VIDEO: KKB Berulah Lagi, Dulu Menantang Perang TNI, Kini Merengek ke Dunia dengan Fitnah Indonesia

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua bersaksi dusta lagi di mata dunia, sebut jadi korban TNI di Indonesia

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Capture YouTube/Tribun Video
KKB Fitnah Indonesia 

TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua bersaksi dusta lagi di mata dunia, sebut jadi korban TNI di Indonesia.

Padahal sebelumnya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), namun dikenal dengan KKB, melalui pemimpinnya, Egianus Kogeya menantang TNI untuk perang, kali ini mereka merengek meminta bantuan dari dunia.

Dilansir dari Tribun-Video melalui akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), akun tersebut kembali memposting video terbarunya, pada Kamis (6/2/2019).

Video tersebut menampilkan suara dari Handy Talkie (HT) dari Egianus Kogoya yang berisi kabar dari lapangan.

Baca Juga:

Kisah Menginspirasi Atta Halilintar, dari Seorang Pedagang Jadi YouTuber 10 Juta Pengikut

Homogeneous Tile yang Diklaim Lebih Kuat dari Keramik, Simak Kelebihannya

HKK Siap Mengantarkan Dipo Nurhadi Ilham ke Senayan Menjadi Anggota DPR RI

Egianus Kogeya Ngaku Diserang TNI Pakai Senjata Kimia, Foto yang Disebar Malah Buktikan Kebohongan

Rekaman tersebut berisi kabar yang mereka sebut ada pengeboman di Mapenduma, Nduga.

Tak hanya berisi rekaman suara, video tersebut juga menampilkan foto-foto editan helikopter melemparkan bom.

Foto-foto itu merupakan foto editan yang sama, yang disebar pada 2018 lalu.

"TNI menggunakan senjata kimia dalam konflik bersenjata menyerang pemukiman warga di Kabupaten Nduga, Papua. Dunia segera mendesak Indonesia hentikan penggunaaan senjata kimia dalam konflik bersenjata di Papua," demikian bunyi postingan TPNPBNews.

Rekaman suara dalam video tersebut menyebut ada dua helikopter TNI, mulai melakukan serangan bom dari udara pada pukul 07.30 WIT.

“Kampung Mapenduma, Widum dan Loama, semua dibom sebanyak 5 kali dari dum-dum bagian atas. Semua di bagian Derakma Mapenduma terkejut dengan bunyi ledakan bom dan sudah keluar rumah,” kata Egianus yang dikutip TPNPBnews.

“Sesudah jatuhkan bom helikopter kembali ke Timika dan arah Genyam,” tambah Egianus.

Pimpinan KODAP III Ndugama, Egianus Kogeya
Pimpinan KODAP III Ndugama, Egianus Kogeya (Facebook TPNPB)

Egianus Kogeya yang juga membantai para pekerja PT Istaka Karya itu menyampaikan kepada dunia dan seluruh publik bahwa, untuk wilayah Nduga, dari Mapenduma Yila dan Bela terjadi pemboman.

"Maka tolong diperhatikan serius, kami belum pastikan jumlah korban kami akan cek dan laporkan," ujar Egianus Kogeya.

Menurut Egianus Kogeya, prajurit TNI memilih menggunakan senjata kimia yang dijatuhkan dari udara, karena tak mampu melawan OPM dengan standar.

Sebelumnya tudingan menggunakan kabar hoaks juga dilontarkan OPM kepada TNI saat evakuasi petugas pembangunan jembatan yang ditembaki oleh OPM akhir tahun lalu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved