Gara-gara Kata "Kau" di Doa yang Tertukar Fadli Zon, Anak Mbah Moen Sebut Itu Turunkan Derajat Kiai
"Doa yang Tertukar" Fadli Zon. Gara-gara Kata "Kau" di Doa yang Tertukar Fadli Zon
Dalam doa yang dipanjatkan menggunakan bahasa Arab tersebut, ia salah menyebut nama Jokowi dan mengucapkan nama Prabowo.
Hingga doa selesai dipanjatkan, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang tersebut tampak tak menyadari kesalahannya.
Setelah doa, tampak Ketua Umum DPP PPP, Rommahurmuzy membisikkan suatu hal kepada Mbah Moen.
"Alaa (untuk) Pak Prabowo, laa (tidak) Pak Prabowo, menawa (Tetapi) Pak Jokowi, Pak Jokowi Widodo," ucap Mbah Moen memberikan penjelasan.
"Alliwah (menunjukkan) ikhtiyaarii (pilihanku)," lanjutnya.
Ia kemudian meminta maaf lantaran salah menyebut nama Jokowi dan justru mengatakan Prabowo.
"Jadi saya kalau luput sudah tua, saya umur 90 lebih, jadi saya dengan ini saya untuk pribadi siapa yang di samping saya enggak ada kecuali Pak Jokowi," jelas Mbah Moen kemudian.
Cuitan pertanyaan Menag Lukman soal sosok 'kau' ini pun akhirnya direspons Fadli Zon.
Politisi Partai Gerindra itu menulis, sosok 'kau' dalam puisinya bukanlah Mbah Moen, melainkan penguasa dan makelar doa.
"Pak Lukman yb, jelas sekali bukan. Itu itu penguasa n makelar doa," tulis Fadli Zon.
Jawaban Fadli Zon itu pun kembali dibalas oleh Menag Lukman.
"Alhamdulillah.."
"Terima kasih sekali atas penjelasannya..," tulis Lukman.
Baca: Viral, Beredar Surat Diduga Ditulis Habib Bahar bin Smith dari Balik Penjara, Isinya: Menolak Tunduk
Baca: 17 Sekolah di Kabupaten Batanghari Tak Ikut UNBK, 17 Sekolah Numpang UNBK di Sekolah Lain
Baca: Surat Habib Bahar dari Dalam Penjara Viral, Penjara yang Kalian Anggap Neraka, Bagi Kami Surga
Isi Puisi Fadli Zon
Pada 3 Februari 2019, Fadli Zon mengunggah puisi Doa yang Ditukar lewat akun Twitter-nya yang terverifikasi.
Berikut isi puisi Doa yang Ditukar :
DOA YANG DITUKAR
doa sakral
seenaknya kau begal
disulam tambal
tak punya moral
agama diobral
doa sakral
kenapa kau tukar
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar
skenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar
doa yang ditukar
bukan doa otentik
produk rezim intrik
penuh cara-cara licik
kau penguasa tengik
Ya Allah
dengarlah doa-doa kami
dari hati pasrah berserah
memohon pertolonganMu
kuatkanlah para pejuang istiqomah
di jalan amanah
Fadli Zon, Bogor, 3 Feb 2019

Didesak minta maaf
Fadli Zon disarankan untuk segera meminta maaf menyusul munculnya puisi 'Doa yang Tertukar' yang belakangan ramai diperbincangkan di media sosial.
Puisi tersebut diduga mengarah kepada Kiai NU Maimun Zubair yang sebelumnya salah sebut nama saat mendoakan Presiden Joko Widodo.
"Fadli Zon harus meminta maaf secara terbuka kepada Mbah Mun, kalau tidak kami akan menggerakkan santri dari seluruh Indonesia untuk mengepung gedung DPR dan menuntut Fadli Zon meminta maaf," ujar Juru Bicara Solidaritas Ulama Muda Jokowi (SAMAWI), Nizar Ahmad Saputra dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews, Rabu (6/2/2019).
Nizar mengatakan sebagai Wakil Ketua DPR Fadli Zon harusnya menunjukkan sikap hormat kepada kiai dan juga ulama.
Kesalahan yang diucapkan Kiai Maimun Zubair saat memanjaatkan doa harusnya tidak perlu dipolitisir atau bahkan ditanggapi dengan puisi nyinyir yang itu berkesan melecehkan seorang ulama.
"Jangan hanya karena Pilpres dan karena berbeda pilihan politik Fadli bisa seenaknya melecehkan ulama dengan statement-statementnya," ujarnya.
Baca: Ada Kuda Lumping, di Peresmian Replanting Kebun Sawit di Lembah Kuamang
Baca: Pemilih yang Tinggal di Perusahaan, Jadi Masalah DPT, KPU Sarolangun Minta Kades Imbau Warganya
Baca: VIDEO: Kabar Terkini Titi Wati, si Pemilik Bobot 220 Kg Usai Operasi, Kini Sudah Bisa Duduk Sendiri
Nizar menambahkan, santri-santri NU tidak akan diam jika ada ulamanya dihina atau dilecehkan.
Karena bagaimanapun juga, selain sebagai guru dan tauladan kiai adalah smbol kehormatan para santri.
"Kiai itu tidak hanya simbol kehormatan, tapi juga spirit bahkan jiwanya para santri. Banyak santri kecewa dan marah jika kiainya dilecehkan," ujarnya.
Disebut sembrono dan ngelantur
Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), Ubaidillah Amin sangat mengecam keras puisi Fadli tersebut.
Menurutnya, puisi Fadli Zon tidak pantas.
"Kepada yang terhormat Fadli Zon, gaya komunikasi politik anda sudah ngelantur dan sembrono," ujar Ubaidillah dalam keterangan resminya yang diterima, Rabu (6/2/2019).
Ubaidillah mendoakan agar Fadli Zon mendapatkan hidayah serta bertobat.
Sebab, puisi sindiran atas doa ulama tersebut sangat melukai hati para santri.
Tak hanya itu, Ubaidillah mengingatkan agar kubu Prabowo-Sandi berhenti melakukan hoaks dan fitnah kepada masyarakat di tengah perhelatan Pilpres 2019.
"Anda menganggap siapapun yang tidak sepaham dan seide dengan pilihanmu bisa kau olok-olok seenakmu. Semoga Allah memberi hidayah untukmu," kata alumnus Kairo Mesir ini.
Diketahui, Fadli menulis puisi berjudul Doa Yang Ditukar itu seiring viral video KH Maimoen Zubair yang mendoakan Prabowo Subianto.
Baca: Semua Siswa di Kota Jambi, Bisa Ikut UNBK, Dinas Pendidikan Tunggu 800 Unit Komputer
Baca: Taruna ATKP Makassar Tewas Setelah Dipukuli Senior, Ayahnya Tak Menduga Itu Pelukan Terakhir
Baca: KPU Bungo Akomodir Pemilih yang Menggunakan Suket, Tapi Syaratnya Suket Harus dari Instansi Ini
Padahal, Mbah Moen -sapaan akrabnya- sedang berada di samping Presiden Jokowi.
Berikut doa yang disampaikan oleh Mbah Moen saat berada di samping Jokowi:
اجعل من يا إلهنا في جنبنا يا إلهنا يا الله هذا الرئيس . هذا الرئيس فاك فراباوا اجعله يا إلهنا في المرة الثانية نائلا أصواتا كثيرة
"Jadikanlah Ya Allah orang di sampingku ini Presiden, Presiden ini (yaitu) Pak Prabowo, jadikanlah dia Ya Allah untuk kedua kalinya dengan perolehan suara yang banyak".
Ubaidillah menjelaskan, video doa Mbah Moen difahami dan disebarkan dengan caption "doa Mbah Maimoen untuk Bapak Prabowo" hanya berdasar kata "Prabowo" yang diucapkan Mbah Maimoen dalam rangkai doa tersebut.
"Pak Prabowo jadi Presiden RI aja belum pernah sekalipun kok didoakan untuk kedua kali itu logikanya bagaimana," kata Ubaidillah. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNJAKARTA.COM)
TONTON VIDEO: Kakek 61 Tahun Cabuli Cucu Tirinya yang Berumur 7 Tahun
IKUTI INSTAGRAM KAMI: TER-UPDATE TENTANG JAMBI
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Polemik Puisi 'Doa yang Ditukar', Putra Mbah Moen: Santri Marah & Fadli Zon Harus Diberi Peringatan