Kala Sin Cia Jadi Momen Indah untuk Kumpul Keluarga
Instastory Yulita diisi dengan video perjalanan transportasi laut dengan tulisan-tulisan tentang kerinduannya terhadap keluarga yang belum tuntas.
Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Jaka HB
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Instastory Yulita diisi dengan video perjalanan transportasi laut dengan tulisan-tulisan tentang kerinduannya terhadap keluarga yang belum tuntas.
"Andainya masih bisa lebih lama dengan ibu," tulisnya.
Yulita sendiri bekerja di sebuah bank swasta di Jambi dan pulang ke Kepulauan Riau untuk bertemu ibu dan adiknya. Baginya perayaan Sin Cia atau Tahun Baru Imlek menjadi momen kumpul keluarga.
Yulita tidak ke kelenteng karena dia lahir di keluarga yang ayah dan ibunya muslim. Namun, dari ayahnya mengalir darah Tionghoa. Baginya Sincia bukan perayaan agama tapi momen berkumpul bersama keluarga.
Dalam akun instagramnya penuh instastory dirinya berkumpul bersama kekuarga. Jalan-jalan ke pantai bersama ibunya dan bermain dengan adiknya.
Tak hanya Yulita, tapi juga Lenny, seorang travel blogger yang bekerja di Jakarta. Dia pulang ke Jambi karena alasan yang sama. Bagi Lenny berkumpul dengan keluarga paling utama.
"Buat ngumpul dengan keluarga. Karena kalau nggak libur gini susah mau ketemu keluarga besar. Karena pada kerja atau ada aktivitas masing-masing," ungkapnya.

Lenny dalam instastorynya menceritakan secara urut tentang bagaimana sesaji yang diletakkan pada altar klenteng. Selain itu ada pula tentang angpao.
"Kalau yang single masih boleh menerima angpao. Kalau sudah menikah tidak boleh," tulisnya di instastory.
Keluarga-keluarga yang tinggal di Jambi, khususnya yang menganut kong hu cu Selasa (5/2) pagi datang ke kelenteng-kelenteng. Mereka membakar garu dan berdoa.
Pandita Maitri Kumari, pimpinan Vihara Putra Maitreya Kota Jambi punya optimisme pada tahun baru ini. Baik dalam meraih kesuksesan dan lebih baik lagi.
Sejumlah ramalan menyatakan Shio Babi Tanah pada tahun baru Imlek tahun ini mengisyaratkan kurang menentu.
Pandita Maitri mengatakan dalam tahun baru Imlek itu harus mengambil sisi positif untuk menjadi renungan agar lebih baik.