Trump Pastikan Bertemu Xi Jinping pada 1 Maret Mendatang
Presiden Donald Trump menyebut akan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping sebelum tenggat waktu 1 Maret mencapai kesepakatan perdagangan.
Penulis: Heri Prihartono | Editor:
TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Donald Trump menyebut akan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping sebelum tenggat waktu 1 Maret yang ditetapkan oleh kedua negara untuk mencapai kesepakatan perdagangan.
Bahkan Trump menegaskan tak ada pertemuan sebelum 1 Maret mendatang.
Ketika ditanya apakah akan ada pertemuan di bulan depan atau lebih, Trump mengatakan: “Belum. Mungkin. Mungkin terlalu dini. Mungkin terlalu dini. " dikutip dari straitstimes pada Kamis (7/2).
Pernyataan itu mengkonfirmasi komentar dari pejabat pemerintah yang mengatakan kedua orang itu tidak mungkin bertemu sebelum batas waktu, mengurangi harapan pakta perdagangan cepat dan memicu penurunan di pasar saham AS.
Baca: Tukang Ojek Disebut Intel Indonesia, Ini Alasan KKB Menembak Mati Sugeng Efendi di Toko Kelontong
Baca: Promo dan Diskon di Hypermart Talang Banjar, Dapatkan Casback 10 Persen Bagi Pengguna Aplikaso OVO
Baca: Sinergitas TNI Polri, Gowes Kamtibmas Polda Jambi Diikuti Personel Kodim 0415/Batanghari
Akhir tahun lalu, saat makan malam antara Trump dan Xi di Argentina, kedua orang itu sepakat untuk mengambil jeda 90 hari dalam perang dagang mereka untuk memberi waktu bagi tim mereka untuk menegosiasikan kesepakatan.
Jika pembicaraan tidak berhasil, Trump telah mengancam akan menaikkan tarif AS pada impor Cina.
Putaran pembicaraan lain dijadwalkan untuk minggu depan di Beijing.
Trump mengatakan akan bertemu dengan Xi China terkait kesepakatan perdagangan
Baca: Goes To Campus, Tingkatkan Partisipasi Pemilih, KPU Rencanakan Datangi 10 Kampus di Jambi
Baca: Polisi Selidiki Motif Threesome Pasutri yang Libatkan Anak
Baca: VIDEO: KKB Berulah Lagi, Dulu Menantang Perang TNI, Kini Merengek ke Dunia dengan Fitnah Indonesia
Presiden dijadwalkan melakukan perjalanan ke Asia pada akhir bulan ini untuk pertemuan puncak dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Vietnam, dan beberapa berspekulasi bahwa ia dapat bertemu dengan Xi pada perjalanan yang sama. Trump telah mengindikasikan bahwa itu adalah salah satu pilihan atau Xi bisa datang ke Amerika Serikat.
Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan kepada wartawan bahwa para pemimpin kedua negara adidaya ekonomi masih bisa bertemu di kemudian hari.
"Pada titik tertentu kedua presiden akan bertemu, itulah yang dikatakan oleh Mr Trump. Tapi jaraknya masih jauh di saat ini, ”katanya.
Berita itu mendorong aksi jual tajam di saham AS, memupus optimisme yang telah membangun bahwa negara-negara maju menuju kesepakatan sebelum tarif impor Cina naik menjadi 25 persen setelah batas waktu 1 Maret.
Baca: Polisi Ringkus Tiga Tersangka Narkoba, Satu Diantaranya Sipir Lapas
Baca: Sebelum Bunuh Diri, Wanita Ini Tulis Surat Menyentuh Untuk Ibunya, Begini Kisahnya
Baca: Kisah Menginspirasi Atta Halilintar, dari Seorang Pedagang Jadi YouTuber 10 Juta Pengikut
Indeks S&P 500 ditutup turun 0,93 persen dalam penurunan terbesar dalam dua minggu. Imbal hasil obligasi negara turun karena investor mencari keamanan dalam utang AS yang berdaulat. Hasil benchmark 10-tahun turun 4 basis poin menjadi 2,66 persen, terendah dalam hampir seminggu.
"Saya bisa melihat di mana hal itu akan berdampak pada pasar karena jelas kami mendapat tumpangan di bulan Januari dari optimisme seputar pembicaraan perdagangan ini," kata Peter Jankovskis, co-chief investment officer di OakBrook Investments di Lisle, Illinois.
Pertumbuhan, kekhawatiran perdagangan menenggelamkan saham
Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin akan berangkat Senin untuk pembicaraan putaran berikutnya di China, kata seorang pejabat pemerintah.
Baca: Beda Adi Saputra Setelah Ditahan, Kemarin Mengamuk Merusak Motor, Kini Menangis Cium Tangan Polisi
Baca: Pemakaman Nenek Zumi Zola Berlangsung Haru, Begini Cerita Sum Indra Tentang Sang Nenek
Baca: Suami Istri Kanibal Ini Sudah Makan 30 Manusia: Mengerikan Ini Isi Kulkasnya
"Mereka berharap untuk lebih sukses," katanya.
Amerika Serikat mendesak China untuk melakukan reformasi besar, termasuk pada masalah struktural terkait dengan cara perusahaan itu memperlakukan perusahaan AS di sana. Washington menuduh China mencuri kekayaan intelektual AS dan memaksa bisnis Amerika berbagi teknologi mereka dengan perusahaan-perusahaan Cina. China membantah tuduhan itu.
Trump mengatakan dalam pidato kenegaraannya pada hari Selasa bahwa setiap kesepakatan perdagangan baru dengan Beijing “harus mencakup perubahan struktural yang nyata untuk mengakhiri praktik perdagangan yang tidak adil.”
Artikel ini telah tayang di straitstime dengan judul straitstimes.com/asia/east-asia/trump-xi-unlikely-to-meet-before-march-1-trade-deadline-say-us-officials