Ada 10 Ribu, Dukcapil Sarolangun Pastikan Stok Blangko KK Aman
Helmi mengaku, ketersediaan blangko KK saat ini masih dibilang aman terkendali karena masih terdapat ribuan.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Sarolangun, Helmi mengakui bahwa ketersediaan blangko Kartu Keluarga (KK) saat ini masih aman terkendali.
"KK tidak ada masalah, banyak," katanya, Minggu (3/2).
Helmi mengaku, ketersediaan KK saat ini masih dibilang aman terkendali karena masih terdapat ribuan blangko.
"10 ribuan ada, tapi kalau yang lebih pasti dengan sirkulasi barang, saya rasa 10 ribuan lebih," katanya.
Dijelaskannya, jika untuk keperluan dan ketersediaan KK kapanpun dibutuhkan ada, karena beberapa waktu lalu pengadaan blangko KK pada tahun 2018 pihaknya sudah memodifikasi model KK dengan model baru.
"Ketika perubahan KK, pada juni 2018 perubahan penggunaan KK yang model baru kita sudah merubah," katanya.
Baca: Lima Investor Besar Masuk Kota Jambi, Total Invenstasi Capai Rp 2,7 Triliun
Baca: Pernah Melebihi Target, BPPRD Muarojambi Optimis PAD Capai Rp 76 Miliar
Baca: Ketua Gerkatin Jambi Minta KPU Perhatikan Kaum Disabilitas
Baca: Pemkot Jambi Gelar Lomba Desain Tas Belanja Ramah Lingkungan, Daftar Gratis, Hadiahnya Jutaan
Baca: Terpeleset, Tiga Pelajar di Merangin Hanyut Terseret Arus Sungai, Dua Orang Tewas
Dengan begitu pihaknya, sudah antisipasi, karena KK model lama sangat banyak pada 2017.
"Jadi dua tahun terakhir ini kita sudah menggunakan KK model baru, jadi pengadaannya banyak," ujarnya.
Helmi juga menjelaskan, pelayanan perubahan KK tidak hanya dilakukan di kantor Dukcapil saja, tetapi menggunakan pola jemput bola ke lapangan, karena KK sangat vital terkait semua pelayanan publik.
Ia menyebut, perhari pengurusan KK tergantung situasi dan kondisi, masih sekitar ratusan yang mengurus KK. Katanya, soalnya kepengurusan KK tidak harus mutlak satu orang, karena seseorang merubah KK bisa berubah satu KK menjadi dua KK.
"Misalnya, Wahyu sudah menikah tentu yang dirubah KK orang tuanya, (menghilangkan wahyu). Dan KK Wahyu yang baru dan KK orang tuanya, termasuk mertuonyo," katanya.
Helmi mengaku bahwa pengadaan KK tetap pada aturan yaitu setahun tetap satu kali atau satu tahun anggaran, dan memperbanyak jumlah.
"KK sampai ketersediaan bulan April 2019 mendatang masih cukup dan menjelang dana DAK dikucurkan kembali, pihaknya akan melakukan pengadaan kembali sesuai kondisi," ujarnya.
Baca: Awalnya Dikira Boneka Ternyata Jasad Bayi, Kondisinya Mengenaskan Sebagian Tubuhnya Dimakan Ikan
Baca: Pelaku Penganiaya Dua Petugas KPK di Hotel Borobudur, Diduga Oknum Kepala Daerah, Ini Kronologinya
Baca: Masa Aktif Habis, Kesbangpol Batanghari Akan Surati 8 Lembaga dan Organisasi Ini
Baca: Kronologi Dua Pegawai KPK Dianiaya Saat Bertugas, Jubir KPK Ungkap Korban Harus Dioperasi
Baca: Satu per Satu Pedagang Tinggalkan Pasar Parit III, Kondisi Ini Penyebabnya