bagi anggota RPKAD dan Kodam Cenderawasih ekspedisi Lembah X terbilang sukses karena menginspirasi ekspedisi berikutnya yang kemudian dikenal sebagai Ekspedisi Nusantara Jaya.

Tapi bagi kru NBC, ekspedisi itu gagal total karena telah kehilangan semua rekaman yang bernilai jutaan dollar.

Sumber: Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, Hendro Subroto, Penerbit Buku Kompas, 2009

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kisah Kehebatan Kopassus dan Sintong Pandjaitan Siap Ditombak Suku Penghuni Hutan Belantara,

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved