Kilas Balik Laga Barcelona Vs Real Madrid El Clasico Semifinal, Pernah Terjadi Delapan Tahun Lalu

Tiga laga El Clasico akan digelar dalam 30 hari ke depan. Ini bukan yang pertama, delapan tahun yang lalu peristiwa serupa

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Instagram/@realmadrid
Barcelona vs Real Madrid: Kilas Balik El Clasico 2010-2011, Copa del Rey hingga Liga Champions 

Kilas Balik Laga Barcelona Vs Real Madrid El Clasico Semifinal, Pernah Terjadi Delapan Tahun Lalu

TRIBUNJAMBI.COM - Tiga laga El Clasico akan digelar dalam 30 hari ke depan. Ini bukan yang pertama, delapan tahun yang lalu peristiwa serupa terjadi dengan dibumbui berbagai intrik.

Penikmat sepak bola akan dihibur dengan laga penuh gengsi antara Real Madrid dan FC Barcelona yang akan berlangsung tiga kali selama satu bulan ke depan sejak Kamis (7/2/2019) besok.

Real Madrid dan Barcelona akan berjumpa sebanyak tiga kali hingga awal Maret mendatang di mana satu laga untuk ajang Liga Spanyol, sementara dua lainnya di kompetisi Copa del Rey.

Tarik mundur delapan tahun ke belakang, tepatnya pada musim 2010-2011, deretan laga El Clasico secara beruntun juga pernah terjadi, bahkan dalam kondisi lebih ekstrem.

Saat itu ada empat laga Real Madrid versus Barcelona dalam rentang waktu 18 hari. Panggung pertandingannya pun bergengsi, yaitu Liga Spanyol, semifinal Liga Champions, dan final Copa del Rey.

Baca: Ini 3 Keanehan Taman Nasional Kerinci Seblat, Orang Pandak hingga Suara Baca Alquran di Hutan

Baca: Pendaftaran SNMPTN Dibuka, Cek Akreditasi Sekolahmu Di Sini

Baca: Akui Menyerang, Erick Thohir dan Jokowi Blak-Blakan Soal Model Kampanye

Selain kompetisi antara Cristiano Ronaldo dengan Lionel Messi, perseteruan antara kedua pelatih, Jose Mourinho dan Josep "Pep" Guardiola menjadi kisah bersejarah sepanjang periode tersebut.

MOURINHO PEMIMPIN BR****EK!

Perselisihan kedua pelatih bermula pada pertemuan kedua kesebelasan dalam pertandingan final Copa del Rey di Stadion Mestalla, 20 April 2011.

Setelah empat hari sebelumnya hanya bermain imbang 1-1 dan harus merelakan gelar Liga Spanyol kepada Barca, kubu Los Blancos akhirnya meraih trofi penghiburan.

Dalam pertandingan yang berlangsung hingga babak perpanjangan waktu itu, Real Madrid memetik kemenangan berkat gol sundulan Cristiano Ronaldo pada menit ke-102.

Barcelona sebenarnya bisa mengakhiri laga lebih cepat andai gol dari Pedro Rodriguez pada babak kedua tidak dianulir lantaran terjebak offside.

Dianulirnya gol Pedro membuat Guardiola bersungut-sungut. Menurutnya, "asisten wasit pasti punya penglihatan tajam sehingga tahu Pedro offside sejauh dua sentimeter."

Oleh Mourinho—yang senang memainkan emosi lawannya itu, komentar Guardiola lantas dijadikan bahan untuk melontarkan ejekan.

"Sampai detik ini, ada segelintir pelatih yang tidak berkomentar soal keputusan wasit dan banyak pelatih, termasuk saya, yang [gemar] mengkritik keputusan wasit," ujar Mourinho.

"Sekarang, dengan komentar Pep, kita telah memulai era baru dengan kelompok pelatih ketiga, di mana cuma ada dia, yang mengkritik wasit saat keputusan itu benar.

Baca: Mengapa Lokasi Ahmad Dhani Dipindah ke Rutan Medaeng Surabaya? Benarkan Ini Penyebabnya

Baca: Debat Panas ILC, Rocky Gerung versus Jack Boyd Lapian Jelaskan Makna Fiksi.

Baca: Setelah Jerinx SID, RUU Permusikan Diprotes Iwan Fals dan Armand Maulana, Sebut Hal Ini

"Ini benar-benar sebuah hal yang baru bagi saya," seloroh Mourinho.

Guardiola tentunya mendengar pernyataan Mourinho itu. Kendati menegaskan tak mau terseret dalam perang mental, sebuah makian keluar dari mulutnya jelang laga ketiga.

"Di ruangan ini [ruang pers Santiago Bernabeu], Mourinho adalah pemimpin br****knya, bosnya," kata Pep menanggapi pernyataan mantan asisten pelatihnya di Barcelona itu.

"Dia kenal saya dan saya kenal dia. Saya mencoba untuk belajar dari Jose di atas lapangan, tetapi saya lebih memilih untuk belajar sedikit mungkin dari kelakuannya di luar lapangan," tegasnya.

Dominasi Barcelona di Ajang Copa del Rey Terancam Dirusak Real Madrid, Ini Titik Krusialnya

Jadwal dan Prediksi Pertandingan El Clasico Barcelona vs Real Madrid, Semifinal Copa del Rey Leg 1

SKANDAL BERNABEU

Kendati emosinya sempat terpancing jelang laga leg pertama semifinal Liga Champions yang dihelat beberapa hari setelahnya, justru Pep Guardiola yang pada akhirnya tersenyum lebar.

27 April 2011, dalam duel yang penuh intrik—kedua tim saling berusaha mempengaruhi keputusan wasit—Blaugrana sukses mempermalukan tuan rumah Real Madrid dengan skor 2-0.

Jika sebelumnya Pep yang mengeluhkan keputusan wasit, kali ini giliran Mourinho yang memberikan kritiknya kepada sang pengadil lapangan.

Kritik Mourinho tersebut utamanya soal kartu merah yang diterima pemainnya, Pepe, saat skor masih sama kuat 0-0.

Pada menit ke-61, Pepe beradu kaki dengan Dani Alves dalam perebutan bola liar. Alves terjatuh dan kesakitan, pemain Barca lainnya kemudian beramai-ramai melakukan protes kepada wasit.

Baca: Petugas Lapas Kaget saat Temukan Bola Terbelah, Penyelundupan Sabu-sabu ke Lapas Klas IIA Jambi

Baca: Setelah Jerinx SID, RUU Permusikan Diprotes Iwan Fals dan Armand Maulana, Sebut Hal Ini

Wasit Wolfgang Stark pun akhirnya mengusir Pepe keluar. Mourinho terlihat tidak percaya. Sebagai tanggapan, dia memberi sindiran "kerja bagus" kepada hakim garis di dekatnya.

Kekesalan Mourinho cukup beralasan. Pasalnya, itu menjadi kali keempat secara beruntun tim Real Madrid-nya kehilangan satu pemain saat melawan Barcelona.

Mourinho—yang akhirnya ikut diusir akibat protes berlebihan—menyebut pertandingan tersebut sebagai Skandal Bernabeu.

"Saya akan merasa malu jika saya dulu berada di Barca, bagaimana cara mereka memenangi Liga Champions pada 2009," komentar pelatih asal Portugal tersebut.

"[Leg kedua semifinal Liga Champions 2009, Barcelona vs Chelsea] adalah skandal Stamford Bridge. Sekarang adalah skandal Santiago Bernabeu.

"Saya tidak mengerti kenapa Barcelona selalu menerima bantuan dari wasit. Kenapa lawan Barcelona selalu kehilangan satu pemain? Dari mana kekuatan ini berasal?

"Mungkin untuk memberikan promosi lebih kepada UNICEF, mungkin karena pengaruh [Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol Jose Angel] Villar di UEFA," ujar Mourinho memungkasi.

Akibat pernyataan kontroversialnya tersebut, Jose Mourinho terkena hukuman larangan mendampingi timnya dalam lima pertandingan.

Sementara Pep Guardiola bersama Lionel Messi dkk melaju ke babak final Liga Champions untuk mengalahkan Manchester United di Stadion Wembley dengan skor 3-1.

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Barcelona vs Real Madrid: Kilas Balik El Clasico 2010-2011, Copa del Rey hingga Liga Champions, http://kaltim.tribunnews.com/2019/02/06/barcelona-vs-real-madrid-kilas-balik-el-clasico-2010-2011-copa-del-rey-hingga-liga-champions?page=all.

Editor: Alfiah Noor Ramadhany

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved